#24

77 8 6
                                    

Malam harinya mereka pun makan malam bersama.

"Ibu, pulang sekolah besok, aku ingin menemui ayah. Apa aku boleh pergi?"

"Ya, tentu saja."

"Terimakasih ibu.."

"Dan minta pada ayahmu untuk membawamu pergi dari rumah ku."

Yoo Kyung pun tertunduk diam sementara Yoo Jung dan Seung Hyun menatap Ny. Kim.

"Kenapa kalian berdua menatap ku seperti itu?"

"Bisakah ibu menyayangi putriku sama seperti ibu menyayangi Seung Hyun?" Kesal Yoo Jung.

"Aku tidak bisa melakukan itu meskipun dia putri kandungmu. Tidak, aku rasa dia memang bukan putri kandungmu karena semua didikan yang ada di dalam dirinya adalah didikan dari wanita busuk itu."

"Ibu, aku mohon berhenti menghina putriku."

"Yoo Kyung-a, ayo habisi makanan mu. Kita akan pergi bersama." Ucap Seung Hyun.

"Y-Ya."

Tidak lama Seung Hyun dan Yoo Kyung pergi dari meja makan meninggalkan Ny. Kim dan Yoo Jung.

"Ibu, aku mohon berhenti bersikap tidak adil seperti itu. Yoo Kyung, dia adalah putriku dan juga cucu ibu. Lalu bagaimana bisa ibu bersikap tidak adil padanya?"

"Aku tidak pernah menganggapnya sebagai cucu ku. Dengar, keluarga kita tidak pernah mengajarkan untuk bersikap tidak sopan pada orang yang jauh lebih tua darinya. Dan dia melakukan hal tidak sopan itu padamu yang jelas-jelas ibu kandungnya sendiri."

"Ibu, dia hanya salah paham mengenai hal itu karena dia berada dalam kendali So-Hyun."

"Karena dia berada dalam kendali So-Hyun lah yang membuat ibu semakin membenci dirinya."

"Ibu aku mohon, jika ibu bersikap seperti ini kesehatan mental putriku akan semakin terganggu. Ibu, dia baru saja mengetahui semua kejadian saat dimana dia di lahirkan dan dia pasti masih shock mendengar kebenaran itu. Aku mohon ibu, demi kesehatan mental putriku jangan memojokkannya lagi. Aku mohon.."

Yoo Jung pun pergi dari meja makan dan pergi menuju rumah sakit. Sementara itu Seung Hyun dan Yoo Kyung masih dalam perjalanan menuju sekolah.

"Oppa?"

"Ya?"

"Apa nenek akan menyayangiku sama seperti nenek menyayangi dirimu suatu hari nanti?"

"Ya, kenapa tidak? Nenek hanya membutuhkan waktu dan kau harus sabar sampai waktu itu tiba."

"Bagaimana kalau aku yang mundur?"

"Tidak, jangan mengatakan hal itu. Dengar, kau percaya dengan keajaiban bukan? Keajaiban itu pasti akan datang."

"Tapi perkataan nenek hari ini sangat membuatku sakit hati."

"Tidak, kau harus bisa dan kuat menghadapi nenek."

Tidak lama keduanya pun sampai di depan sekolah.

"Jangan awali harimu dengan wajah seperti itu, tersenyumlah.. kau semakin mirip dengan ibu saat kau tersenyum. Sungguh!"

Yoo Kyung pun tersenyum dan keluar dari mobil Seung Hyun. Mobil Seung Hyun pun berlalu pergi, dan Yoo Kyung kembali di hampiri oleh teman-temannya.

"Kenapa kakak mu tidak keluar dari mobilnya?"

"Kenapa? Dia sedang terburu-buru karena akan pergi keluar kota."

"Jadi dia tidak akan mengantarkanmu ke sekolah besok?"

1 Hati 2 CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang