Janda dan Duda - WENYEOL

Boleh panggil mama?

Echan dan ajun tau dari teman teman di SD kalau besok lusa bakal ada pasar malem, pengen deh kesana. "Ajun udah bilang om andra kalau mau ke pasar malem?," Ajun menggeleng pelan.

"Ajun nggak mau ah!, Ajun nanti iri sama teman teman yang kesana sama mamanya," jawab ajun, ngebayangin kalau dia bakal sad boy banget kalau diantara teman temannya yang lain.

"Echan juga, nanti iri sama teman teman yang kesana sama papanya," keduanya termenung sembari menunggu di jemput.

"Hari ini boleh nggak ajun pulang bareng echan?," Tanya ajun tiba tiba.

"Tapi echan nggak dijemput mama, sekarang bukan hari jum'at, echan dijemput tante sayur,"

"Hmm nggak papa,"

"Naik tossa, ajun mau?, Nanti sebelah kita ikan asin, sayur sayuran gitu, echan berasa jadi sayur kalau disitu, mana tante sayur kalau bawa tossa pelan banget, lama sampe rumah, echan sampe nggak bisa napas soalnya nahan bau,"

"Nggak papa, ajun mending gitu daripada pulang sendirian,"

"Emang papa ajun kemana?,"

"Papa ajun pergi ke kota hari ini, tadi aja ajun berangkat naik ojek yang dipesen papa, kata papa swalayan di kota lagi butuh pendampingan, ajun tadi diajak, tapi ajun nggak mau!, Nanti echan nggak ada temennya di sekolah," echan mengangguk.

"Terus sekarang?,"

"Ya ajun pulang sama echan,"

"Yaudah kalau tante sayur udah dateng kita kesana yaa, biar echan yang bilang,"

"Hmm, makasih ya echan, besok ajun bawain susu coklat buat echan," echan mengangguk keduanya lanjut termenung lagi, padahal pengen ke pasar malem naik kereta yang banyak lampu lampunya, atau sekedar jajan es coklat dan roti bakar.

Setelah lima menit duduk sambil diam echan lihat tossanya tante sayur, dia jawil ajun yang ada disampingnya. "Ajun, itu tante sayur, ayok!,"

"Udah nggak ada yang ketinggalan kan chan?," Tanya elga. Echan menggeleng.

"Echan mau ajak temen echan pulang bareng boleh?,"

"Izin sama mama papanya udah?,"

"Ajun nggak punya mama, ajun punyanya papa, tapi papa ajun ke kota jadi ajun pengen pulang bareng echan," elga mengangguk, baru mau buka mulut buat nanya lagi.

"Rumah ajun sebelah rumah echan kok!, Tante gak usah nanya nanya lagi ayo, echan capek!," sahut echan bikin elga pengen jitak echan tapi kasian anak yatim bosqu.

Jadi elga ngangguk aja, terus gendong kedua anak SD itu buat naik ke tossanya. "Gimana jun?, Bau kan tossanya tante sayur?," Tanya echan pas ajun juga udah naik, elga denger kok, tapi cuma bisa ngelus dada aja. Lain kali dia mau bilang ke wendy pengen nge-lombok lambenya echan.

"Enggak kok, tante sayur hebat yaa bisa naik tossa, setau ajun kalau naik tossa tuh laki laki," puji ajun bikin elga seneng dong, Alhamdulillah dia tuh di puji ajun.

"Emang suami tante sayur nggak ada ya?," Tanya ajun lagi, echan menggeleng, menaruh telunjuknya ke mulut tanda biar ajun diam.

"Tante sayur kan nggak laku, nggak ada yang mau sama tante sayur,"

Elga yang denger itu be like :

Sepuluh menit mereka cerita cerita, nggak kerasa udah sampe aja di rumah. "Yaah rumah ajun kan di gembok,"

"Yaudah sini masuk rumah echan dulu, hayuuk!," Echan gandeng tangan ajun. Elga buka gembok pager dan juga buka kunci rumahnya wendy biar kedua anak ini bisa masuk.

"Gapapa ya tante sayur, ajun tunggu sini?," Tanya ajun.

"Nggak papa, udah ya tante pulang dulu mau nganter pesenan, sama nyuci tossa kesayangan tante,"

"Hmm, okee!," Elga keluar dari rumah wendy dan echan. Sebenarnya elga gak mau cepet cepet sih, tapi tadi pas jalan dia lupa kalau ada pesenan sayur sama tempe diantar ke rumah pak camat.

Echan udah ganti baju sedangkan ajun duduk duduk aja di ruang tamu. Sampe suara halus wendy kedenger "mama pulang— eh?, Ada ajun," ajun tersenyum terus salim sama wendy.

"Papa ajun kemana?,"

"Ke kota, katanya ada pendampingan swalayan gitu tante," wendy mengangguk mengerti. Terus dia lihat echan bawa dua gelas susu.

"Loh?, Air panasnya gimana?,"

"Ya echan masak sendiri lah!, Echan kan bisa nyalain kompor,"

"Echan!, Mama nggak bolehin echan mainan kompor sendiri kalau nggak ada mama!,"

"Echan laper, ajun laper, mama nggak masak," jawab echan. Sadar kalau nadanya wendy agak kasar ke echan, dia jongkok menyamakan tingginya dengan putranya itu.

"Bukannya mama marah sama echan, echan udah pinter bisa bikin susu sendiri, besok mama beliin termos di bang seloso yaa?, Biar echan kalau laper bisa bikin susu sendiri pas mama belum pulang, biar nggak main kompor. Mama cuma takut nanti ada apa apa sama echan," jelas wendy. Echan mengangguk terus meluk mamanya.

Ih ajun yang jadi penonton jadi pingin ikut peluk juga, jadi kangen mama. Ajun yang duduk di kursi ruang tamu mendekat pada wendy dan echan. "Tante," panggil ajun membuat wendy mengalihkan atensinya.

"Boleh ajun panggil tante, mama juga?, Ajun pengen punya mama juga," melas ajun, duh bikin wendy nggak tega.

"Boleh,"

"Mama," panggil ajun.

"Mamanya ajun," tangis ajun pecah terus meluk wendy. Echan nepuk nepuk bahu ajun berusaha menguatkan. Keduanya sama sama kehilangan, walaupun kehilangan hal yang berbeda. Tapi tetep aja rasanya sama. Di usia sekecil itu kehilangan seseorang yang seharusnya jadi cinta pertama kamu, itu bukan hal mudah di lalui. Bahkan di tinggalkan ketika sudah dewasa pun berbekas.

"Mama echan, mama ajun juga kok!," Ujar echan menghibur ajun agar tidak menangis lagi.

"Okeh, karena echan udah bikinin susu, sekarang diminum susunya ya?, Mama mandi dulu," wendy mengusap air mata ajun, kemudian beranjak melepas sanggulnya, hari ini cukup lelah karena ada beberapa customer gak jelas, tapi pas pulang jadi seneng karena setiap ajun di rumah sama echan rumah jadi makin rame. Wendy jadi seneng.

Anak anaknya mama wendy 💙💙

Cuma papanya belom tau😂