Satu Hari

2.7K 242 306
                                    

persami udah selesai, sekarang ajun dan echan di jemput tante sayur. echan sebelum naik malah menganga dulu, begitu pula ajun. "ayo!, katanya bosen naik tossa, tante udah upgrade nih kendaraannya!," ujar elga naik turunin alis.

"ya di upgrade sih di upgrade, tapi kenapa harus pake pick up gini!, terus echan sama ajun dimana?, kursi depan udah ada sayur sama ikannya tante sayur!," protes echan.

"ya di belakang dong!," jawab tante sayur.

"enak di belakang chan, ac alami itu, udah yuk naekk, gak capek apa kalian?," tambah tante sayur. echan makin dongkol.

"KAYA EMBEK DONG ECHAN SAMA AJUN!, MENDING JALAN KAKI AJA!," pemuda cilik itu masih aja protes, ajun mau protes juga, tapi dia masih ada akhlak.

"udahlah chan, ayo naik, ajun udah capek," ujar ajun ngalah akhirnya kedua bocah piyik itu naik ke pick up putihnya tante sayur. sama aja naik tossa cuma ini roda empat.

lima menit, keduanya sampai rumah, tante sayur nggak mampir langsung cus jualan. sedangkan echan sama ajun lari buat cepet cepetan sampai di pintu rumah mama wendy. "KITA PULANG MAMAAA!!!," dua orang yang asyik cuddle itu langsung gelagapan, noleh jam eh udah jam dua belas siang.

wendy buru - buru mengenakan bajunya. andra juga sih. "papa ngapain disini?," tanya ajun membuat andra gelagapan.

"papa tadi bantu mama benerin kran," jawab wendy membuat ajun mengangguk.

"krannya kenapa?," tanya echan.

"bocor, jadi papa ajun bantu mama," ajun mengangguk, kemudian menyeret sang papa keluar rumah wendy.

"ayo pulang, ajun capek mau mandi sama makan telur dadar bikinan papa," andra mengangguk.

"wendy, saya duluan oke?, echan om duluan ya?," echan mengangguk kemudian menyerahkan tasnya pada mamanya yang berdiri di dekat kulkas.

"gimana persaminya?, seru?,"

"seru dong!, kan echan sama ajun, tapi pas mau ke kamar mandi echan ninggalin ajun, abis echan takut, ternyata mas jendra," wendy mengelus pipi anaknya.

"tapi ajun sama echan nggak papa?," echan menggeleng. kemudian memeluk mamanya.

"ma, kalaupun mama juga di panggil mama sama ajun, mama tetep sayang sama echan kan?," tanya echan.

"ya sayang dong!, echan itu permatanya mama,"

"ma, janji jangan tinggalin echan kaya papa ya ma?, echan cuma punya mama," wendy tersenyum pilu mendengar apa kata anaknya itu.

"janji!, echan sekarang mandi yuk, bau acem," echan mengangguk gemas.

"echan sayang sama mama, gendong ya ma?," wendy mengangguk kemudian melepas seragam echan.

"anak mama udah gede, kapan mau sunat?," tanya wendy.

"kata mas jendra sakitnya kaya digigit semut, tapi semutnya segede harimau!," jawab echan membuat wendy terkekeh. ia menggendong sang anak sembari mengecup pipi gembil echan.

"acem banget anak mamaa~," gemas wendy, keduanya tertawa bersama. echan sekarang dimandiin mama, main busa dan juga bebek karet warna kuning kesukaan echan.

****

hari udah mulai sore, tapi ajun udah main aja ke rumah echan. "ajun, kamu tau nggak tadi aku nemu kotak permen di kamar mama," ujar echan.

"mama nyembunyiin permen dari kita?," tanya ajun berbisik. echan mengangguk.

"ayo deh ke kamar mama!," kedua piyik itu masuk ke kamar sang mama saat mamanya lagi asyik berbincang dengan elga di luar rumah, sama ngomongin arisan minyak minggu ini yang ngocok siapa.

Janda dan Duda - WENYEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang