CHAPTER 14: WINWIN WISH

77 9 0
                                    

Ke esokan harinya, acara pemakaman Winwin pun tiba. Haechan dan eunha tidak bisa menghadiri acara itu, karena masih belum fit. Mereka berdua dijagai oleh bodyguardnya Winwin.

Yang menghadiri hanya Eunbi, Soobin, Yeonjun, Beomgyu, Taehyun, Hueningkai, Yeji, Lia, Ryujin, Chaeryeong, Yuna, Jaemin, Jeno, Jaehyun, Eunbyeol, Minhyuk, Direktur Chaeyoung.

Jika ada yang bertanya dimana Taeil dll, mereka sudah melalui proses sidang dan sudah dipenjara. Awalnya mereka semua nolak bukan salah mereka, tapi karena Joonki bekerja sama dengan Jaemin dan semua bukti terkumpul, jadinya mereka semua pasrah.

Sementara haechan dirumah sakit...

"Hiks hiks, winwin hyung, eomma, appa, aku mau bertemu kalian disini, tolong muncul" pinta haechan lirih

Eomma Appa Winwin hyung ada disini dari tadi sayang.

Suara itu terdengar, walau samar samar. Haechan mendengar itu buru buru menggunakan mata batinnya mencari sumber suara itu. Ternyata mereka bertiga ada di dekat TV.

Haechan lalu medekati mereka dan memeluknya. Eunha yang baru bangun dari tidur merasa haechan agak gila, yang eunha liat haechan seperti memeluk angin. Eunha lalu memanggil nama haechan, sudah 5 kali tapi haechan belum menoleh ke eunha. Jadinya mau gak mau eunha mendekati haechan dan menepuk pundaknya.

Puk

"Eoh, eunha ya. Kau kapan bangun?" Tanya haechan.

"Dari tadi sayang. Kamu lagi pelukan sama siapa?" Tanya eunha penasaran

"Eoh, eomma, appa, winwin hyung" jawab haechan antusias membuat eunha mengernyit heran.

"Masih gak percaya? Yaudah, sini. Aku buka mata batin kamu" ucap haechan. Eunha lalu mendekat ke haechan dan menutup matanya, eunha nggak tau apa yang haechan omongin, kayak mantra mantra gitu.

Eomma sama Winwin hyung menatap haechan kaget. What? Mau buka mata batin orang?
Appa hanya tersenyum senang karena akan bertemu calon menantu.

"Buka matamu sekarang" ucap haechan. Eunha menurut, ia membuka matanya. Matanya terbelalak karena melihat Winwin, Eomma, Appa, sedang tersenyum ke arahnya.

"Akhirnya kita ketemu eunha." Ucap eomma senang. Eunha hanya tersenyum. Ia bingung.

"I-iya ajhumma" jawab eunha gagap

"Santai aja sama kita. Panggil eomma, appa, sama oppa aja." Sahut winwin dibalas anggukan oleh eunha.

"Eunha, tau gak? Kalau Haechan lagi ngobrol sama kita, dia suka cerita tentang kamu. Katanya dia suka sama kamu. Mau nyatain perasaanya tapi malu. Ujung ujungnya kamu duluan yang nyatain perasaan" Ujar eomma sembari cekikikan.

"Ah eomma. Aaah malu" rengek haechan. Ia malu banget. Ia sekarang sedang menutup mukanya.

"Wae? Bukan kah begitu?" Tanya appa jahil

"Eomma, appa, sudah. Itu haechannya malu. Hihihihihi" ucap eunha iseng. Haechan tambah malu.

"Aah malu" ujar haechan sebelum menyembukikan bukanya di pundak eunha.

"Eunha. Aku liat adek kamu udah mau naik ke atas. Udah sana. Ntar kalian berdua dikira gila sama eunbi lagi" sela winwin. Ia melihat eunbi sudah memasuki rumah sakit.

"Oh okay. Haechan, aku mau nutup mata batinku. Bisa tolong?"

Tanpa menjawab, haechan langsung menutupnya
(Weh. Ku ngasal aja ya. Ceritanya Haechan tuh bisa buka tutup mata batin.)

Krietttt

Haechan dan eunha buru buru membenarkan posisi duduknya. Seperti orang yang sedang menonton tv.

DREAM | LEE HAECHAN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang