--01--

47 12 5
                                    

.・゜゜・

・゜゜・

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Desir angin pantai yang bergemuruh menembus indra pendengaran terasa begitu menghipnotis, ditambah langit orange sore yang membentang luas sebagai penutup cerahnya langit hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Desir angin pantai yang bergemuruh menembus indra pendengaran terasa begitu menghipnotis, ditambah langit orange sore yang membentang luas sebagai penutup cerahnya langit hari ini.

Yang Jeongin, tak ingin ke indahan langit orange sewarna dengan jeruk ini ia lewatkan begitu saja. Burung-burung pun terlihat menikmati indahnya langit.

Gelombang ombak yang kian besar menjadi pusat perhatiannya sekarang, Jeongin memejamkan matanya bersamaan dengan angin yang menyapu wajahnya kasar.

Semakin gelap langit, semakin kencang pula angin yang datang. Sebenarnya Jeongin tak ingin beranjak dari tanah lembut itu, tapi ia tau bahwa udara pantai tidaklah baik untuk tubuh.

Langit orange sudah semakin menipis tampaknya. Jeongin tak menyukai saat-saat seperti ini; kehilangan pemandangan yang menurutnya begitu indah.

Jika harus di jelaskan kenapa Jeongin membenci saat langit sore mulai menipis, itu mudah saja. Karena Jeongin tak ingin kehilangan orange-nya lagi.

Entah lucu atau bodoh, tapi Jeongin suka warna cerah jeruk itu sejak ia bertemu dengan gadis yang sudah menjadi mantan kekasihnya; Choi Herin.

"Lagi-lagi aku mencium aroma manis jeruk hanya dengan memikirkan mu."

Jeongin bangkit dari duduknya, menengadah ke langit seraya menarik nafas panjang.

Lembut wangi jeruk dari parfum yang sangat ia sukai menerobos masuk kedalam indra penciuman nya. Seri wajahnya semakin indah kala ujung bibirnya terangkat.

Ia selalu suka imajinasinya yang terasa begitu nyata. Wangi tubuh Herin selalu menjadi candu khayalannya dengan wangi jeruk segar yang mendominasi.

Darahnya selalu berdesir kala teringat gadis itu, jantungnya berdetak kencang setiap kali membayangkan jika Herin ada di dekatnya.

Meskipun itu tidaklah mungkin karena Herin sudah pergi darinya, lepas dari genggamannya, jauh dari jangkauannya.

Tapi bolehkan Jeongin berharap jika gadis itu akan kembali ke pelukannya?

***

Gadis dengan dress hijau itu memainkan pasir dengan ujung kakinya. Hari sudah mulai gelap, namun tak ada niatan baginya untuk beranjak dari pantai tersebut. Gelap tak masalah baginya karena ia hanya ingin ketenangan.

Melukis senyum seraya berjalan semakin mendekat ke bibir pantai. Hari ini, ia sangat merindukan Yang Jeongin. Tapi apa yang bisa ia lakukan, saat takdir lebih kuat memisahkan mereka.

Herin meremas dress nya seraya menahan tangis, merogoh tas miliknya dan mengeluarkan sebuah botol parfum kecil dengan warna emas yang transparan. Mencium sisa aroma yang menempel di botol itu.

Aroma kesukaan Jeongin, ia tak akan pernah lupa bagaimana pemuda itu yang selalu mengagumi wangi segar parfum jeruk miliknya.

Lucu sekali.

Herin menekan kepala parfum tersebut membuat cipratan tipis-tipis dari minyak jeruk mengenai kulit lehernya.

Memang wangi, pantas saja Jeongin suka.

Saat tengah fokus menikmati aroma segar parfum jeruk tersebut, Herin tak sengaja melihat seseorang yang berdiri dari duduknya. Jarak mereka lumayan jauh. Langit yang juga mulai gelap membuat pengelihatannya memburam.

Tapi sudahlah, lagipula ia tak kenal.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


⋇⋆✦⋆⋇ 

Ruby mabok Record Ayen-! mana suaranya Angel banget 😭
Jadi Ruby berinisiatif untuk membuat ff 'Memory of your scent' disini.

Meskipun mungkin agak ga nyambung sama arti dari liriknya tapi pokoknya ya masih menyangkut 'aroma yang di rindukan'

Yang belum follow, follow dulu-! Follback? DM aja^^

See u next part❤

Kenangan Aroma Mu ; Jeongin  ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang