.・゜゜・
Semilir angin sejuk menerpa wajah tampan pemuda itu. Rambut coklatnya tersapu acak-acakan oleh kencangnya angin.
Jeongin kembali ke pantai, menatap awan orange yang terlihat begitu indah, di tambah burung-burung yah terbang dengan riang.
Tangannya yang sedikit terasa dingin ia masukan kedalam saku jaketnya. Matanya ia pejamkan sesaat bersamaan dengan deru yang masuk kedalam indra pendengarannya.
Mungkin sekarang ia hanya akan datang ke pantai setiap sore dan melihat langit orange.
Mulai sekarang Jeongin akan belajar melepaskan Herin. Ia tidak mungkin terus-menerus menahan kenangan gadis itu hingga membuatnya gila.
Biarkan angin sore ini membawa kenangannya pergi. Namun satu yang akan selalu ia pertahankan; Herin akan selalu berada di hatinya sampai kapanpun.
Herin adalah gadis pertama yang mampu membuat Jeongin merasakan bagaimana indahnya hidup.
Dirinya tak lagi mempermasalahkan soal hubungan yang putus oleh gadis itu, karena ia sudah tahu alasannya.
Ibu Herin memberi tahunya saat itu, setelah pemakan Herin. Wanita paruh baya tersebut berkata jika Herin sengaja memutus hubungan karena tak ingin Jeongin bersedih setelah kematiannya nanti, karena sebelum terjatuh dari tangga pun gadis itu sudah memiliki penyakit jantung kronis.
Herin tak ingin Jeongin bersedih, jadi saat itu ia meminta Jeongin untuk melupakannya. Namun takdir menentang jalan pikirannya. Setelah dirinya pergi, Jeongin malah semakin menggila untuk tetap mempertahankan keberadaan Herin.
Namun tidak untuk sekarang.
Pemuda itu mengeluarkan parfum dari sakunya, mencium aroma manis tersebut sebelum menjatuhkan ke pasir.
"Selamat tinggal, Herin."
Jeongin berbalik melangkahkan kakinya menjauh dari pantai, meninggalkan parfum yang sempat membuatnya gila itu.
Pada akhirnya semua akan hilang tersapu oleh angin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenangan Aroma Mu ; Jeongin ✔︎
Fiksi Penggemar𝐃𝐚𝐫𝐢 𝐣𝐚𝐮𝐡, 𝐚𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐞𝐦𝐛𝐮𝐬 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐫𝐩𝐚𝐤𝐮 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐫𝐨𝐦𝐚 𝐟𝐚𝐦𝐢𝐥𝐢𝐚𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭𝐤𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐩𝐚𝐝𝐚𝐦𝐮. 𝐌𝐞𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐤𝐚𝐮 𝐭𝐚𝐤 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐤𝐮 𝐥𝐮𝐩𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞...