--08--

9 4 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

・゜゜・

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.・゜゜・

Angin malam yang menerobos masuk kedalam kamar pemuda rubah itu serasa begitu dingin bersamaan dengan gelap yang serasa hening.

Jeongin berusaha memejamkan matanya dan mencoba tidur, tapi bayang-bayang Herin selalu saja terngiang di kepalanya.

Mata itu terbuka dengan perlahan, tubuhnya sangat lelah, ia mengantuk tapi tak kunjung bisa sampai pada tidurnya.

Tangannya terulur meraih botol parfum yang berada di meja samping ranjangnya. Mencium aroma yang tersisa di botol itu.

Jeongin tersenyum. Meskipun aroma itu hanya sedikit, bisa ia rasakan keberadaan Herin saat menutup kelopak matanya.

Setidaknya itu bisa membuatnya tenang, hingga bunga tidur mulai datang padanya membuat tubuh itu melemas dan masuk ke alam mimpi.

***

Wangi sarapan pagi yang Jeongin buat tercium di seluruh ruangan. Cuaca mendung pagi ini tak membuat senyuman Jeongin luntur.

Pemuda itu merapikan makanan yang baru saja ia buat. Jangan lupakan dia gelap jus yang ia sediakan disana.

"Selamat makan, Herin."

"Ah, aku lupa sesuatu." Jeongin berlari kembali ke kamarnya, mencari botol parfum bekas yang sudah ia isi air.

Sampai kembali ke meja makan, Jeongin menyemprotkan parfum itu ke kursi di depannya, sama seperti yang ia lakukan dulu.

Wangi, ia sedikit mencium aroma segar itu. Namun tak lama wangi itu menghilang. Tak menyerah, Jeongin menyemprotkan lebih banyak minyak ke kursi tersebut.

Sial, parfumnya habis.

Jeongin kembali terduduk dengan lemas, air matanya kembali menetes. Selera makannya sudah hilang. Pemuda itu hanya bisa menekuk lututnya di kursi dengan isakan yang mulai terdengar pilu.

Jeongin sadar dirinya gila. Tapi apa salahnya? ia hanya ingin Herin nya selalu ada di sisinya.

Pagi itu, hujan turun menemani kepiluan hati seorang Yang Jeongin.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kenangan Aroma Mu ; Jeongin  ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang