.・゜゜・
Jeongin terus berusaha mengintip lewat kaca jendela yang tertutup rapat oleh gorden putih. Ia ingin melihat Herin di dalam sana. Jeongin bahkan tak sadar jika darah di tangannya justru mengotori kaca.
Orang-orang yang lewat disana hanya menatap aneh pada Jeongin.
"Hey anak muda! Kau mengotori kacanya. Duduklah." Seorang dokter menarik tubuh Jeongin yang masih sedikit enggan pergi menjauh dari kaca.
"Duduklah, tenang." Ucap dokter muda tersebut.
Seakan tak di anggap, Dokter itu hanya tersenyum kecil melihat pemuda yang terus menatap kaca dengan mata yang memerah karena menangis.
"Siapa di dalam? Keluargamu?"
Jeongin menggeleng.
"Kekasihmu?"
Jeongin menoleh, menatap dokter yang juga menatapnya lembut.
"Di kekasihmu?" Tanya dokter itu sekali lagi.
Pemuda dengan mata sipit yang sudah sembab itu mengangguk kuat. Iya, Herin kekasihnya.
Dokter itu mengeluarkan sapu tangan, mengelap wajah Jeongin yang di penuhi darah. Gurat ketakutan di wajah Jeongin terlihat begitu jelas.
"D-dia kekasihku, dia jatuh dari tangga, hiks." Jeongin mengepalkan tangannya. "Dia jatuh dari tangga karena ku."
"... Harusnya aku menghentikannya berlari, karena dia sedang tak baik-baik saja. Hiks, ini semua salahku."
Dokter dengan name tag Hwang Hyunjin itu menarik Jeongin ke pelukannya. "Itu bukan salahmu, jangan menyalahkan dirimu sendiri."
Jeongin menggeleng, ia sudah yakin bahwa itu adalah kesalahannya. Andai saja tadi ia berani menghentikan Herin dan membantunya, mungkin kejadian di tangga itu tak akan terjadi.
Ceklek!
Dokter dengan pakaian putih itu ke luar membuat Jeongin mendorong Hyunjin lalu mendekati sang dokter.
"Dokter? B-bagaimana keadaan Herin?"
Dokter itu menatap Jeongin bingung. "Kau keluarganya?"
"Dia kekasihnya." Jawab Hyunjin ikut berdiri di samping Jeongin.
"Dimana keluarganya? Tolong hubungi mereka secepatnya. Pasien mengalami koma karena benturan keras di kepalanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenangan Aroma Mu ; Jeongin ✔︎
Fanfiction𝐃𝐚𝐫𝐢 𝐣𝐚𝐮𝐡, 𝐚𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐞𝐦𝐛𝐮𝐬 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐫𝐩𝐚𝐤𝐮 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐫𝐨𝐦𝐚 𝐟𝐚𝐦𝐢𝐥𝐢𝐚𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭𝐤𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐩𝐚𝐝𝐚𝐦𝐮. 𝐌𝐞𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐤𝐚𝐮 𝐭𝐚𝐤 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐤𝐮 𝐥𝐮𝐩𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞...