"Sebuah perjodohan barangkali berujung buruk di sebagian orang dan saya tidak mau kita merasakan hal yang sama. Untuk itu, mari memulai pertemanan."
kata Sagara, lewat panggilan yang terhubung pada Anindya.
***
Menjadi ahli IT di usia tiga-satu adalah pencapaian terbesar bagi Anindya. Setelah menghabiskan banyak waktu untuk studi sampai lolos ke Massachusetts, Anin sempat bekerja di salah satu perusahaan raksasa teknologi-yang kantor pusatnya sekarang pindah ke Texas-selama beberapa tahun.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan pekerjaannya di sana kalau saja Anin tidak dipertemukan dengan bos kurang ajar yang nyaris menidurinya saat perjamuan makan malam.
Hari itu ulang tahun perusahaan dan untuk kali pertama Anin mencoba minum alkohol. Rasanya tidak enak. Lidahnya terasa terbakar, pikiran pun langsung berputar-putar. Tahu keadaan di mana sebuah objek seolah ada dua saking pusingnya penglihatan? Begitulah yang Anin rasakan.
Barangkali Tuhan hendak menghukum Anin saat itu juga karena menenggak minuman keras tersebut, bos yang duduk di samping kiri tahu-tahu memegang pahanya yang terekspos.
Sekonyong-konyong dia berbisik, "Sleep with me, Anin?"
Begitulah bapak-bapak tua yang rambutnya sisa hikmah alias menipis dan memutih di kepala tersebut mengajak wleowleo.
Anin sudah pasti kelabakan. Apalagi sejak menenggak minuman durjana yang membuatnya kliyengan; memandangi bos berperut buncit malah mirip Niall Horan.
Dengan berusaha mengembalikan kewarasan yang hampir punah tatkala Niall Horan gadungan nyaris menciumnya, Anin langsung bangkit.
"Sorry, Sir. I'm getting married to my fiancé next month." Berbohong itu dosa, tapi Anin bodo amat. Yang penting dengan alasan itu ia berhasil selamat dari jeratan laki-laki kematangan tersebut.
Tentu surat pengunduran diri langsung melayang ke meja bos di hari berikutnya. Lumayan, kena denda ratusan juta sebab memutus kontrak sebelum waktu yang ditentukan. Untung saja selama ini uang gajinya sering ditabung, jadi lebih dari cukup untuk membantunya melarikan diri kembali ke tanah air.
Di Indonesia, Anin tak lantas menganggur. Dengan kualifikasi yang dimiliki, ia berhasil menarik minat Donald Hong, sang sahabat, untuk mempekerjakannya sebagai pimpinan divisi IT di perusahaan yang dia kelola -karena kebetulan posisi itu kosong sejak pemimpin sebelumnya resign.
Saat ini, terhitung sudah hampir empat tahun Anin bekerja di DH Grup. Banyak suka dan duka, tapi lebih banyak mumetnya. Untungnya masih ada untungnya : Anin punya tim yang sangat kompak. Segala masalah bisa dilibas dalam sekejap tiap kali anak-anak IT bersatu.
"Selamat malam, Emakku Sayangku Cintaku!"
Baru saja menginjakkan kaki di lantai 7, tempat divisi IT berada, Anin sudah disambut para "anak" yang keseluruhannya laki-laki.
"Malam juga. Ada info baru?"
"Tadi bapak Bakrie sempat call Dandi untuk bantu perbaiki ATM DH Bank yang katanya mati total. Menurutnya, ada hacker abal-abal yang mau main, langsung dikirim virus balik sama Dandi."
"Berarti sudah aman?"
"Sudah."
"Pada makan malam dulu ya, nanti lanjut lagi kerjanya. Mike, tolong."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unperfect Match
RomanceSesungguhnya Aga dan Anin sama-sama enggan dijodohkan. Namun setelah bertemu satu sama lain, Aga mengajaknya berteman. Di lain sisi, Anin malah lebih ingin berkencan. Yuk, intip kisah Mas Damkar dan Mbak-mbak pimpinan divisi IT yang ingin mengenal...