♡ Selamat membaca ♡
Di jalan Pahlawan.
"Gk nyangka ya hubungan kita berjalan sejauh ini," ucp Alma yang masih di bonceng oleh Ferdi, dengan tangan memeluk pinggang ferdi.
"Iya, inget gk dulu kamu ngejar aku cuma gara - gara aku bayarin bukumu," jwb Ferdi yang masih fokus menatap jalanan kota..
"Inget dong, iya maaf nih aku malah kira kamu bisu, habisnya gk ngomong apa- apa,"
"Ya waktu itu lagi bad mood gara - gara kerjaan, ini mau ke pasar malem atau ke cafe?,"
"Pasar malem aja, pulangnya beli cake, terus ke rumahku ketemu mama sekalian bilang kalau orang tua kamu mau dateng ke rumah minggu depan," Ucp Alma, yang masih membenarkan helmnya.
"Oke, maaf ya kalau mendadak, aku aja di kasih tau mam tadi waktu jam istirahat, mam chat katanya papa setuju dan minggu depan katanya mau dateng ke rumahmu,"
"Iya, eh iya lusa aniv ke 7 bulan loh, udah setengah tahun lebih ya ternyata,"
"Kamu gk papa kalau kisah ini di ceritain ke orang lain?" Tanya Alma.
"Gk udah biasa kalau kamu tukang membagikan cerita, saking open ke orang lain, tapi jangan terlalu," jwb Ferdi, yang mengusp kedua tangan Alma.
Begitulah obrolan kami terus mengalir, mulai dari membahas kisah romansa kami, sampai ke hal yang tak penting pun di obrolkan, kita bagaikan patner, teman,sahabat, bahkan kadang tak seperti pasangan yang lainnya.
"Iya, mau hadiah apa?,"
"Gk tau, rahasia aja gimana, ngasihnya waktu aniv," jwb Alma.
"Oke "
* * *
Rumah yang setiap harinya sepi sekarang menjadi ramai karena ibu - ibu komplek datang ,ada acara arisan, qosidahan, tilawah al -qur'an di waktu yang bersamaan, tepatnya di jam 13.00 acara sudah di mulai.
"Assalamualaikum.., maaf ya bu ibu telat maklum ada anak sama menantu dateng ke rumah," ucp Bu Hartatik, selaku ketua Rt setempat.
"Waalaikumussalam "
"Iya gk papa bu rt silahkan langsung duduk, baru dikit yang dateng, ini arisan dulu apa qosidahan?," tanya bu jamilah selaku ibu Rw setempat.
"Arisan dulu lah, langsung di kocok aja bu Rw nanti bayarnya," jwb bu Hartatik.
"Ini buk di minum dulu, nanti jeda sebentar ya kalau adzan ashar, sekalian nunggu yang ngajar tilawah Al- Qur'an nya dateng,"
"Iya Sal, kamu masih jadi penyiar radio ya?, gk mau pindah kerja di tempat ibuk cuma nyetrika doang loh," timpal bu herlina, pemilik tempat laundry.
"Alhamdulillah masih bu,"
"Ooh pan kapan kalau ada lowongan anak ibu dong," timpal bu Hartatik.
"Bu ibu kocokannya udah di mulai, minggu depan di rumah bu Yuni," ucp Bu Jamilah pemegang uang arisan.
"Alhamdulillah, ayo langsung qosidahannya di mulai," ucp Bu Yuni membuka buku catatan qasidahan yang biasa di pakai.
"Allahuma sholli wassalim wabarik allaiy,"
"Ayo siapa yang duluan,"
"Saya saja bu," jwb Bu Jamillah.
"Sholawat badar aja bu Rw," timpal bu Yuni.
" iya bu Yuni
صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى طـهَ رَسُـوْلِ اللهِ
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjuangan Cinta
General Fiction"Oke.. cantik," "Sal ati- ati lo nanti bisa suka beneran mampus loh," celetuk Heri. "Gk akan lah, kan dia itu kaya abangku sendiri masa suka sih," jwbku, sembari menatap sekilas wajah Mas Roni yang mulai tak bersahabat, ya tebakanku tak akan melesa...