Subhanallah
Alhamdulillah
Laillahaillah
Allahu akbar
"Ucapan yang paling dicintai Allah ada empat: Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illallah, dan Allahu Akbar. Tidak ada bahayanya dengan yang manapun kamu mulai." (HR Muslim).
Seperti biasa rumah selalu kotor mau ada tamu atau pun tak ada karena aku sedikit malas, apalagi di tambah tadi ada acara kumpul bareng ibu komplek, seneng sih rumah rame tapi beresinnya pegel, dan alhamdulillahnya cake buatan ku abis, gk sia - sia aku belajar sampe malem hari.
"Alhamdulillah bersih sudah, besok aku pesen jasa bersih rumah aja, bayar mahal dikit gk papa lah," gumam Salsa mengusap dahinya yang terdapat peluh keringat.
Tok.. tok..
"Permisi mam, Alma pulang," Alma memasuki rumah bersama dengan ferdi.
"Ngapain kamu pulang sama dia?," tanya sang mama dengan wajah ketusnya.
"Ya dia kan pacar Alma ma,"
"Gk ada pacar pacaran, putusin dia!! " mama vena dengan suara yang meninggi.
"Mam.., kenapa sih selalu nentang keputusan alma, dulu waktu Alma bareng Edo juga gini, terus sekarang sama ferdi masa mama nentang terus, alma punya pilihan sendiri," jelas alma, mata yang mulai berair msnandakan dia menangis.
"Karena dia dan Edo itu sama, gk cocok sama kamu Alma, sekali aja dengerin kata mama," jwb Sang mama dengan nada tegasnya.
"Bawa apa kamu? Mau nyogok saya sama barang murahan yang kamu beli itu Hah!" Ucp mama Vena, yang sedari tadi memberikan tatapan menghunus.
"Maaf tan udah bawa Alma tanpa izin, saya cuma mau bilang minggu depan orang tua saya mau berkunjung kesini mau melangsungkan acara lamaran, kalau tante membolehkan saya akan bilang orang tua saya," jawab Ferdi dengan nada pelan tanpa ada unsur menyalahkan.
"Hmm.., boleh asalkan kamu bisa menyetujui syarat saya,"
"Apa tante?,"
"Putuskan alma SEKARANG," jwb vena dengan muka padamnya.
'Enak saja anak kesayangan saya nikah sama anak gk berada, kerjaannya apa saja aku gk tau,' Batin Vena
"Gk Alma gk mau mam," timpal Alma. Gelengan kepala sedari tadi di lakukan oleh kepala Alma, dia sangat tidak menyetujui ide sang Mama.
"Kalau gk mau, sampai kapan pun mama gk akan ngerestuin kamu," jwbnya dengan ketus setelah itu melenggang pergi tanpa menatap sang anak.
"Baiklah kalau itu mau tante akan saya putuskan sekarang," jwb Ferdi dengan tegas tanpa menatap sang kekasih.
"Bagus, silahkan pulang, Alma masuk kamar," titah sang ayah yang kebetulan baru selesai makan di meja makan dan
"GAK ALMA GK MAU FERDI JANGAN PULANG DULU," teriaknya mengejar Ferdi yang sudah di ambang pintu keluar.
Tangan Alma memegang lengan kiri Ferdi. "Kamu jangan pulang, aku ikut." dengan nada lirih, bertepatan menetesnya air mata yang sudah dia tahan sedari tadi.
Tangan Ferdy terulur mengusap kelopak mata alma dan berusaha melepas pegangan di lengan kirinya. "Aku pulang ya lepasin pegangannya sampai ketemu minggu depan. Udah jangan nangis kan masih bisa vc sama telfon. Gak usah ikut aku pulang rumah kamu disini, dah ya lepasin Alma," ucp Ferdi. dan alma hanya menggelengkan kepalanya pertanda bahwa ferdi tak di izinkan pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjuangan Cinta
General Fiction"Oke.. cantik," "Sal ati- ati lo nanti bisa suka beneran mampus loh," celetuk Heri. "Gk akan lah, kan dia itu kaya abangku sendiri masa suka sih," jwbku, sembari menatap sekilas wajah Mas Roni yang mulai tak bersahabat, ya tebakanku tak akan melesa...