Disebuah taman terlihat dua orang yang asik dengan obrolan dengan diiringi canda tawa bahagia.
"Hahaha" tawa Dafa saat dokter Frank menggelitiknya, pasalnya Dafa kalah dalam permainan suit.
Setelah reda dari tawanya Dafa menatap dokter Frank dengan Lamat dan berucap.
"Yah sebenarnya apa yang ayah pikirkan seharian ini?" Tanya Dafa yang meminta penjelasan.
"Emm... Tapi Dafa harus janji sama ayah kalau Dafa gak akan menyerah tapi harus tetap semangat ya" ujar dokter Frank dengan nada menyemangati.
"Iya yah akan Dafa usahakan" ucap Dafa meyakinkan.
"Huft......." Helahan nafas panjang dokter Frank yang mencoba tegar dengan kalimat yang akan dia ucapkan.
"Jadi.... Dari hasil lab kemarin kamu menderita penyakit leukimia stadium awal nak" ujar dokter Frank dengan hati-hati.
Deg
Jantung Dafa berdetak dengan dua kali lebih cepat dari sebelumnya.
"Le-leukimia yah?" Tanya Dafa memastikan apa yang dia dengar saat ini tidaklah nyata.
"Iya nak" jawab dokter Frank kemudian merengkuh tubuh Dafa yang bergetar.
"Hiks" isakan terdengar dari bibir Dafa.
"Yah..." Panggil Dafa pada dokter Frank
"Iya sayang" jawab dokter Frank masih merengkuh Dafa yang bergetar hebat.
"Apa Dafa gak berhak bahagia yah? Apa Dafa harus mati aja yah? Semua bilang bahwa Dafa adalah anak pembawa sial yah, anak yang tak di inginkan kehadirannya, da-dafa hiks Dafa capek yah" ujar Dafa dengan tangis dan air mata yang mengalir deras membasahi pipi Dafa.
"Sutt kamu jangan ngomong kayak gitu nak, tak ada yang namanya anak sial nak, jika semuanya tak menginginkan kehadiran mu maka ayah bakal jadi orang pertama yang menginginkan kehadiran mu, kamu satu-satunya anak yang sangat luar biasa bagi ayah nak" ujar Dokter Frank dengan nad yang dibuat setegar mungkin. Jujur saja, mendengar semua perkataan dari Dafa membuat dadanya sesak, ntah apa yang telah dilalui oleh Dafa selama ini sehingga mengucapkan kata-kata penyesak dada.
"Dafa hanya ingin bahagia yah, Dafa ingin seperti mereka yang tertawa tanpa beban dan tersenyum dengan tulus tanpa terpaksa." Ujar Dafa masih di rengkuhan dokter Frank
"Setiap manusia memiliki takdir yang berbeda-beda nak, ayah yakin kalau nantinya takdir Dafa akan memberi kesan indah dihidup Dafa" ujar dokter Frank dengan kata-kata yang membuat Dafa sedikit merasa lebih baik.
Lelah dengan kesedihannya kini Dafa telah sedikit tenang dengan kenyataan apa yang dia terima saat ini.
"Sekarang kita pulang ya?" Ujar dokter Frank bertanya
"Iya yah" ujar Dafa kemudian bangkit berjalan mendahului dokter Frank.
Dokter Frank paham akan suasana hati Dafa yang sangat terpukul dengan apa yang menimpanya.
Setelah menempuh perjalanan kini mereka sampai.
"Makasih yah, Dafa seneng bisa ngerasain ada sosok yang membuat Dafa bisa sedikit bertahan akan sebuah kenyataan pahit" ujar Dafa
"Iya nak, kamu harus janji sama ayah kalau kamu harus sehat terus yah" ujar dokter Frank mengusap kepala Dafa dengan sayang
Dafa hanya mengangguk kemudian turun, hingga mobil dokter Frank menghilang dari pandangannya Dafa tetap berdiri diam mematung di tempatnya, bukan dirinya kenapa-kenapa hanya saja rasa takutnya memasuki rumah yang terkesan seperti neraka membuatnya harus mengumpulkan niatnya serta keberaniannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Hope ✅ [ON GOING]
Historia CortaIni kisah ku... Cerita yang mengisahkan tentang seorang anak laki-laki yang merasakan dunia seakan tak adil padanya. namun anak itu tetap menjalankan kehidupannya yang penuh berliku-liku. Keluarga yang mengasingkannya. Dia terlihat baik-baik saja da...