[02] Tacenda

116 11 0
                                    

(n.) things better left unsaid ; matters to be over in silence.

.

.

.

.

(( Gate of Sunagakure))

"pasang erat penutup telinga kalian saat memasuki gerbang,mereka meninggalkan monster dengan suara mengerikan disana."ujar sarada seraya membenahi penutup telinga milik himawari. "hima-chan...gunakan byakuganmu untuk membantuku memastikan yang ada di balik badai pasir itu."

Gadis Uzumaki itu mengangguk,dengan cepat membiarkan aliran jutsunya segera menembus putaran badai yang mengurung reruntuhan desa Suna sejak sebulan lalu itu,dan mengerikan sekali melihat keadaannya saat ini.hampir tidak ada yang terlihat utuh di mata penerawangannya,bangunan bangunan yang dia ingat dulu megah,melebur dengan padang pasir, dikelilingi badai anomali yang dapat membunuh apapun yang melaluinya,juga dijaga oleh pasukan bayangan dari langit,seolah merahasiakan sesuatu. beruntung saat rencana di langit berhasil, hampir semua pasukan disini ditarik, membuat mereka lebih mudah menuju desa yang menjadi korban,dan  berhasil melemahkan kurungan racun tersebut, kemajuan yang bagus walaupun itu hanya baru lapis pertama pertahanan.

"udaranya masihlah berat,kita beruntung ada sara-chan disini.apa kita akan tetap masuk sekarang.?"

Sekarang mereka dihadapkan pada badai yang terus berderu luar biasa keras mengitari kawasan. dan,ini bukanlah badai biasa yang bisa ditembus begitu saja.terakhir kali ada sekilas informasi dari houki,bahwa saat team nya memasang penawar racun disini,ia mendapati bahwa badai itu sebenarnya adalah sarang monster sebesar terowongan yang sedang tertidur.

"sepertinya semacam cacing berukuran raksasa,nee-chan...aku tak bisa melihat kepalanya,namun dia sepertinya sangat sensitif dengan gerakan,juga jutsu..sepertinya dia merasakan byakuganku." ujar himawari lirih saat mendengar suara raungan yang luar biasa dari arah pusat badai yang tenang,jika saja sarada tidak menghalanginya mereka semua sudah terhempas jauh oleh tekanan udara yang luar biasa kuat.

"omoo....kita sudah membangunkannya,sara-chan,beri aku bagian mudah,oke..? aku ingin makan keripik dengan tenang.." 

Sarada hanya tersenyum kecil melihat chouchou malah mengelar kain piknik membuka keripiknya dan makan dengan tenang,berdalih mereka tak bisa berbuat apapun dengan racun yang masih terasa,senang ia masih sama seperti sahabatnya seperti biasa, hanya bisa mendengar apa yang ingin dia dengar.
awalnya tak ada yang peduli dengan sikap chou chou hingga sebuah sahutan bergerak cepat menegak langsung keripik rasa garam milik gadis tambun itu,dan  membuat orang disekitar terkejut sementara inojin tergelak saat melihat iwabe yang mengunyah cepat keripik itu,menatap berani mata kesal chou chou yang berapi.

"darimana gerangan persediaan keripikmu ini.?? kita satu tim...dan kau harus bekerja keras..chouchou.."
"haa..?? beraninya kau menyentuh keripikku dengan tangan kotormu...iwabe....!! pria tak sopan sepertimu masuk daftar paling bawah dalam kencan kau tau..!!" teriaknya berang seraya menarik kerah pemuda itu,meneriaki di hadapan hidung iwabe.

melewati kerumunan berisik yang mulai berganti topik tentang tipe ideal chou chou itu,sarada berjalan perlahan menuju tempat yang cukup luas,supaya pencariannya lebih mudah dia sudah meminta bantuan.

"kuchiyose no jutsu !! "

dengan heboh muncul pusaran angin yang menimbulkan hempasan besar berdebum menghentikan pertengkaran iwabe dan chouchou,sesuatu yang melata berwarna indigo dan merah gelap melingkar gagah di kedua sisi sarada.

NOTICE : Find The TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang