[04] Epoch : Araya

81 6 5
                                    

(n) a particular period of time in history or a person's life.

.

.

"Aku akan pergi,jika kalian menghalangiku,jangan salahkan jika kalian terluka."

"gaara-sama melarangmu pergi..kau baru saja pulih dari efek jutsu yang kau pelajari,shinki..bagaimana jika nanti kau hilang kendali lag-"

Araya dengan sigap menarik yodo mundur saat sebuah dinding pasir besi tiba tiba muncul dari kaki mereka yang menghalangi pandangan,saat temannya itu berusaha kembali membujuk shinki agar kembali. setidaknya menyanggupi permintaan rekan agar ia tidak berangkat sendirian,shinki dengan kejam mendorong keduanya,dengan tatapan muak.

"Tidak ada yang menghalangiku,tidak kalian..juga tidak Kazekage sekalipun..aku bukanlah orang yang lemah..aku bisa menjaga diriku sendiri."

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kedatangan keduanya tanpa shinki membuat raut resah kazekage semakin terlihat,kankuro-san yang berada tak jauh dari mereka hanya menghela nafas paham.ia sudah menduga kemungkinan ini,karna mereka semua tau jika shinki paling tidak suka dianggap lemah.apalagi hanya menghadapi misi yang sudah menjadi rutinitasnya untuk menyelamatkan suatu rombongan dari badai pasir neraka,sebagai jonin sunagakure itu sangat mudah.

tapi tidak dengan luka yang masih membekas segar di bahunya.luka yang terbentuk karna latihan kerasnya menggunakan jutsu tertinggi pasir besi,pandora. yang dampaknya bahkan bisa membuatnya terengah engah hanya dengan berpatroli dalam waktu singkat di sekitar suna,dan intensitas jutsunya menurun.sudah jelas untuk apa mereka khawatir,bukan..? apalagi dengan keadaan cuaca yang entah kenapa terasa janggal.

si bodoh itu pergi misi mengawal sendirian,ia bahkan melukai anbu yang diutus menemaninya,dan mengusir dua sahabatnya,ini bukanlah situasi darurat yang kau harus mengobarkan segalanya...sial.!

" dia akan keutara,apa kita harus meminta bantuan shinobi iwa untuk menyamar mengawasinya..?" ujar yodo memberi saran,ia sempat melihat detail misi dan disebutkan mereka menuju ke pedesaan iwa untuk berniaga.

"aku ingin melakukannya jika bisa,yodo-chan...tapi jurus milik shinki hanya diketahui oleh kita,membiarkan orang luar untuk mengawasinya agar tak lepas kendali karna jurus itu selain mereka tak tau cara bagaimana mengatasinya,mereka bisa menganggapnya sesuatu yang berbahaya,dan bertindak diluar permintaan."

BRAKK..!

sebuah suara keras mengejutkan seisi ruangan yang datang dari arah pintu yang perlahan terbuka dengan sendirinya, menampakkan wajah tersenyum lebar pemuda berambut pirang dengan mata biru cerah. Ditangannya terdapat gagang pintu yang sudah terlepas dari daun pintu ruangan kazekage itu.

"ah....gomen-ttebasa..! aku tidak bermaksud mengacaukan pertemuan kalian.tapi gagang pintu ini terlepas saat kusentuh."

"Putra Hokage..Shiro Shinigami..boruto kenapa kau bisa ada disini.?" tanya gaara seraya bangkit dari kursinya dan berjalan ke arah putra sahabatnya itu.terlihat beberapa debu dari jubah hitamnya,sepertinya dia baru saja kembali dari perjalanan,yang menganggunya adalah tak ada laporan tentang seorang shinobi luar negri yang akan datang,selain itu bagaimana caranya melewati sensorik yang ia pasang sepanjang lorong  jalan kemari,dan apa tujuannya kemari.? dengan menjaga jarak,gaara tersenyum lembut menyambutnya.

"ah..maaf paman..aku tidak bilang sebelumnya...ada yang ingin kubicarakan pada shinki,beberapa waktu lalu dia berjanji akan menunjukkanku sesuatu di rumah kaca..untuk itu aku datang,tapi sepertinya dia tidak ada disini-ttebasa..padahal aku sudah meluangkan waktu untuknya." ujar boruto dengan senyum cerah,menyapa araya juga yodo yang terus menatapnya. "selain itu.. panggilan baruku..sepertinya kalian lebih suka memanggilku begitu." lanjutnya masih tersenyum dengan aura pekat yang menyebar menekan ke seluruh ruangan.

NOTICE : Find The TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang