[07] Sonder : Shikadai Part 2

26 1 0
                                    


"Mereka sudah pergi, mari kita gunakan mereka untuk mendapat informasi selagi kita menyusun strategi untuk mengatasi situasi ini." ujar shikadai membuat semua orang bersiap untuk berkumpul hingga seseorang tertawa mengambil alih perhatian semua orang, dengan langkah jengah berjalan menuju tengah kerumunan dan mengalungkan lengannya pada shikadai yang hanya berdecih sebal.

"Apa maumu, seiichi. Aku masih harus memimpin rapat."

Seiichi adalah salah satu anggota utusan dari shinobi iwagakure itu hanya tertawa kecil, memasang wajah seolah tak bersalah sebelum kembali berujar "Ayolah Shikadai, seharusnya bisa kau ceritakan apa yang terjadi, kenapa kami baru tau jika hanya kau sendiri yang dipanggil menghadap malam itu?" cecarnya membuat semua orang menatap terkejut, ada perundingan rahasia selain yang mereka tau?

Shikadai menghela nafas, menatap malas ke arah kerumunan yang menunggu jawaban darinya, tentu pertanyaan sudah dia antisipasi, apalagi jika itu dari seichii dengan segala mulut besarnya, awalnya yang ingin dia gunakan tanpa disangka dia mengacau lebih awal. lagipula karna itu bukanlah pertemuan resmi sehingga dia menunda memberi tau semua orang apa yang terjadi karna sibuk mempersiapkan banyak hal, dan akhirnya terlewat karena keributan ini. dia sama sekali tak menyangka jika akan mempengaruhi banyak hal seperti ini.

"Daisho memanggilku malam saat kita datang." jawabnya singkat yang membuat seiichi tertawa sinis menatapnya, entah apa yang ingin dia lakukan namun sepertinya terjadi salah paham disini.

"Team perunding kelompok ini adalah kau dan juga kagura-sama, terlepas dari percayanya kami pada kemampuan kalian berdua. Bukankah seharusnya kalian mendiskusikan pada kami? setelah apa yang katakan pada sarada tentang mempercayai kami, pendapat kami hanyalah perusak kesempurnaan rencanamu, bukan?"

Shikadai terkejut dengan kesimpulan itu, sama sekali tak pernah terlintas hal itu sebelumnya, tapi saling menyalahkan di saat seperti ini dan membuat perpecahan dalam kelompok hanya akan menguntungkan musuh, melemahkan mereka juga, itu sangat mendokusei, karena itu ini harus segera diselesaikan.

"terus terang, aku tidak mengejar kesempurnaan dalam setiap rencana misi ini, seii. sama seperti halnya rencana untuk desa ini. Pemanggilan daishou begitu tiba tiba tanpa jeda, dia langsung mengutus putranya dan memisahkanku dari rombongan." ujarnya menjelaskan, membuat seii sedikit berdecih kemudian berdalih jika seharusnya dia langsung mengatakannya bukan mencoba mengatasinya sendirian saat dia sendiri yang memilih orang orang disini untuk datang, apa kau sedang mencoba memiliki semua keberhasilanmu sendiri, atau lebih tepatnya kelompokmu sendiri?  ujarnya yang seketika membuat shikadai meradang, seolah seii menyudutkannya dengan tidak menepati janjinya pada sarada untuk mengatasi permasalahan ini tanpa mementingkan egonya. 

Kejadian barusan cukup memperburuk moodnya untuk berfikir jernih, dia tak mau ada musuh atau duri juga dalam selimut yang membuat apa yang sudah mereka usahakan selama ini menjadi gagal.

"Aku tak ingin memperjelas dan memperjelas apa yang kau niatkan sebenarnya, seii dan juga semua yang ada disini. Aku menerima semua pendapat dalam pembicaraan kelompok dengan berbeda kita bisa membuat banyak sudut pandang solusi dalam memecahkan masalah, namun aku juga tak akan membiarkan satupun membuat satu sama lain saling kehilangan rasa percaya." Semua orang tercekat mendengar suara tegas shikadai dengan senyum tipis,  "Masing masing dari kalian tidak dipilih tanpa sebab, semua petinggi dan perwakilan desa ikut andil memilih kalian dengan ekspektasi jika kalian adalah orang terbaik untuk menyampaikan lebih banyak rasa aman di tengah krisis ini."

Shikadai kemudian mendekat ke arah sei yang muali kehilangan nyali untuk bicara provokasi setelah seluruhnya tak lagi memihaknya menyudutkan shikadai, dan melipir kesal. "ini peringatan untukmu seii. Suka maupun tidak kau yang akan mendapat porsi kerja keras lebih dalam misi kali ini." 

NOTICE : Find The TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang