"gausah ikut campur, gw emang
gasuka sama mereka"
--Hari senin sudah tiba.
Saat saat jungwon akan mendapatkan ocehan artinya sudah sangat dekat. Bahkan jungwon sudah dapat mendengar suara itu dalam bayang bayangnya.
Jungwon tampak berbaring diatas kasurnya yang empuk. Menatap langit langit kamarnya yang hanya berisikan sebuah lampu berukuran kecil yang masih dimatikan.
Jam masih menunjukkan waktu empat pagi. Entahlah, jungwon tidak tau pasti. Dia tidak terlalu suka ada interior berupa jam dinding dikamarnya. Suara yang dikeluarkan oleh jam tersebut sungguh menganggu jungwon.
"Hh, kenapa coba gw bisa ada di keluarga yang gini banget?" Ocehnya dalam hati
Bukannya tak mau mengeluarkan suara, tapi kamar jungwon bertepatan disebelah kamar orangtua nya.
Menghela nafas panjang.
Jungwon berusaha untuk tidur lagi, tapi selalu gagal.
Akhirnya pemuda berdimple itu memutuskan untuk ketoilet untuk sekedar menghilangkan bosan, sekaligus menepati panggilan alamnya.
"Ah sial, ternyata masih jam dua subuh" gumam jungwon saat melihat jam didepan kamarnya.
Jungwon selalu terbangun jam jam seperti itu, entah kebiasaan itu datang dari mana. Yang pasti, jungwon tidak menyukai itu.
kreek
bug!
Jungwon kembali ke kamarnya dan menutup pintu dengan lumayan kasar. Bukan karena dia marah, tapi pintu kamarnya lah yang bermasalah.
Orangtua jungwon tidak terlalu peduli, dan jungwon tau itu. Sekalinya dia mengadu masalah pintu pasti ada saja pukulan yang melayang ke pipi mulus jungwon. Orangtuanya pasti akan mengatakan "Alasan aja kamu! Bilang aja kamu mau dikasih fasilitas yang mewah! Jawan jungwon"
Tidak apa, jungwon sudah terbiasa dengan kalimat kalimat yang tidak benar adanya.
Sekarang pemuda itu benar benar kebingungan! Dia ingin tidur tapi tidak bisa, ingin bermain ponsel tapi tidak ada yang seru maupun penting.
Dengan kurun waktu sepuluh menit, ternyata jungwon sudah bisa terlelap.
Hanya dengan cara yang sering dia lakukan, maka dia bisa tidur dengan nyenyak walaupun air mata terlihat sangat deras keluar dari mata indah tersebut.
"Jungwon! Bangun!" teriak wanita paruh baya di depan kamar jungwon.
Karena anaknya itu tak kunjung bangun, wanita itu membuka pintu kamar jungwon dengan kasar sambil mengulang kata katanya tadi.
"Uh, wanita aneh" gumam jungwon sangat pelan agar tidak mendapat bogeman mentah pagi itu.
"Aku bangun. Sana keluar, sebentar lagi aku cuci muka" jungwon mengusir wanita paruh baya itu.
Dia kesal sekali, kenapa mamanya itu sangat cerewet dan tidak tau diri. Dia saja sudah sangat lelah dengan kelakuan orangtuanya.
Karena terlanjur kesal, jungwon memutuskan membawa ponselnya ke kamar mandi.
Dia akan membuat alibi sedang membuang air besar agar tidak ketahuan oleh orangtuanya.
Saat sedang memainkan ponsel, jungwon mengerut sebal saat menekan salah satu chat dari teman dekatnya.
.jake
|won, apa lo gabosen musuhin
orangtua lo sendiri?|dosa won. sebenci apapun lo
ke orang tua lo, tapi jangan gitudiem sunoo|
gausah ikut ikut campur, gw|
emang gasuka merekatapi plis, gausah nasehatin gw|
pake kata kata yang sama terus.gw bosen liat nya,|
bosen juga gw lama lama temenan
sama lu
√√Pesan jungwon sudah dibaca oleh sunoo.
Demi apapun, jungwon sudah sama sekali tidak mood bernafas hari ini.
Kalau bukan saja demi sahabat sehidup semati nya, jungwon tidak akan bernafas hingga kini.
—
cerita ini bakal jadi prioritas. untuk cerita not real sama miss you bakal aku jeda dulu atau aku jadiin selingan aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
jungwon's story - jaywon
Random"Kalau ga ada kak jay, mungkin jungwon lagi gentayangan. Bukan duduk disini bareng kakak" bxb, jangan salah lapak.