8

271 33 6
                                    

Semenjak jay pindah ke luar kota, jungwon jadi merasa sangat kesepian.

Bukan karena mereka tidak pernah bertemu, sebelumnya pun mereka bertemu jika jay membeli kue ke toko kedua orangtua jungwon sana. Bahkan itu pun tidak lebih dari lima kali.

Jungwon merasa kesepian karena teman terdekatnya pun sekarang banyak yang lebih fokus untuk ujian kenaikan kelas. Jungwon tidak terlalu peduli dengan ujian, selagi online dia masih bisa menyontek pada google dan aplikasi lainnya.

"Wony sama jake pada fokus  belajarujian semua. Ni-ki juga ga asik diajak main. Bang hee udah ga ada dirumah lagi.." disaat saat seperti ini biasanya jungwon hanya dapat mengingat beberapa orang itu saja.

Jungwon ingin bermain, tapi tidak ada satu pun teman yang bisa diajak main termasuk sunoo dengan jay.

Tadi pagi jay memberi kabar kepada jungwon bahwa keluarga besar nya sedang mengadakan acara dirumah jay dan sunoo. Jungwon hanya mengiyakan saja, berharap acara tersebut cepat selesai.

Sebenarnya jungwon ingin ke toko untuk sekedar membuang rasa bosan, tapi dia takut di marahi oleh orangtuanya lagi.

Pemuda kucing itu hanya menatap kosong ke jendela kamarnya. Tiba tiba sesuatu terbesit di otaknya.

Langsung saja dia mengambil ponsel dan membuka aplikasi kontak untuk menelepon seseorang.

Setelah tersambung, jungwon langsung mengatakan kalimat nya dengan penuh semangat.

"JAKIEEE!! KE RUMAH AKUU AYO, AKU BOSEN! mau belajar bareng kamu aja. Lagi rajin nii"

Merasa aneh dengan jungwon yang ingin belajar, jake bertanya dengan nada canggung.

"Kamu yakin, won? Jay sama yang lain mana? Kenapa gamain sama mereka aja?"

Jungwon mencebikan mulutnya. Dia kesal dengan jake yang menghujaminya dengan banyak pertanyaan seperti itu.

"Ishh ayoo kerumah aku. Yang lain lagi pada sibuk, kamu mending ajarin aku belajar. Daripada aku dapet nilai bekas nyontek lagi"

"Iya won, otw" dengan pasrah jake mematikan sambungan telepon dan merapikan bukunya. Tak lupa dia membereskan buku beserta alat tulis yang mau jake bawa ke rumah jungwon.

"Huu belajar mulu sih. Bodo amat aku ganggu kamu, keputusan ku juga menyelamatkan nyawa" ya, dengan jake datang kerumahnya pasti kedua orangtua jungwon tidak akan memarahi anak itu tanpa sebab hari ini.















Saat mereka sedang ditengah tengah acara belajar. Ada suara ketukan pintu dari luar kamar jungwon.

"Jungwon? Ayo makan, ajak jake sekalian. Tadi mama liat sendal nya di depan" ucap mama jungwon dengan nada yang halus sekali.

Jungwon heran, kenapa orangtuanya hanya bisa baik didepan orang lain? Orang orang itu juga yang tertentu saja. Yang lainnya hanya baik di depan dan akan digosipkan dibelakang.

"Jake, ayo makan. Nanti kita lanjutin lagi belajarnya"

Jake mengangguk sambil membereskan alat yang mereka pakai untuk belajar.

Sekarang mereka sedang makan dengan jake dan mamanya jungwon yang tersenyum sepanjang acara makan.

Berbagai pujian dilontarkan untuk jake, dan hinaan untuk jungwon.

"Wahh jake berarti pinter banget bahasa Inggris dong? Tempat rencana kuliah nya keren banget"

"Hehe, dari kecil udah biasa ngobrol pake bahasa Inggris sama mama, tan. Jadi terbiasa"

"Bagus dong? Ga kaya jungwon yang gabisa apa apa, cuman bisa minta tolong sama kamu. Terus kerjaan nya liatin hp 24 jam." Sindir mama jungwon pada anaknya sendiri.

Jake yang tidak enak pada jungwon akhirnya menoleh kearah jungwon dan berhenti tersenyum. Jake tau bahwa yang jungwon rasakan itu pahit. Hanya saja orangtua jungwon yang menganggap jungwon seperti kesialan.

Suasana menjadi hening, tapi mamanya jungwon malah membuka suara dan kalimat itu membuat jungwon memutar mata.

"Jungwon rencananya sih mau kuliah di universitas yang sama kaya kamu. Tapi masuk jurusan yang ga pake bahasa Inggris nya. Jadi kalian nanti kuliahnya samaan lagi dong?"

"Iya bareng, nanti jungwon sama jake bakal di kost yang sama juga. Ya kan jake?" Jungwon hanya asal berbicara saja, tapi ternyata mamanya memekik.

"Iya jung-" bahkan omongan jake disela.

"Jake jagain jungwon ya nanti kalau udah kuliah? Jungwon orang nya badel. Gabisa diatur sama sekali, cuman nyusahin keluarga aja bisanya"

Terdiam beberapa detik sampai akhirnya jake mengangguk kaku. Terlewat paham dengan situasi sekarang.

jungwon's story - jaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang