3

388 52 8
                                    

"WONY GILA, AKU STRAIGHT!"
––

Ini sudah hari ke enam dalam minggu ini. Jungwon merasa ada yang aneh karena orangtuanya sama sekali tidak memarahi nya, atau hanya sekedar menyuruh hal yang tidak perlu.

Tapi jungwon masa bodo, dia malah senang diperlakukan seperti itu. Yaa, ditambah dia semakin dekat dengan jay –si pembeli kue beberapa hari lalu– .

Mereka sepertinya sudah menjadi sahabat. Sudah sekitar dua kali mereka bertemu, jungwon sangat senang bisa mendapat teman baru.

Jungwon mempunyai satu sahabat lain yang lebih dekat daripada jay. Dia adalah wanita berparas cantik dan tinggi. Mukanya yang imut mendapat nilai plus. Yeah, sayang nya dia sudah ada pawang nya.

"WONY, AKU DIBELIIN ICE CREAM SAMA KAK JAY!!!" teriak jungwon ke arah speaker ponselnya.

Tak usah heran kenapa jungwon memanggil jay dengan sebutan 'kak'. Ternyata jay lebih tua dua tahun daripada jungwon.

"Aduh, iya won iya. Terus gimana?" tanya wonyoung dari seberang sana dengan nada lesu. Dia sudah lelah mendengar teriakan jungwon akhir akhir ini.

"Um, wajar ga sih?"

"Wajarlah gila, kalian kan teman? Oh iya, udah kaya sahabat deket banget malah"

Bukan tanpa alasan embek lucu itu nanya. Masalah nya, dia sama wonyoung udah temenan dari sd tapi gapernah tu kaya gituan.

Jungwon menjelaskan semua yang dia rasakan. Wonyoung kaget, terlintas sesuatu di benaknya.

"Dia suka sama lu kali, won" ujarnya santai

"WONY GILA, AKU STRAIGHT!" jungwon menutup telepon sepihak. Langsung masuk kedalam selimut dengan bibir mengerucut lucu seperti bebek.

"Ih wony aneh, nanti aku laporin jay!" tu, kan.

Wony-nya sendiri hanya bisa terkekeh saat telpon di tutup. Dia bergumam kecil, "gimana mau jadi dominan kalau gemes gitu, aduh keinget jisung"

Abaikan lah gadis ini, dia malah teringat sang kekasih.


























Besok adalah hari dimana semua pesanan jay - lebih tepat ibunya - harus selesai. Jungwon dapat melihat sendiri beberapa pegawai yang digaji oleh orangtuanya sedang mem-packing kue kue pesanan jay.

Pemuda kucing itu nampak sedang menimang nimang sesuatu. Ia teringat perkataan mamanya beberapa waktu lalu.

"Jungwon mau ikut ke rumahnya jay?"

Huft, jungwon jadi bingung sendiri.

Dia mau ikut tapi takut mamanya hanya mengada ngada. Takut seperti biasanya, hanya ditipu agar jungwon senang untuk sementara.

Tentu jungwon kesal dengan kebiasaan mamanya. Tidak hanya mamanya, papa jungwon juga sering melakukan hal yang sama. Tapi bodolah jungwon sudah tidak telalu peduli dengan kelakuan kedua orangtua kandungnya.

Oh iya, apa jungwon diperlakukan seperti anak kandung?

Jungwon tidak tau, dia merasa dirinya jarang dianggap di antara keluarga inti maupun keluarga besar.

Sejujurnya, jungwon memiliki kakak laki laki yang bisa dibilang sudah sukses. Namanya Heeseung, setelah bertahun tahun kuliah akhirnya heeseung keterima kerja disalah satu rumah sakit terkenal di kota sebelah. Oleh karena hal ini lah jungwon sering disudutkan bahkan di lukai oleh orangtuanya.

Kembali ke topik awal, jungwon bingung harus ikut atau tidak ke rumah kak jay - nya.




eh?

jungwon's story - jaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang