9

492 48 8
                                    

"Hallo kak jay? Lagi ada dimana?"

"Kakak lagi ada dirumah, won. Kenapa? Kangen hm?"

Kini sepasang kekasih itu sedang berkomunikasi melalui sambungan telepon. Jungwon yang memulai percakapan, dia sedang tidak mood karena habis bertengkar dengan orangtuanya.

"Geer banget! Aku nelfon kakak mau cerita sedikit."

Jay membenarkan posisi duduknya yang kurang baik, dia membuka telinga untuk mendengar cerita jungwon.

"Jadi, tadi aku lagi belajar. Terus papa dateng ke kamar sambil misuh misuh ngomongin kak hee. Kak hee ternyata disana makin berprestasi. Papa ngatain aku karena gabisa apa apa. Papa bohong kan kak?"

Ujar jungwon dengan nada yang lirih. Dia udah bener bener gakuat denger kata kata orangtuanya yang nyakitin hati dia. Tapi jungwon gapunya siapa siapa selain jay, jake, dan wonyoung.

"Jungwon, kamu mau pindah ke tempat kakak sekarang? Di kota ***. Mau kan?"




























Beberapa bulan setelah jungwon dan jay bertelepon, jungwon memutuskan untuk keluar dari rumah.

Diusir tepatnya. Jungwon diusir karena nilainya kembali dibawah nilai jake.

Tapi 'diusir' kali ini jungwon sama sekali tidak membantah. Dia malah membereskan pakaiannya dan memesan mobil untuk diantar ke rumah wonyoung.

Orangtua jungwon awalnya sedikit kaget dengan kelakuan anak bungsunya itu. Tapi disisi lain, mereka lega karena beban mereka ada yang menghilang.

Lagipula, jungwon juga sudah menabung dari lama. Jujur saja dia sudah sering merencanakan acara kabur dari rumah, dan semuanya gagal.

Untuk kali ini. Ada manusia yang sangat bersyukur karena dia di usir oleh kedua orangtuanya sendiri.

Kembali lagi kepada jungwon.

Kini pria manis itu sudah sampai dirumah sahabat dekatnya itu. Tentu, wonyoung sudah tau semuanya.

Dalam perjalanan ke rumah wonyoung, jungwon menyempatkan diri untuk pamit pada jake, dan tentunya menghubungi wonyoung.

"Won, tante udah tau semuanya. Tadi wony cerita ke tante. Yang sabar ya, malam ini kamu tidur dikamar tamu sebelah kamar wony." Ujar ibu dari wonyoung sesaat setelah mereka makan malam.

"A-ah, iya tante. Makasih ya mau nampung jungwon." Jungwon tersenyum sedikit kecut kearah wanita paruh baya di sebelahnya tempat dia duduk.

"Jangan lupa kalau kamu udah tante anggap anak sendiri, won. Ngomong-ngomong kamu sampai kapan nginep disini?"

Jungwon mencoba untuk menghitung waktu yang tepat untuk pergi ke kota tempat jay tinggal saat itu. Sekitar seminggu lagi dia akan pindah, tadi jungwon sempat menelepon jay dan menyusun jadwal keberangkatan nya.

"Seminggu lagi, tan"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

jungwon's story - jaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang