6

270 38 3
                                    

Sesuai perkataan papanya jungwon, hari ini dia di tinggal di rumah sendirian. Sebentar lagi akan datang jake yang sangat jungwon hindari saat nilai ujian keluar.

Sesampainya jake dirumah jungwon, sang pemilik rumah mengajak jake ke dalam kamarnya agar lebih nyaman saat belajar. Padahal kalau boleh jujur, jungwon sama sekali tidak mau belajar di hari libur begini.

"Jake, lu bisa ga si ga kasih tau nilai lu ke ortu gw? Cape tau ga di bandingin mulu" jungwon berkata dengan mata yang tertutup dan kepala yang mengadah keatas.

"Maaf jungwon, yang bilang itu semua bukan aku. Tapi mama aku yang selalu kasih tau nilai aku. Jujur aku udah bilang untuk stop kasih tau nilai ku won, tapi ortu kamu maksa"

Setelah mendengar pengakuan jake, jungwon mengangguk singkat, sudah kelewat paham dengan sifat orangtuanya.

Jungwon tidak bisa menyalahkan jake ataupun ibunya diaaat seperti ini.

Pertama, jake tidak mau nilainya diumbar kemana mana. Bahkan hanya orangtua jungwon, jungwon, dan orangtua jake yang tau nilainya. Ya pastinya lewat desakan dari orangtua jungwon.

Kedua, ibunya jake tidak mau memberi tau nilai anaknya jika tidak di paksa oleh orangtua jungwon.

Ketiga, memang jungwon sendiri yang malas belajar. Tapi untungnya jay membawa sedikit perubahan kepada jungwon, anak berdimple itu kini menjadi sedikit lebih rajin.

"Jake, gw minta maaf ya. Gara gara ortu gw lu sama mama lu jadi ga nyaman. Gw aja ga nyaman, apalagi lu" hanya bisa tersenyum saat mengatakan itu. Jake paham apa yang sedang di alami oleh jungwon.

Secara jungwon tipe orang yang kalau sudah bercerita tidak cukup satu orang untuk mendengar curhatan jungwon.

Jake sendiri terkadang memikirkan bagaimana cara orangtua jungwon bisa berhenti seperti itu.

Jika nilai jungwon lebih besar dari jake, mereka akan semakin mendesak jungwon agar lebih pintar.

Jika nilai jungwon sama dengan jake, mereka akan mendesak jungwon agar bisa lebih tinggi lagi nilainya dari jake.

Jika nilai jungwon lebih kecil dari jake, mereka tak segan segan melukai jungwon secara fisik maupun mental.

Tetapi jake sangat kagum dengan sahabat sejak kecilnya itu. Masih bisa bertahan hingga kini mereka sedang belajar berdua - ya walau hanya jake yang terlihat serius -

"Huhh, pelajaran yang aku ajarin sampai sini dulu. Mungkin aku besok dateng lagi, won. Maaf ya kalau kamu ga ngerti. Sekarang kita istirahat dulu gimana? Main atau ngobrol gitu"

Jungwon tersenyum lebar. Dia menarik pergelangan tangan jake ke kasur.

"Aku mau cerita, Jake"

"Kenapa jungwon?"

"U-um.. Aku udah pacaran sama kak jay. Dari minggu lalu"

Fyi, jungwon baru berani mengatakan kebenaran itu pada jake sekarang. Jake tentu sangat shock tapi juga senang akhirnya jungwon mempunyai status yang spesial dengan kak jay nya itu.

"Bagus deh. Kapan kapan double date mau?"

Ah sial, kalimat ini lagi.

jungwon's story - jaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang