“Aku di sini ingin mengirimkan surat pengunduran diri calon siswa UA atas nama Midoriya Izuku!”
Di ruangan yang terdiri dari 4 orang manusia dimana yang satu merupakan entitas hewan itu tampak jelas sekali jika atmosfernya begitu dingin sekarang. Seorang pria dengan masker dan jas rapi tampak memandang rendah ke arah hewan di depannya.
"Apa kau ini sebenarnya sedang meremehkan UA? Kalau begitu, tak usah mendaftar di sini sekalian!” desis seorang pria berambut acak-acakan yang memiliki titel sebagai guru di sini. Pria itu duduk di samping sosok hewan tadi.
“Eraser Head, tenanglah. Terima kasih telah mengantarkan mereka ke kantorku. Sekarang kau bisa pergi keluar.”
“Tapi, Nezu! Mereka ini telah—“
“Tidak apa-apa, keluarlah.”
Seorang pahlawan dengan kode nama Eraser Head itu pun hanya bisa menghela nafas. Ia melirik tak suka ke arah pemuda angkuh dan adiknya yang sedari tadi hanya melamun.
Apa-apaan mereka coba?
“Hei nak, ayo katakan sesuatu! Bukankah kau tadi berdebat banyak denganku?”
Melihat diamnya anak itu membuat Eraser geram sendiri. Pria ini benar-benar tak bisa menahan kesabarannya, ia pun memutuskan untuk keluar ruangan sebelum emosinya meluap.
Setelah pahlawan pro tadi keluar, hewan yang memiliki pangkat sebagai kepala sekolah UA tersebut hanya bisa menunjukkan senyum tenang untuk menyembunyikan emosinya. Ia menatap kakak beradik itu.
“Bukankah Midoriya Izuku memiliki nilai sempurna untuk masuk ke UA? Ini adalah kasus pertama sejak UA berdiri dimana anak yang mengikuti ujian masuk apalagi memiliki peringkat pertama mengirimkan surat pengunduran diri seperti ini. Mohon pertimbangkan baik-baik mumpung tahun ajaran baru masih 2 bulan lagi,” ujar Nezu.
Sedangkan satu-satunya objek yang dibicarakan di sini tampak memasang wajah muram, ia menunduk ke arah lantai sejak tadi. Dirinya terlihat depresi memikirkan hal lain yang mengacaukan paginya kali ini.
Shigaraki tersenyum di balik maskernya, ia melirik ke arah anak berambut hijau itu. “Katakan apa yang kau inginkan, Izuku.”
Dalam satu tarikan nafas, Izuku menengadahkan wajahnya ke arah depan. Ia menatap si kepala sekolah UA dengan pandangan lelah. “Aku ingin hidup normal.”
Anak itu menjeda ucapannya. Ia menghela nafas panjang.
Mata hijau Midoriya melirik ke arah jendela di ruangan ini yang menampilkan pohon sakura berbunga. Benar juga, bulan ini adalah April. Awal musim semi. Masih ada 2 bulan lagi sampai Juni sebelum ia lulus dari SMP.
Ketika memikirkan tenggat waktu 2 bulan tersebut, tiba-tiba sekelebat ide muncul dalam benak Izuku. Benar juga, kenapa ia harus terlalu serius memikirkan ancaman Dabi tadi ya? Mata hijau Izuku yang sebelumnya kusam itu mulai menunjukkan sedikit cahaya.
“Terima aku di kelas umum atau aku mengundurkan diri dari UA.”
.
.
.
.
.
Bulan Juni, Tahun Ajaran Baru.
Gadis ini adalah Uraraka Ochako. Rambut pendek berwarna coklat yang membingkai wajah bulat anak itu tampak berayun pelan mengikuti irama langkah kakinya. Selain itu, seragam UA dengan blazer warna abu-abu tampak indah dan pas di tubuh gadis tersebut.
Benar, hari ini adalah hari pertamanya memasuki jenjang SMA. Mulai hari ini ia akan belajar di akademi pahlawan paling terkenal di Jepang yakni UA High School.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Fanfic] Pocket Money
FanficMidoriya Izuku adalah sebuah anomali bagi semua orang. Dia awalnya hanya seorang anak berhati lembut yang memiliki quirk berupa telekinesis. Sebuah quirk turunan dari ibunya yang setiap digunakan akan mengakibatkan Izuku pingsan. Namun, semuanya ber...