Daffin tertawa dan menggelengkan kepalanya, orlin dan teman temannya mengumpulkan laporan tersebut kepada daffin dan pamit untuk kembali kekelas. Mereka keluar dari ruangan OSIS berjalan melewati kelas arshad, fokus arshad terpecahkan saat melihat kearah pintu terlihat orlin melewati kelasnya 'orlin dari mana?' kata arshad dalam hati. Arshad diam diam mengeluarkan hpnya dari kantong celana.
(isi pesan chat)
kamu dari mana lin - arshad
'ting' masuk sebuah pesan chat di hp orlin dan membukanya kemudian membalas pesan tersebut.
dri osis kk - orlin
ngapain? - arshad
kk kog gk bljr? - orlin
iya nih bljr, bljr memahami hati mu - arshad
'idihhh.. apaan sih kakak ini' kata orlin dalam hati yang geli membaca pesan arshad. Orlin tidak membalas pesan arshad lagi, mereka sudah sampai kelas . Orlin, himeka dan arumi berjalan ke mejanya, terlihat meja dan kursi sudah bersih seperti terlihat baru mereka pun tersenyum dan senang. Semua anak dikelas melihat mereka dengan sinis seperti tidak suka membuat suasana kelas menjadi tidak nyaman tiba tiba wakil ketua kelas menyambut kami dengan humoris dari depan pintu kelas "hai tiga serangkai.. dari mana saja kalian? abang merindukan kalian, abang sepi tanpa kalian" kata vero seperti berpuisi. Lawakan khas vero yang membuat suasana kelas menjadi cair, bell pulang sekolah telah berbunyi semua anak anak bersiap untuk pulang. VEro mendekati meja mereka "kalian nggak apa apa kan?" tanya vero dilihat oleh dareen dari tempat duduknya.
"nggak apa apa" jawab orlin dengan senyum
"syukurlah, aku senang dengernya" kata vero
"thank you ver uda perhatian ke kita" kata himeka
"iyah" sambung arumi
"demi arumi, abang rela melakukan apa ajah" kata vero dengan khas nya
"hahahah " mereka tertawa sambil bangkit dari tempat duduk mereka dan pergi meninggalkan kelas di ikuti vero dan dareen dari belakang.
"kalian naik apa? mau ku antar pulang?" tanya vero
"gue ma orlin naik motor ver. gue anter orlin pulang. klo arumi dijemput" jawab himeka
"Oo. aku antar sampai parkiran ya, soalnya perasaanku nggak enak" kata vero
"kog bisa?" tanya arumi
"iyaah.. gue sak boker soalnya. Makanya perasaan gue nggak enak" jawab vero
Orlin dan himeka tertawa sedangkan wajah arumi seperti kesel mendengan jawaban dari vero dan dareen hanya menahan tawa.
"lo klo mau tawa ya tawa aja ren, nggak usah ditahan tahan .. ntar keluar dari bawah . nah, malu looo ntar" kata vero ngeledek dareen
"apaan sih" kata dareen datar.
mereka turun dari tangga terlihat arshad dan jackson menunggu mereka di depan pintu masuk sekolah, himeka berlari menghampiri jackson " baby......" kataa himeka teriak kecil, melihat cara panggil himeka membuat vero terdiam dengan mata melotot. melihat vero terkejut seperti itu tangan orlin memukul pipi vero dengan pelan "biasa aja keles" kata orlin berjalan meninggalkan vero.
"Dari mana tadi?" tanya arshad ke orlin
"dari tadi" jawab orlin sambil melihat layar hp nya
"maksud aku jam pelajaran terakhir tadi.." kata arshad mencubit pipi orlin
"ii.."orlin melepaskan cubitan arshad "sakit tauu" kata orlin mengelus elus pipinya
"makanya jawab yang bener klo aku tanya" kata arshad
KAMU SEDANG MEMBACA
SEARCH
Teen FictionSekolah SMA Dalton internasional adalah pilihan kedua orangtua orlin, hati yang terpaksa orlin menjalani masa masa SMA nya begitu rumit. Mencari minat yang dia sukai dan mencari cinta yang sebenarnya. akankah orlin menemukan cinta sejati nya? setela...