Orlin telah selesai mendaftarkan dirinya ke OSIS kemudian mereka menuju kafetaria. Terlihat Jackson duduk dengan arshad melambaikan tangan ke orlin tapi tak terlihat oleh orlin, arshad pun berteriak "ORLIIIIIIIIN" sontak membuat seluruh murid di kafetaria terdiam melihat kearah arshad termasuk orlin dan teman temannya. Orlin berjalan menuju meja jackson dan arshad kemudian memukul lengan arshad.
"pakek toak kak. bikin malu aja" kata orlin
arshad mengusap usap lengannya.
"udah lama yah nunggunya?" kata himeka ke jackson.
Jackson hanya menggelengkan kepala sambil memegang tangan himeka dengan manja, orlin dan arshad geli melihat tingkah jackson.
"idiiihhh... mesraa amat. ueekk" kata arshad
"iri. bilang bos" kata himeka ke arshad
arshad langsung menyengritkan keningnya dan menaikkan bibirnya sebelah keatas. Orlin pergi mencari makanan yang disusul arumi dan arshad.
"tunggu guee.." kata arshad
Setelah memilih makanan kemudian membayarnya mereka kembali kemeja, daffin melihat orlin dan memanggilnya "orlin" orlin menoleh ke arah daffin dan mereka memulai percakapan begitu akrab membuat arshad cemburu dan langsung merangkul orlin "apaan sih" kata orlin sambil melepas rangkulan arshad, dari belakang daffin helen berjalan menghampiri mereka dan menggenggam tangan daffin sambil mengajak daffin memilih makanan "fin.. yuk gue laper" kata helen sambil melihat kearah orlin.
Melihat adegan itu membuat perasaan orlin jadi aneh 'hati gue kenapa yah? kog rasanya seperti sakit? sakit dicubit gitu' kata orlin dalam hati bingung. Arshad menarik tangan orlin untuk duduk. Di tempat duduk orlin memperhatikan daffin dari jauh, tak sengaja mata mereka berpapasan. Daffin tersenyum lebar ke orlin dan orlin membalas senyuman daffin, melihat itu membuat arshad tidak selera makan "hilang nafsu gue makan" kata arshad meletakkan makanannya di meja. Orlin melihat arshad yang tiba tiba kenyang terus menyodorkan minuman bekas dia ke depan mata arshad "nih minum , biar nggak keselek" kata orlin.
"apaan sih" kata arshad sambil mensedot minuman yang dipegang orlin
"iii pegang sendiri napa kak" kata orli meletakkan minuman di meja
" hahahha" arshad tertawa
Daffin melihat orlin dan arshad dari jauh yang seperti sudah akrab membuat daffin sedikit kecewa, helen yang melihat reaksi daffin seperti mengetahui bahwa daffin menyukai orlin. "kamu kenapa fin?" tanya helen, daffin hanya menggelengkan kepala sambil mensedot minumannya. Istirahat kedua telah selesai mereka kembali kekelas masing masing, arshad mengusap usap kepala orlin orlin berbalik membalasnya. Tiba tiba doni menyenggol tanggan orlin dengan keras "awww!!" kata orlin.
"kenapa lin" tanya temannya
Arshad menarik baju doni "maksud lu apa?! sengaja lu kan!" kata arshad
"sorry sorry gue nggak atau ada orang disitu.. sorry yaa dek" kata doni seperti memohon maaf
"iyaa nggak apa apa" kata orlin memegang tagangnnya yang sakit
arshad melepas tangannya dari baju doni berbalik mengecek keadaan orlin.
"gue antar lu sampe ke kelas yah" kata arshad
"nggak usah kak.. gue nggak apa apa kog. yaudah kita pisah disini yah. bye" kata orlin
orlin dan arshad kembali kekelas mereka masing - masing di ikuti oleh teman - temannya, orlin merasa aneh dengan tingkah doni yang tiba tiba menyenggolnya.
"mek.. perasaan gue kog nggak enak yah" kata orlin ke himeka
"kenapa?" tanya himeka
"aneh aja gitu ma tingkah kak doni.. udah berapa hari lohh, masa dia baru ganggu kita" jawab orlin
KAMU SEDANG MEMBACA
SEARCH
Teen FictionSekolah SMA Dalton internasional adalah pilihan kedua orangtua orlin, hati yang terpaksa orlin menjalani masa masa SMA nya begitu rumit. Mencari minat yang dia sukai dan mencari cinta yang sebenarnya. akankah orlin menemukan cinta sejati nya? setela...