ˡᵃ ᵖʳⁱᵐᵃ ⁿᵒᵗᵗᵉ

129 22 5
                                    

Setelah makan, mereka langsung kembali kerumah. Tadinya Tara mengajaknya untuk mengunjungi orangtuanya tapi Deran menolak, ia tahu Tara lelah dan suaminya itu baru kembali dari luar kota. Ia ingin Tara beristirahat, orangtuanya bisa didatangi kapanpun.

Sesampai dirumah, Tara langsung pergi mandi, Deran yang menyuruhnya agar Tara bisa istirahat dengan nyaman, dan dirinya juga ikut membersihkan diri setelahnya.

Deran cukup lama di kamar mandi, mungkin hampir 20 menit. Sebenarnya acara mandinya sudah selesai Lima menit yang lalu, kini dirinya tengah menatap pantulan tubuhnya dicermin kamar mandi. Deran sedang memantapkan dirinya untuk menepis jarak antara dia dan Tara, benar kata Lala bahwa Tara juga memiliki hak atas tubuhnya. Dan sudah selama ini Tara yang mengalah dan menuruti dirinya, Deran ingin mencoba hal itu, sesuatu yang harusnya mereka lakukan dimalam pertama. Sangat gugup sebenarnya, hanya saja berusaha menepis semua itu. Ia takut tak bisa memuaskan Tara, Dirinya tak berpengalaman. Jangankan berhubungan badan, ciuman pun Deran tak bisa. Apa ia urungkan saja?tapi jika tidak sekarang, kapan lagi. Deran masih mengerutkan alisnya, terus berperang antara logika dan batinnya. Jujur ia belum siap tapi ia juga ingin.

Lamunannya buyar saat suara ketukan terdengar, Deran melangkah menuju pintu. Dirinya sudah mantap dengan keputusannya tadi, lagipula sayang kalo tidak jadi, ia sudah membersihkan bagian selatannya.

Membuka pintu mendapati Tara tengah menatapnya. Ia tahu apa maksud tatapan itu, Tara pasti bingung kenapa dirinya hanya memakai bathrobe karena biasanya setelah selesai Deran lebih memilih memakai bajunya didalam kamar mandi.

"Kenapa mas?mau pake kamar mandi?." Ucapan Deran menyadarkan Tara, tadi fokusnya pecah melihat Deran berbalut bathrobe itu, apa sebutannya?seksi?.

"Ah..ngga, kamu lama banget saya takut kenapa-napa didalem." Jawabnya, berbalik menuju ranjang mereka. Deran hanya mengangguk lalu menyusul Tara, sungguh tangannya dingin sekarang, ia benar benar gugup. Apa harus malam ini?atau ia urung saja, tapi kepalang tanggung juga.

Deran hanya berdiri menatap Tara yang tengah membaca. Masa sih ia yang harus mengajaknya duluan.

"Kenapa?pake baju Deran, masuk angin kamu nanti." Suara Tara menyadarkan dirinya. Sebenarnya, Tara juga menutupi perasaan lain yang ia rasakan melihat Deran, dirinya lelaki sehat dan melihat tubuh pasangannya menggoda bukannya hal wajar jika sesuatu dalam dirinya 'mengeras'.

Bukannya menuruti kata kata suaminya, Deran justru berjalan mendekati Tara. Tak peduli setelah ini mungkin dirinya yang dianggap tak punya malu karena memulai lebih dulu. Mendudukkan diri disisi ranjang menatap suaminya yang kini juga menatapnya bingung.

Lama diam, Deran membuka suara. "Aku kangen dicium kamu." Ucapannya membuat Tara tersentak, dirinya selalu tak pernah bertepuk sebelah tangan.

"O-oh..Boleh?." jawab Tara, meski ia tahu ucapan Deran tadi adalah ajakan tapi ia tetap harus memastikan bahwa yang ia lakukan nanti sudah mendapat izin. Deran tak menjawab, hanya mengangguk lalu menutup matanya. Tara tak mungkin menyia nyiakan kesempatan ini, dirinya juga merindukan bibir manis suaminya.

Perlahan Tara mendekatkan tubuhnya, menarik pelan tengkuk Deran lalu menempelkan bibir mereka. Sebuah kecupan lama, Tara membuka mata mendapati Deran masih menutup matanya. Kembali menyatukan bibir mereka, kali ini Tara melumat lembut bibir Deran dan perlahan Deran meimbangi ciuman suaminya, membuka mulutnya memberikan akses untuk Tara memperdalam ciuman mereka, lumatan lumatan itu kini menjadi ciuman panas tapi Tara masih melakukannya dengan lembut. Menarik tengkuk Deran lebih dalam, beradu lidah dan menghisap bibir bawah suaminya ini. Sampai ia sadar jika Deran kehabisan oksigen, melepas tautan bibir mereka. Melihat Deran menghirup udara dengan jarak sedekat itu melihat bibir suaminya basah dan sisa benang saliva mereka disudut bibir Deran, membuat libido Tara naik. Sungguh ia sudah tak tahan.

𝐧𝐮𝐧𝐭𝐚 𝐛𝐫𝐮𝐬𝐜𝐚||ᵇᵒʸˢˡᵒᵛᵉ•²¹⁺Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang