Part 11 - Orphanage

53 42 41
                                    

☆Please to vote☆
Hope you like it

***

"Ohh, jadi kakak sering kesini karena anak-anak yang minta, gitu?" tanya Valeryn memperjelas. "Selain itu kakak juga pernah tinggal disini."

Xavier mengangguk. Mereka berdua sudah mengobrol sejak setengah jam yang lalu. Valeryn terlalu banyak bertanya dan membuat Xavier akhirnya pasrah. Dia menjelaskan mengapa dia bisa berada disini.

"Yang sabar ya kak," ucap Valeryn sambil menepuk pundak Xavier. "Vale tahu kok rasanya gimana."

Xavier baru saja menceritakan tentang masa lalunya. Entah apa yang mereka bicarakan, hanya saja semuanya membawa tentang masa lalu Xavier. Masa lalu yang membuat Xavier berakhir di panti ini. Masa lalu yang kelam.

Anak yang baru saja berusia 12 tahun, pada umurnya yang masih belia harus kehilangan kedua orang tuanya untuk selamanya. Xavier tidak mengerti mengapa dirinya masih selamat. Dia tidak mengingat apapun tentang penyelamatannya. Yang hanya dia ingat, mobil yang mereka tumpangi ditabrak bus pada malam hari.

"Oh iya kak, hoodie kakak ada di mobil. Sebentar Vale mau minta kunci mobil dulu ke paman Arnold," ucap Valeryn lalu beranjak dari tempat duduknya.

Sejak tadi, mereka memisahkan diri dan duduk di taman depan panti. Walaupun tamannya tidak terlalu luas, tetapi semua itu cukup untuk anak-anak panti bermain. Xavier masih memandang kedepan. Dia baru menyadari, untuk apa membicarakan masa lalunya dengan Valeryn.

"Ck! Ngapain juga gue cerita ke Vale?" gumam Xavier sambil mengutuk dirinya sendiri.

"Ayo kak," ajak Valeryn lalu berjalan ke arah mobil Arnold.

Valeryn membuka kunci mobilnya. Dia membuka kursi penumpang bagian depan. Valeryn mengambil paper bag berwarna coklat tersebut lalu memberikannya ke Xavier.

"Makasih kak," ucap Valeryn lalu menyodorkan paper bagnya.

Xavier hanya menerimanya dengan diam. Tidak ada lagi yang mereka bicarakan. Suasana saay ini terasa sangat canggung.

"Eum, habis ini kakak mau kemana?" tanya Valeryn berhati-hati.

"Pulang," jawab Xavier lalu kembali masuk ke dalam panti.

Valeryn mengunci kembali mobil Arnold. Dia menyusul Xavier untuk masuk ke dalam panti. Disaat Valeryn berada di depan Arnold, dia mengembalikan kunci mobilnya.

"Makasih paman," ucap Valeryn lalu menyusul Xavier untuk masuk ke dalam.

"Kakak, kakak mau kan ajak kami ke mall," ucap anak laki-laki yang mungkin baru berusia 7 tahun.

"Nanti kapan-kapan kakak ajak kalian," jawab Xavier lalu mengelus kepala anak itu.

"Kakak, kakak cantik dibelakang itu siapa?" tanya seorang anak laki-laki lainnya yang melihat kehadiran Valeryn.

"Eum, itu, teman kakak," jawab Xavier lalu berjalan mendekat ke arah Valeryn. "Ngapain?"

"Nyusul," jawab Valeryn asal.

Gadis itu berjalan mendekat ke arah anak-anak yang lain. Dia duduk di tengah kerumunan mereka. Sepertinya semua anak langsung saja tertarik dengan Valeryn, mereka semua langsung mendekat ke arah Valeryn.

Sorry, My FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang