Chapter 13 - Trapped

237 29 9
                                    

.

.

.

Tema : sexy sexy

Me : Jangan berharap ada scene bagus, ingatlah, kita masih di tengah konflik

.

.

.

Wuxian berlari cepat, keluar dari halaman rumah mewah Lan Wangji. Melupakan bahwa tuan mudanya sedang tidak baik – baik saja. Melupakan pertengkaran dan semua tuduhan yang di lontarkan, setelah pesan yang tadi dia terima.

Dari : xxxxxxxx

Kemarilah, jika kau tidak ingin melihat seluruh panti asuhan ini menjadi abu, beserta isi dan penghuninya.

Wen Chao

Melewati pintu gerbang, menghentikan taksi pertama yang dia lihat. Meminta untuk segera menuju ke alamat panti asuhannya. Wuxian melempar ongkos tanpa mempedulikan supir yang meneriakkan kembalian. Dia hanya terus berlari menuju rumah panti. Napasnya terengah – engah saat sampai di depan pintu gerbang.

Dua orang berbadan kekar berjaga, mereka menyeringai melihat kedatangan Wuxian. Tanpa bicara apapun, dua orang tadi membuka pintu. Setelah mengambil napas dalam, Wuxian melangkah masuk.

Halaman kelihatan sepi, dan ini semakin membuat Wuxian khawatir. Meneruskan langkah menuju rumah utama, tanpa peduli bahaya masuk begitu saja. Napasnya tersendat, anak-anak panti juga 'ibu'nya saling peluk dengan wajah ketakutan. Di bawah todongan senjata beberapa orang, juga Wen Chao yang tersenyum licik melihat kehadiran Wuxian.

"Oh, kucing kita sudah datang, aku tidak tau kalau kau tidak ada di sarang, jadi, aku menemani saudara-saudaramu bermain, sembari menunggu," ucapnya sambil memegang dagu salah satu anak, memaksa anak itu manatap padanya.

Tangan Wuxian mengepal erat, dia benar-benar tidak paham dengan isi otak manusia jelek satu ini. Apa pria manis di luar sana sudah habis? Hingga dia terus mengejar Wuxian?

"Apa maumu Wen Chao?!" Gigi Wuxian bergemeletuk, menahan sumpah serapah yang siap meluncur.

Wen Chao terkekeh."Aku sudah mengatakannya, aku menginginkanmu. Jadi, kenapa kau tidak menurut saja, atau..." Wen Chao mengarahkan pistol ke kepala ibu panti.

"Kau lebih suka melihat mereka mati, satu-persatu."

Ibu panti menggeleng, lengan tuanya memeluk anak-anak yang ketakutan. Air matanya mengalir, tapi terlihat dari sorot matanya, dia tidak ingin Wuxian mengikuti keinginan Wen Chao.

Di sisi lain, Wuxian tidak ingin jatuh ke tangan Wen Chao, tapi dia juga tidak mau saudara-saudara juga ibunya terluka.

"Baiklah, tapi lepaskan mereka."

Wen Chao menyeringai semakin lebar."Tentu saja."

Dengan isyarat kepala, Wen Chao memberi arahan. Dua orang anak buah Wen Chao mengikat tangan Wuxian ke belakang, lalu menyeretnya keluar dari panti.

Telinga Wuxian masih menangkap teriakan adik-adik juga ibunya, yang terus memanggil namanya. Menahan air mata yang dan juga sakit di pergelangan tangannya yang terikat kuat.

Wuxian dipaksa masuk ke dalam mobil van yang terparkir di depan panti, dua orang anak buah Wen Chao menghimpit dirinya, sementara Wen Chao duduk di samping pengemudi. Kemudian matanya ditutup kain hitam, mulutnya juga ditutup lakban. Wuxian tidak tau dia akan di bawa ke mana, dia hanya merasa bahwa perjalanannya cukup lama.

Selang beberapa waktu, mereka berhenti. Wuxian mencium udara segar khas tempat yang ditumbuhi banyak pohon. Mendengar pintu dibuka, orang di kanan menyeretnya keluar dari mobil van, lalu kembali diseret entah kemana. Dia berusaha berteriak minta tolong, tapi hanya gumaman tidak jelas yang keluar, mulutnya masih ditutup lakban. Dua orang tetap menyeretnya dengan kuat, sepertinya memasuki sebuah gedung karena Wuxian merasakan pijakan yang awalnya tanah berganti menjadi ubin keras.

I'll Find YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang