BAE • 05

1.4K 222 37
                                    

'Think I'm hearing your name, everywhere I go. But it's all in my head.'

-
























Chaeyoung sedikit ragu untuk melangkah masuk, dari luar saja sudah bisa ditebak hanya Chaeyoung yang akan berpakaian santai di dalam sana. Tapi, telepon dari Jisoo kembali menyadarkannya kalau dia memang harus masuk ke dalam sana.

Indra pendengarannya langsung disambut suara musik yang berdentum keras di gendang telinganya bercampur dengan suara-suara pengunjung yang ada di dalam sana. Chaeyoung terdiam sejenak, menyusuri tempat itu, mencari keberadaan Jisoo, tidak lama sampai dia melihat senior nya duduk di meja yang membuat Chaeyoung sedikit bernafas lega, karena dia tidak perlu melewati lantai dansa agar bisa sampai di meja Jisoo.

Semakin Chaeyoung mendekat, dia menyadari kalau Jisoo sedang tidak sendirian, seorang gadis berambut panjang sedang menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya yang ada di atas meja,

"Jennie?" Heran Chaeyoung, Jisoo langsung membenarkan pertanyaannya.

Seketika Chaeyoung ingin pergi dari sana, bukan karena dia membenci kehadiran Jennie, tapi dia hanya takut sesuatu yang tidak bisa dia kontrol terjadi apalagi dengan kondisi Jennie yang mabuk berat begitu. Jisoo yang melihat raut ragu di wajah Chaeyoung langsung menarik tangan gadis jangkung itu untuk duduk.

"Don't get me wrong, but that dumbo won't stop rambling your name." Jelas Jisoo langsung agar Chaeyoung tidak pergi. "Maybe you could help me knock her sense up, so we can go home, you know how stubborn she can be, so please." Jisoo melempar senyum pada Chaeyoung, meminta tolong.

Chaeyoung menghela nafas, dia membalas Jisoo dengan senyum simpul, dia mengerti apa yang coba disampaikan oleh Jisoo, Jennie memang bisa sangat keras kepala, Jisoo pasti sudah berusaha keras untuk menyadarkan Jennie agar mereka pulang.

Perlahan Chaeyoung berpindah untuk duduk di samping Jennie yang masih menenggelamkan kepalanya, dia lebih memilih tidur di meja dibanding kan pulang dan tidur di tempat yang lebih nyaman.

"Unnie.." Chaeyoung mengguncang bahu Jennie pelan. 

Betapa terkejutnya Jisoo melihat Jennie yang langsung mengangkat kepalanya mendengar panggilan Chaeyoung. Asal kalian tahu, Jisoo hampir saja akan menyewa penjaga yang ada pintu masuk klub untuk mengangkat Jennie karena dia sama sekali tidak merespon panggilan Jisoo yang entah berapa banyaknya.

"Chaeyoung?" Ujar Jennie parau, matanya merah begitu juga ujung hidungnya, Chaeyoung menduga kalau gadis di sampingnya ini baru saja menangis.

"Ayo pulang." Ajak Chaeyoung lembut, suara ribut di sekeliling mereka sama sekali tidak di dengar oleh Jennie dia hanya terfokus pada suara Chaeyoung.

BEFORE ANYONE ELSE | SUSÉTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang