.
.
Laki laki manis itu menghela nafas lega setelah menyelesaikan catatan nya lalu memasukkan buku buku itu kedalam tas coklat miliknya bersiap untuk pulangBruk!
Dia menunduk lalu berdecak saat melihat botol obatnya terjatuh, untung saja isinya tak berserakan. Dia pun membungkuk lalu mengambil botol itu dan memasukkannya kedalam saku jaketnya
"jimin! Udah siap? Pulang yuk gue capek nih?"
Refleks laki laki bernama Park Jimin itu menoleh lalu menatap sahabatnya yang sudah berada didepan pintu kelasnya. Jeon jungkook. Laki laki berwajah imut dengan gigi kelinci menambah kesan lucu padanya.
"Bentar, gue beresin buku dulu"
Jungkook masuk lalu ikut membantu jimin membereskan buku bukunya
"udah yuk pulang. Gue udah nggak sabar pengen bobo cantik, gue ngantuk gara gara semalem lo ngajakin gue nonton drakor"
"Loh gue nggak maksa tu, kan bisa aja lo nolak"
"Yee mana bisa sih gue nolak keinginannya mochi gue ini? Lagian lo jangan fikir gue nggak tau, lo nangis semalem bukan karna dramanya kan, tapi karna yoongi kan?"
"Dih bukan jung, kan gue udah bilang dramanya terlalu Sad"
"Alah ngeles mulu lo kaya bajai, gue tau yoongi tuh gimana"
Jimin hanya mampu tersenyum tipis tanpa melirik jungkook yang masih menggerutu di samping nya
"Kenapa lo masih bertahan sih jim? Dia tuh brengsek tau nggak, bisanya mainin hati orang doang"
"Jung, yoongi nggak kaya gitu. Dia baik kok, cuma kemaren tu nggak sengaja aja"
"Nggak sengaja mata lo picek, jelas jelas dia cium cowok lain kemaren. lo buta apa gimana sih?"
Min Yoongi, laki laki tampan berkulit pucat yang sudah menjadi kekasih nya selama satu tahun ini, banyak yang sudah mereka lalui. Bukan, bukan suka, tapi duka.
Sebelum berpacaran, yoongi dikenal sebagai play boy di sekolah mereka, yoongi suka bermain dengan cewek maupun cowok manapun. Dia suka bersenang senang dan suka mempermainkan hati orang lain. Ntah bagaimana bisa jimin menjadi kekasihnya dan bisa bertahan sampai detik ini dia pun tak tau.
Kemaren setelah pulang sekolah, yoongi memang berjanji akan mengajak jimin jalan jalan sebelum pulang, jimin yang baru saja mendapat kabar jika kekasihnya itu tengah menunggu pun bergegas berlari keluar kelas hingga dia lupa pada botol obat yang biasa dia bawa kemana mana, alhasil sakit jimin kambuh karna terlambat meminum obat, dia menangis dengan alasan drama yang dia tonton, padahal saat itu dadanya sangat sakit.
Dia hanya tak mau jungkook khawatir berlebihan padanya, maka dari itu jimin merahasiakan penyakit nya dari jungkook atau dari yoongi sekalipun.
Jimin sedih bukan karna penyakitnya, namun apa yang dia lihat kemaren sore lah yang membuatnya bersedih. Yoonginya tengah berciuman dengan adik kelasnya jiwon, laki laki manis yang baru saja menginjakkan kaki disekolah ini. Bukan sekali dua kali jimin melihat pemandangan menyakitkan itu, namun jimin tetap memaafkan kekasihnya dan meyakinkan diri bahwa yoongi akan berubah.
Namun nampaknya belum ada hasilnya.
"Udah lah jim, putusin aja cowok kayak gitu mah. Jomblo aja kaya gue"
"Alah ngakunya jomblo, taehyung lu kemanain?"
"Yeee taehyung mah nggak masuk hitungan kali, dianya aja yang ngejar ngejar mulu"
"Makanya cantik tuh jangan kelewatan"
"Cantik.. gue tuh ganteng tau, malu sama tytyt kalo lo bilang gue cantik"
Jimin hanya diam mendengarkan ocehan jungkook yang tak ada habisnya, tiba tiba ponselnya bergetar disakunya.
"Diem dulu, yoongi nelfon nih"
Jungkook hanya mendengus kesal lalu ikut memainkan ponselnya sembari menunggu jimin menjawab telfon
"Halo"
"Dimana sayang?"
"Mau jalan kegerbang"
"Aku didepan gerbang ya, nungguin kamu"
"Kamu..sendiri?"
"Ng.. iya"
Hati jimin berdenyut saat mendengar suara seseorang yang dia kenal tengah berbicara 'nanti kamu jemput aku juga ya setelah anterin pacar kamu' gitu
"Ya udah, aku bentar lagi nyampe"
Tanpa bicara lagi jimin langsung mematikan ponselnya lalu menarik jungkook agar lebih cepat sampai digerbang, dia ingin melihat apa yoongi beneran sendiri.
Langkah jimin melambat saat melihat yoongi tengah berbicara dengan jiwon didepan gerbang. Benar, bagi orang biasa itu adalah hal yang biasa, namun bagi jimin itu sangat tidak biasa.
"Yoon.."
Yoongi dan jiwon refleks menoleh, tangan mereka yang saling terkait langsung dilepas oleh yoongi. Nampak jelas dimata jimin raut jiwon yang kesal padanya.
Jimin hanya bisa tersenyum tipis lalu memandang yoongi yang tersenyum padanya "aku pulang bareng jungkook aja"
"Loh kenapa? Aku udah nungguin lo disini"
"Kamu pulang sama jiwon aja, kasian nanti dia nungguin kamu nganterin aku dulu"
"Loh ji-"
Belum sempat yoongi menyelesaikan ucapannya jimin segera berbalik ingin pergi, yoongi kesal, dia tak suka diabaikan. Dengan penuh emosi dia turun dari motor lalu berjalan menghampiri jimin dan menarik tangannya kesal
"Kamu nggak ngehargai aku banget sih! Aku udah cape lo nungguin kamu disini!"
Jimin menatap yoongi datar, sudah terbiasa akan sikap yoongi yang sangat sulit mengontrol emosinya sendiri. Tak jarang yoongi juga bakal memukul atau berlaku kasar padanya.
"Aku nggak minta kamu tungguin yoon"
"Lo berani ngejawab!?"
"Eh anjing!! Enak banget mulut lo bentak bentak temen gue!" Jungkook langsung mendorong dada yoongi kasar "ayo jim pulang"
Yoongi berdecak kesal saat jungkook menarik tangan jimin lalu menaiki bus dan pergi.
"Brengsek!"
•••
Tbc...
Pendapat dong(⊃ • ʖ̫ • )⊃
Lanjut atau nggak?
Kalo sedikit peminat aku unpub
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Good Bye
Teen FictionPark jimin, laki laki manis yang menyimpan rahasia dari kekasih dan sahabatnya. Menanggung semua masalahnya sendirian tanpa mau membebankan siapa siapa, harus siap menghadapi kekasihnya yang tempramental. YoonMin Yoongi!top Jimin!bot High rangking �...