part 7

2.2K 202 12
                                    

Dengan gelisah laki laki pucat itu duduk disalah satu kursi dikoridor rumah sakit tepat didepan ruangan jimin yang tengah diperiksa.

Tadi saat disekolah, yoongi yang baru saja akan kekelas jimin terkejut melihat jiwon yang berlari keluar kelas jimin disusul dengan jimin yang nampak cemas. Mau tak mau yoongi ikut berlari menyusul dan terkejut saat melihat jimin yang sudah tergeletak tak berdaya ditanah.

Baru saja yoongi akan menelfon jiwon, dokter yang tengah memeriksa jimin tadi keluar bersama satu suster yang langsung pergi.

Yoongi berdiri lalu bergegas mendekati dokter itu

"Dok, gimana jimin? Dia baik baik aja kan?"

Dokter itu nampak terdiam sebentar lalu kembali menatap yoongi "pasien baik baik saja, Hanya kelelahan. Dia sudah sadar, tolong bantu pasien untuk menjaga kesehatannya"

Yoongi nampak bernafas lega "boleh saya masuk dok?"

"Silahkan, saya permisi"

Selepas dokter itu pergi yoongi pun bergegas masuk lalu tersenyum lega saat melihat jimin yang tengah duduk diatas ranjang rumah sakit.

"Ji"

Jimin yang tadinya tengah menatap keluar jendela tersentak saat tiba tiba yoongi sudah berada didepannya

"Yoon. Kamu-" belum sempat jimin menyelesaikan ucapannya yoongi sudah lebih dulu memeluknya erat. Sangat erat seolah tak ada hari esok untuk bertemu

"Maaf"

Jimin hanya diam saat mendengar gumaman tepat disebelah telinganya. Jimin meremas tangannya menahan diri agar tak membalas pelukan yang sangat menenangkan ini.

Jimin hanya pasrah dan bersandar dibahu yoongi, dia menahan isak tangisnya sendiri dan tak mau yoongi mengetahui keadaannya yang sebenarnya

"Dokter..."

Jimin menatap bingung pada dokter Han. Dokter yang mengetahui tentang penyakitnya

"Baguslah kamu sudah sadar. Jantung kamu sudah sangat parah, saya sangat menyarankan untuk kamu melakukan operasi secepatnya jimin."

Jimin meremas bajunya kuat "sa-saya belum bisa dok"

Dokter Han nampak menghela nafas pasrah "jaga kesehatan kamu dan terus minum obatnya, itu satu satu harapan agar kamu bisa tetap hidup"

"Saya boleh minta obat itu lagi dok? Obat saya yang kemaren..hilang"

"Baiklah, akan saya tuliskan resep dan memberikan kepada teman kamu didepan."

Jimin nampak terkejut lalu menoleh sekilas pada pintu yang tertutup.

"Dok tolong jangan bilang apa apa pada teman saya dok"

"Kenapa?"

"Saya mohon"

Jimin merasakan pelukan yang semakin erat "jiwon apain kamu ji?"

Tiba tiba ucapan jiwon terlintas dipikirannya. Perlahan jimin menghapus air matanya lalu mendorong badan yoongi hingga pelukan pun terlepas

"Ji-"

"Pergi"

Yoongi nampak menggeleng frustasi "sayang, dengerin aku dulu"

"Pergi yoon" air mata pun kembali jatuh saat jimin memberanikan diri untuk menatap yoongi "jiwon. Pacar kamu nungguin kamu sekarang, kita udah nggak ada apa apa yoon"

Yoongi kembali mendekat dan menangkup wajah jimin, mengusap air mata jimin dengan jempolnya lalu beralih menatap mata jimin yang nampak terluka

"Ji aku mohon maafin aku ya, aku janji bakal berubah buat kamu sayang. Aku nggak bisa kalo nggak ada kamu ji"

[End] Good ByeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang