Tya berlari mengelilingi kolam renang standar olimpiade itu, sambil menghitung apakah dia sudah menyelesaikan lima kali putaran.
Setelah selesai Tya membuka jilbab luarannya dan menggantinya dengan jilbab untuk berenang.
Tya masuk ke dalam air dan melakukan pemanasan sepuluh kali bolak-balik sambil menunggu coach nya datang.
Ketika selesai sepuluh kali bolak-balik, Tya memandang kearah dua orang bapak dan anak. Sang bapak memakai kaus polo dan celana jeans, sang anak memakai celana pendek dan baju renang lengan panjang.
Awalnya Tya tidak peduli, tapi kemudian dia kaget ketika menyadari anak lelaki itu adalah Angga, saudara jauh sahabatnya sekaligus gebetan Yessa.
"Asu, kok bisa ada dia," gerutu Tya hanya dengan gerak mulutnya.
Ketika sedang asyik menenggelamkan dirinya di dalam air sebuah suara memanggil Tya menyuruhnya keluar dari air.
"Tya keluar," benar saja, itu Coach Rangga, coach yang mengajari Tya diving.
Tya mengeluarkan kepalanya lalu berenang menuju pinggir kolam.
"Udah pemanasan Coach," lapor Tya. Tapi Coachnya itu malah berbicara dengan seorang bapak, ya siapa lagi kalau bukan bapak si Angga, Pak Satria.
Tya masih punya sopan santun, dia membiarkan coachnya berbicara, mungkin Pak Satria adalah teman coach Rangga. Walau di dalam hatinya dia banyak merapalkan kata-kata kasar karena kaget, bisa-bisabisa-bisanya coach Rangga mengenal Pak Satya.
"Tya, ini kenalin Angga, murid coach dulu," Coach Rangga mengenalkan Angga pada Tya, walau sebenarnya Tya sudah tau itu Angga, tapi Angga pasti tidak tau Tya siapa. Tya tersenyum kearah Angga yang masih berdiri di pinggir kolam, belum masuk ke dalam kolam.
"Angga, ini Tya," kali ini Coach Rangga memperkenalkan Tya pada Angga. Postur tubuh Angga yang tinggi, dan posisi Angga sedang berdiri di atas kolam, dan Tya di dalam kolam membuat Angga terlihat sangat tinggi. Angga tersenyum kearah Tya yang terlihat lelah.
"Hai," sapa Tya santai pada Angga ketika lelaki itu sudah disamping Tya. Walau dia mengucapkannya sambil menggosok muka, menghilangkan air dari wajahnya, karena dia membasahi kedua matanya yang sakit karena memakai kacamata renang begitu ketat.
"Oh, Hai," sapa Angga balik sedikit canggung. Tapi Tya malah memulai latiannya lagi. Angga hanya menatap kearah Tya yang sudah berenang melesat kearah sisi lain kolam itu dengan tatapan bingung.
"AYO JANGAN BERENTI TYA!" teriak Coach Rangga memberikan instruksi kepada Tya ketika Tya ingin berhenti.
Setelah bolak balik sekitar sepuluh kali, Tya berhenti dan mengambil nafas dengan ter-engah-engah. "Pegel Coach," Tya mengeluh.
"Alah baru sepuluh, noh Angga belum berenti," Coach Rangga menunjuk kearah Angga yang belum berhenti berenang melest dari satu sisi ke satu sisi lainnya.
"Pegel Coach," keluh Tya lagi.
"Ayo lagi," Coach Rangga tetap menyuruh Tya untuk melanjutkan latihannya.
Tya tersenyum memamerkan giginya yang dipasang behel. "Break lima menit ya Coach, ga keluar kolam kok, Ya ya ya?" Tya merayu coachnya supaya memberikan waktu istirahat. Akhirnya coachnya hanya mengangguk, dan melanjutkan mengbrol dengan Pak Satria.
Tya menenggelamkan dirinya lagi. Cukup lama, sekitar tiga menit Tya tidak kembali ke permukaan. Ketika kembali ke permukaan dia melihat wajah Angga tepat di depannya tersenyum.
"Anjing," ucap Tya asal karena kaget. "Eh maaf," maafnya sesaat kemudian.
Angga tertawa melihat ekspresi Tya yang kaget. "Gapapa," ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Predavam [END√]
RomanceCerita tentang seorang pemuda yang jatuh hati pada sapaan pertama