*prolog*

58 1 0
                                    

"Wah kupu kupu"

Imel berlari mengejar kupu kupu yang terbang jauh "heh tunggu jangan jauh jauh Imel ga sampai... Ga boleh gitu loh kata mama Imel ga boleh menyusahkan orang tau!! Balik ga kalo ga Imel bilang papa ya! Kupu kupu ayo dong sini sini.. kupu kupu jangan nyebelin ga baik tau!!" Oceh Imel

Imel melihat ke sekitar melihat seorang anak laki laki yang sedang duduk di bangku taman.

Imel menggenggam tangannya dan menariknya sembil memohon

" Kaka Kaka ganteng deh tolongin Imel dong Yaya plis " pintanya dengan menangkap kedua tangannya

"Ada apa" jawab anak lelaki tesebut

"Tuh" tunjuk Imel pada kupu kupu yang aja di pohon tinggi "kupu kupunya nakal Imel mau ambil terbang melulu Kaka tolongin ya"

"Ga bisa"

"Kenapa?"

"Karena jauh.. ga bisa di gapai"

"Loh kata mama apapun bisa di gapai kalo kita mau berusaha apapun bisa... Kaka kan belum berusaha."

"Kamu juga belum"

"Aku udah"

"Mana.. ko minta tolong "

"Ini minta tolong juga kan berusaha " unjar Imel dengan kerlipan mata polosnya

Uh

Anak lelaki itu kembali duduk tidak mau mendengan ocehan anak berusia lima tahun tidak jelas pikirnya.

"Kaka sedih ya?" Tanya Imel

"Kenapa emangnya"

"Jangan sedih ... Kata mama Imel orang ga boleh sedih terus menerus nanti menunda kebahagiaan!"

"Ko bisa"

"Karena kita terllalu lalut dalam kesedihan itu yang memang sudah seharus begitu karena itulah takdirnya gitu. Kaka ga tauya kata mama Imel yang sedih di dunia ini banyak bukan Kaka aja ... Maka dari itu kita harus Merasa bahagia setidaknya kita dapat merasakan hidup tau"

"Sok dewasa ngomong aja masih kebelit"

"Nama Kaka siapa?"

....

"Nama aku imel. Imelda Alreyna Arlry"

"Aly?"

"Arlry"

"Arlry"

"Bukan! Arlry"

"Iya Arlry"

"Ish Arlry"

"Oh Arry kali?

"Iya itu.. ihs dari tadi kek ribet deh Kaka!!"

Anak laki laki itu hanya terkekeh geli melihat wajah imut nya

"Imelda pulang sayang" suruh wanita muda yang ada di pembatas taman membuat keduanya menoleh

" Iya mama bentar"

"Mama duluan ya kamu langsung pulang oke?"

"Okey mama"

Sahut sahutan ibu dan anak itu. Imelda berbalik

"Kaka teman?"

"Harus?"

"Iya!!"

"Oke"

"Ingat pesanku ya Kaka jangan terlalu bersedih aku ada untuk Kaka."

"Oke"

"Bye!"

Anak laki laki tersebut hanya tersenyum sambil melihat gadis kecil tersebut berlalu Imelda Alreyna Arlry  nama itu entah mengapa menyebut nama itu hatinya menghangat.

Anak laki-laki berusia tujuh tahun terlalu bingung untuk mengerti arti perasaan tapi yang pasti takdirnya sudah di tentukan

*****

Yuhu

Sampai sini aja ya

Bye!!

Warmte In KouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang