HAPPIER

7.2K 1K 123
                                    

ㅡH A P P I E Rㅡ

ㅡH A P P I E Rㅡ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











We broke up a month ago
Your friends aren't mine, you know, I know
You've moved on, found someone new
One more girl who brings out the better in you










Sore itu Janu baru saja keluar dari cafe dengan segelas ice americano di tangannya, hari ini mood nya cukup bagus karena tak terlalu banyak tekanan pekerjaan bahka sang atasan yang biasa merecokinya sedang pergi ke Paris, semuanya terasa sempurna.

"Januar?" Sapa seorang wanita berambut pendek siapa lagi kalau bukan Yesi.

"Kebetulan ketemu disini, aku mau kasih ini" wanita itu tersenyum manis sembari menyodorkan undangan berwarna hitam dengan aksen gold.

"Undangan pertunangan aku sama Jonathan, dateng ya. Kamu tamu VIP kita"

Janu tak menggerakan tangannya sama sekali tapi Yesi dengan cepat memegang tangan Janu kemudian memberikan undangan itu, sebelum pergi wanita itu bahkan sedikit tertawa bahagia. Ia masih mematung di tempat yang sama dengan sebuah kertas di tangannya, ia paham hubungan mereka telah berakhir tapi Janu tak pernah membayangkan Jona akan pergi sejauh ini darinya.

Pria manis itu memarkirkan kendaraanya asal pada lahan parkir kemudian segera berlari masuk kedalam sebuah club, ia mencari sosok itu, pria yang memegang setengah dunianya. Ketika sampai di lantai 3 ia menekan kombinasi angka pada perangkat pengunci pintu, kode itu masih sama tak berubah.

Ruangan itu masih sama terasa hangat dan nyaman, Janu melepas alas kakinya dan berjalan masuk, indra penciumanya bisa menangkap dengan jelas aroma masakan, detik berikutnya mata itu menangkap sosok Jona tengah menata berbagai makanan di atas meja.

"Welcome home mi amor, kamu nyampe lebih cepet dari yang aku duga" sapa Jona, pria itu berjalan kearah Janu mengecup keningnya dan tersenyum, kemudian ia berjalan kearah pintu mengambil sandal rumah.

"Pake ini, lantainya dingin" Jona berjongkok dihadapan Janu, memasangkan sandal pada kakinya.

"Jona. ." Ia memanggil nama itu mencoba memastikan semua kebenaran dari perlakuan Jona, apakah ia sedang bermimpi? Atau ini kejutan ulang tahun yang Jona rencanankan?

"Sini duduk kita dinner, aku masak makanan favorit kamu"

Keduanya duduk berhadapan dengan gelas wine yang terisi seperempatnya, Jona bahkan mengeluarkan botol wine langka yang biasa disuguhkan hanya ketika hari spesial. Pria itu masih tersenyum manis kemudian mulai memakan satu porsi pasta dengan tenang.

"Hows your day?" Tanya nya disela-sela acara santap.

"Jonathan. . ."

"Yes babe? Kamu butuh sesuatu?"

S O U R ㅣ NOMIN  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang