1 STEP FORWARD , 3 STEP BACK

8.4K 1.1K 203
                                    

ㅡ1 STEP FORWARD , 3 STEP BACKㅡ

ㅡ1 STEP FORWARD , 3 STEP BACKㅡ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








'Cause it's always one step forward and three steps back
I'm the love of your life until I make you mad
It's always one step forward and three steps back
Do you love me, want me, hate me? Boy, I don't understand
No, I don't understand








Setelah kejadian di club itu entah kenapa tak pernah ada panggilan dari polisi untuknya, bahkan tak ada pemberitaan di media sama sekali padahal club milik Markus merupakan salah satu Club hiburan malam paling besar. Terkadang ia berfikir pasti ada campur tangan Jona dibalik semua ini tapi lagi-lagi kemungkinan itu juga kecil, apakah benar Jona menutupi semuanya untuk melindungi dirinya?

Sudah hampir 2 minggu ia tak bertemu pria tampan itu, Janu lebih sibuk di kantornya sedangkan Jona entahlah ia sedikit mendengar dari pembicaraan Markus dan Harva bahwa lelaki blasteran itu sedang menjadi juri pertandingan tekhnologi di Jerman, tapi siapa peduli? mereka sudah berakhir ya walaupun Janu terkadang masih merindukan sosok itu.

"Pak Januarta dipanggil boss di ruangannya" Janu mengangguk paham tapi kemudian mendengus sebal, wanita paruh baya yang menjadi bosnya pasti kali ini akan membuatnya naik darah seperti biasa.

Sebelum masuk Janu merapihkan pakaian, ia dengan segera merubah ekspresi tak sukanya menjadi sebuah senyuman cerah. Saat masuk ruangan itu benar-benar kacau dengan berkas berserakan dimana-mana.

"Boss memanggil saya?" tanya nya soapan.

"Sekertaris baru berhenti lagi" keluh wanita paruh baya itu sembari memijat pelipisnya.

'Suruh siapa punya anak laki ganjen setiap sekertaris di tidurin ya ga akan ada yang lama' bantin nya.

"Kamu jadi sekertaris saya 1 minggu" ucapnya tiba-tiba.

Janu sudah mengepalkan tangannya, mati-matian ia menahan emosi agar tidak menyumpahi sang atasan. Bagaimana bisa seorang General Manger merangkap menjadi sekertaris, pekerjaan Janu sudah sangat menumpuk banyak target yang perlu dicapai.

"Bu tapi saya tidak ada pengalaman jadi. . " ucapanya langsung dipotong.

"Tenang aja kamu cuma harus ikut saya ketemu klien, siapkan dokumen dan atur jadwal saya"

Cuma? mudah sekali rubah tua itu berbicara, apakah ia pikir di kantor ini Janu hanya bermain dan tidak punya pekerjaan? Oh ayolah.

"Gaji kamu saya naikan 3x lipat, bagaimana?"

Janu sudah keluar dari ruangan bossnya itu, ia bersumpah tidak akan teriming-imingi oleh uang, ia harus sadar tugas yang dibebankan padanya sangat besar, Janu hanya akan lelah. Tapi lagi-lagi wajah Aji adiknya terbayang membuatnya mau tak mau langsung menerima uang itu.

S O U R ㅣ NOMIN  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang