Cursed ✔

六 ：：Ending

" Cursed. "

-

Happy reading~

-

(Disarankan menggunakan latar hitam untuk membaca ini.)

•••

Kun perlahan membuka matanya, yang pertama kali ia lihat adalah sebuah langit-langit berwarna putih. Kun berusaha menggerakkan tubuhnya, ia merasakan tubuhnya terasa lemas dan juga tangannya terdapat sebuah selang.

Kun melirik ke arah kanan dan mendapatkan sebuah tiang infus, tak hanya itu ia bernafas dengan bantuan tabung oksigen. Kun tidak bertanya pun ia tahu jika dirinya berada di rumah sakit.

Dari luar terdengar suara orang berbicara, Kun penasaran jadi ia berusaha bangkit untuk duduk dan menyender pada kepala kasur. Saat pintu kamar nya terbuka memperlihatkan seorang wanita memakai baju serba putih, "Tuan Qian kau sudah sadar." Wanita itu segera mendekati Kun yang berada di kasur dan membantu nya untuk duduk.

Kun membuka suara, "Berapa lama aku tidur?" Tanya nya dengan suara serak dan lemah. Wanita itu tersenyum, "Sangat lama. Tapi yang terpenting tuan Qian bisa sadar." Wanita itu atau lebih tepat nya perawat memberikan Kun segelas air putih, "Minumlah, aku akan memanggil seseorang." Setelah itu ia pergi meninggalkan Kun yang sedang berusaha minum setelah alat oksigen terlepas dari depan hidungnya.

Dengan tangan setengah gemetar Kun memegang gelas itu. Merasakan tenggorokan nya mulai basah karena air, sesudahnya ia meletakkan gelas itu di atas nakas di samping tempat tidur. Tak lama terdengar suara hentakan sepatu yang tidak biasa, seperti berlari.

"Kakek!"

Kun terkejut bukan main kala seorang anak kecil menghampiri nya, anak itu sangat imut bahkan Kun gemas melihat nya. "Kakek!" Anak itu memanggil Kun lagi seperti itu. Kun bingung apakah benar jika anak itu memanggil nya Kakek? Bukankah ia masih muda?

"I-iya nak?" Akhirnya Kun menjawab sembari menatap anak kecil itu, sedangkan si anak tersenyum memperlihatkan gigi nya yang rapih. "Kakek tidak rindu kepada ku??" Bukannya Kun tidak mau menjawab, ia masih bingung dengan apa yang terjadi. Anak itu adalah cucu nya? Lalu.. siapa namanya? Baru saja bangun Kun harus di buat bingung dengan apa yang terjadi.

Karena terlama terdiam memikirkan semuanya, tangan anak itu melambai-lambai di depan wajah Kun hingga membuat nya mengerjap. "Kakek kenapa??" Tanya anak itu lucu sembari memasang wajah polos.

Tunggu,

Wajah polos itu Kun kenal. Sangat.

Kun menggeleng lalu tersenyum manis, tangan nya terangkat untuk mengelus kepala anak itu pelan. "Tidak apa-apa.." jawab nya lembut.

Tak lama suara pintu terbuka kembali, itu membuat anak kecil dan Kun sendiri mengalihkan atensinya pada seorang pria manis yang tengah berjalan mendekati kasur.

Kun terdiam. Dan ia merasakan dada nya berdenyut dan perasaan nya mulai menghangat entah kenapa.

"Kak? Sudah bangun?" Kun tertegun menatap wajah manis pria itu, tak lama ia tersenyum dan mengangguk. Pria manis itu memeluk tubuh Kun yang tampak sangat kurus hingga tulang nya terlihat. Pria itu menangis dalam dekapan Kun, anak kecil yang memanggil Kun Kakek itu hanya memandang peristiwa itu dengan tatapan polos nya.