285 43 10
                                    

" Cursed. "

-

Happy reading~

-

(Disarankan menggunakan latar hitam untuk membaca ini.)

•••

Selang oksigen, selang infus, bau obat-obatan, dan ruangan serba putih. Semua orang tau jika ini adalah sebuah rumah sakit, sebuah ruang rawat inap.

Di kasur empuk berwarna putih itu, ada seseorang berbaring dengan lemah. Bahkan ada sebuah komputer yang menghubungkan dengan detak jantung nya, suara sensor yang merupakan dari detak jantung nya itu memenuhi ruangan. Namun tak membuat orang bising dan terganggu.

Orang itu sakit parah, ada banyak perban memenuhi bagian tubuhnya. Tak hanya itu, ada sebuah perban melilit di kepalanya. Dan, sebuah selang oksigen yang membantu nya untuk tetap bernafas dengan normal.
Orang itu benar-benar tak sadarkan diri. Jangan kan bangun, gerak pun tidak sama sekali.

"Kak, kapan bangun? Aku rindu kakak." Gumam seseorang sembari menggenggam tangan sang pasien yang di beri selang infus.

"Kakak tidak bosan tidur selama ini? Ayo kak, bangun. Tepati janji mu, aku akan selalu menunggu mu." Gumam nya lagi sembari tersenyum, meskipun semua perkataan nya tak di jawab oleh orang itu.

"Aku bingung kepada mu kak, sebenarnya kakak itu nekad atau bodoh? Sampai kecelakaan." Pria manis itu menghela nafas berat, "Yangyang jadi merasa bersalah."

Pria manis itu ; Yangyang, menundukkan kepalanya lalu tak lama ia menatap sang pasien yang tengah berbaring dengan tenang tersebut.

"Tapi, aku juga egois. Aku ingin memiliki kakak sampai seperti ini." Yangyang mendekati wajah sang pasien lalu tersenyum sedih, "Maafkan aku Kak Kun, aku akan menjagamu meskipun kakak akan sedikit menderita." Ucap nya, dan di akhiri dengan kecupan singkat pada kening kekasihnya itu yang tertutupi oleh perban.

Yangyang kembali duduk di kursi tepat samping kasur Kekasihnya ; Kun lalu menggenggam tangan nya kembali. Rasanya Yangyang tak ingin pulang, ia ingin bersama Kun. Hanya Kun.

Ya, Kun milik nya seorang.

Ia tak akan bosan memandangi wajah pucat Kun atau pun menunggu Kun yang pasti tak akan bangun secepatnya. Atau mungkin tak akan pernah.

Yangyang agak mengantuk jadi diri nya tidur dengan posisi kepala pada kasur, yang mungkin ini posisi yang sangat tidak nyaman. Namun, Yangyang tak peduli leher nya akan sakit nanti. Sebelah tangan nya masih menggenggam tangan Kun, seakan-akan tak membiarkan Kun pergi.

Emang nya Kun akan pergi kemana? Jika akan tetap kembali pada nya.

Saat Yangyang memejamkan mata beberapa menit yang lalu, pintu ruangan milik Kun di ketuk seseorang dari luar. Yangyang bangun lalu menoleh ke arah pintu, "Masuk saja!"

Tak lama pintu terbuka memunculkan seorang wanita cantik, dan seorang anak laki-laki lucu. Yangyang menatap keduanya sangat tajam, bahkan kedua tangannya terkepal.

"Seharusnya tadi aku tidak membiarkan mu masuk." Ucap Yangyang, Wanita cantik itu terkejut tentu saja. Namun ia tetap tersenyum, "Kenapa? Aku ingin menengok Kak Kun." Wanita cantik dengan umur yang sama dengan Yangyang itu mendekati kasur Kun di samping kanannya. Karna Yangyang berada di sisi kirinya.

Cursed ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang