Hayoung dan Jungkook sudah berada di Italia untuk makan malam bersama. Seoyoo dan Hyun mengundang salah satu koki terkenal ke rumah hanya untuk menyambut pasangan yang baru menikah itu. Mereka menikmati pesta itu di halaman belakang yang sudah dihias sedemikian rupa.
"Hei, akhirnya kalian datang." ujar Seoyoo yang langsung menyambut Hayoung dan Jungkook ketika kedua orang itu sampai.
Hayoung tersenyum hangat kemudian memeluk wanita itu dengan erat. "Aku merindukanmu." ujarnya
"Ini baru beberapa hari, Youngie." balas Seoyoo kemudian mengajak gadis itu masuk ke dalam rumah. "Kuharap Jungkook tak membuatmu repot."
"Noona~" dengus Jungkook yang berada di belakang mereka.
"Lihatlah! Dia seperti bayi!" seru Seoyoo kemudian tertawa bersama Hayoung.
Jungkook hanya menggerutu kemudian membawa koper mereka menuju kamar. Sementara itu Seoyoo langsung mengajak Hayoung untuk duduk di ruang tengah.
"Dimana yang lain?" tanya Hayoung sambil mengedarkan pandangannya.
"Beberapa orang keluar untuk membeli sesuatu. Yang lain ada di halaman belakang."
"Kalian menyiapkannya sendiri? Masih belum mengontrak pelayan?"
Seoyoo menghela napas. "Pelayan datang setiap pagi untuk membersihkan rumah. Itu saja."
"Apa dia tau pekerjaan kalian?" bisik Hayoung.
"Beberapa dari mereka merangkap menjadi bodyguard, Youngie." balas Seoyoo dengan lirih pula.
"Kulihat kalian menambah bodyguard kalian? Ada beberapa orang berjaga diluar."
"Yeah, klan ini semakin melambung dan banyak hal yang dikhawatirkan."
Hayoung tersenyum tipis. "Semoga kalian baik-baik saja dan diberi umur panjang."
"Kau dan Jungkook juga. Dua anggota termuda kami yang menggemaskan."
Hayoung memutar bola matanya. "Kami bukan anak kecil, Seo-seo."
Seoyoo mengangguk kemudian bangkit berdiri. "Kau bisa bersiap. Nanti kita berkumpul di halaman belakang." ujarnya.
Hayoung hanya menganggukkan kepalanya.
***
Hayoung duduk di sebelah Jungkook dengan Jimin berada di samping kirinya. Taehyung sendiri duduk di sebelah kanan Jungkook. Di ujung dekat Jimin, ada Namjoon sedangkan diujung lain ada Yoongi. Kemudian di seberang gadis itu ada Seokjin, Seoyoo, Hyun, dan Hoseok.
Makan malam kali itu berlangsung dengan tenang. Makan malam mereka diselingi obrolan ringan yang jelas tidak ada kaitannya dengan pekerjaan mereka. Kesepuluh orang itu tau bahwa topik itu harus dihindari sebisa mungkin mengingat Hayoung telah menjadi orang luar.
"Winter terus menanyakan tentang dirimu, Namjoon." ujar Hayoung sambil melayangkan tatapan ke arah pria itu. "Dia bilang kau profesor jenius yang dapat mengajarinya segala hal. Memangnya apa yang kau ajarkan padanya, huh?"
"Aku tidak mengajarkan apapun. Maksudku aku hanya membantunya mengerjakan PR." jawab Namjoon dengan alis mengerut.
"Oh! Aku jadi ingat Winter pernah bilang bahwa ia ingin setampan Hoseok." ujar Hyun kemudian tertawa pelan. "Dia bilang Hoseok lebih tampan darimu, Jungkook."
Jungkook memutar bola matanya. "Iya, noona. Puji-puji terus suamimu itu."
"Jadi kau mengakui kalau aku lebih tampan darimu, hmm?" tanya Hoseok yang membuat beberapa orang tertawa karena melihat Jungkook langsung menggerutu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeon's Metanoia [ON HOLD]
FanfictionKali ini Hayoung kembali dihadapkan pilihan yang berat. Antara Jungkook dengan keluarga mafianya atau mempertahankan statusnya sebagai seorang putri bagi kerajaannya sendiri. *** Ini bukan cerita klasik seorang putri seperti di dongeng. I warn you. ...