Aku gatal sekali untuk segera mempost ini :D Jangan lupa beri banyak tanggapan, terimakasih! <3
***
Suara potretan kamera itu terdengar dengan nyaring. Hayoung terpaku ketika Jungkook menyematkan cincin tersebut ke jari manisnya. Entah kenapa ia merasa ini seperti mimpi—melihat Jungkook yang berlutut di depannya dengan senyuman manis. Yang sejujurnya membuat gadis itu juga ikut tersenyum.
Jauh disana ada Namjoon yang tersenyum tipis. " Sudah kubilang kan. Sebentar lagi mereka akan bertunangan. " bisiknya pada Seokjin.
" Aish, kau curang namanya. Apa Jungkook memberitahumu? " tanya Seokjin dengan kesal.
Namjoon menggeleng. " Jangan lupa kirim. Kau tau rekeningku kan? "
Seokjin hanya memutar bola matanya kesal.
Di hari pernikahan Hyun dan Hoseok, setelah Hayoung tak sengaja menangkap bunga yang dilemparkan oleh Hyun, tiba tiba Jungkook sudah berlutut di belakangnya. Kejadian itu terjadi begitu cepat hingga Hayoung masih belum bisa memprosesnya dengan benar. Jantungnya berdetak dengan keras dengan mata yang menatap Jungkook lemat. Namun dia tentu hanya bisa mengatakan kata 'iya' sambil menahan air matanya yang hendak keluar.
Gadis itu sudah duduk bersama yang lainnya untuk menyantap makanan mereka. Masih memandangi cincin manis dijarinya, ia tak memperdulikan obrolan yang terjadi di mejanya tersebut. Dalam meja itu hanya ada Seoyoo dan Lucia yang bersamanya. Ketiganya pun sama-sama menjadi bridemaids untuk Hyun.
" Kau memandangi cincin itu dari tadi. " goda Lucia yang menyenggol tangannya pelan.
Hayoung tersentak. " Oh? Benarkah? "
" Makanlah dulu. " ujar Seoyoo yang tiba-tiba menyumpalkan sepotong pie ke dalam mulut Hayoung. Gadis itu dengan pasrah mengunyahnya.
" Apa kalian tidak berpikir ini terlalu cepat? " tanya Hayoung yang tak juga mengalihkan pandangannya dari cincin yang disematkan Jungkook di jari manisnya.
" Yak! " Seoyoo menatapnya dengan mata berkilat marah. " Kalian sudah mengenal lebih dari sepuluh tahun dan sama-sama menunggu selama tujuh tahun. Itu bukan waktu yang lama. Jika aku jadi kau, aku sudah mengencani pria lain dan menikahinya dari dulu. Kau menunggu Jungkook selama tujuh tahun, Hayoung. Tanpa mengetahui kalian akan bertemu lagi atau tidak. "
" SeoYoo benar. " Lucia membela. " Kalian sudah saling memiliki, jangan menundanya lagi. "
Hayoung hanya tersenyum tipis. Hatinya menghangat jika ingat masa mudanya bersama Jungkook. Saat mereka berkencan di Belgia sepuluh tahun yang lalu atau saat berada di Italia. Namun saat itu semuanya tidak berjalan dengan mulus karena urusan-urusan dan kesalahan yang diperbuat Jungkook—juga dirinya. Hingga akhirnya pria itu harus mendekam di penjara, membuatnya menunggu, dan akhirnya mereka kembali bersama. Bahkan Hayoung tak pernah berpikir bahwa ia akan menikahi pria itu.
Setelah melepas kepergian Hyun dan Hoseok yang pergi untuk bulan madu. Acara kala itu selesai. Hayoung duduk sendirian di salah satu bangku untuk menunggu Jungkook yang sepertinya masih ada urusan. Gadis itu berkutat pada ponselnya, sedang melihat email yang masuk. Ia tak menyangka masih sesibuk ini bahkan setelah Jinyoung, sang kakak, berjanji akan mengurangi pekerjaannya.
Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Gadis itu tak ada pilihan lain selain mengangkatnya. Dalam hati ia memaki Yeonjun. Padahal ia sudah meminta supaya tidak ada pekerjaan masuk hari ini. Namun apa boleh buat?
Gadis itu pergi ke tempat yang sepi. Setelah ia selesai dan berbalik, ia sudah menemukan Jungkook di depannya.
" Sudah selesai? " tanya pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeon's Metanoia [ON HOLD]
FanficKali ini Hayoung kembali dihadapkan pilihan yang berat. Antara Jungkook dengan keluarga mafianya atau mempertahankan statusnya sebagai seorang putri bagi kerajaannya sendiri. *** Ini bukan cerita klasik seorang putri seperti di dongeng. I warn you. ...