Bagian 29

5 0 0
                                    

Bunda di rumah sendirian. Reyyan nya masih gak mau pulang karena masih kecewa banget sama sikap bundanya itu. Terlebih bunda sampai tampar pipi Reyyan, bahkan dua kali.

Setelah denger dari Cakra kalau kemungkinan kakaknya itu ada di Jogja, Reyyan merasa tenang. Reyyan milih stay di rumah Cakra, sambil menunggu perkembangan keberadaan kakaknya itu dari mas Kun.

Bunda sendiri kesana kemari, cari cari Valyn, minta bantuan ke saudara saudaranya. Bahkan dari pihak Delavar juga ikut pusing nyari Valyn kemana mana.

Bunda juga udah lapor polisi soal perginya Valyn itu.

Sangking pusingnya bunda mikir soal Valyn dan Reyyan, bunda sering pingsan akhir akhir ini. Juga efek capek. Bahkan bunda cuti dari kantor buat fokus cari anak anaknya. Tapi untungnya juga ada satu kerabat bunda yang mau nemenin bunda stay di rumah.

Delavar juga udah muter muter sekota Jakarta dan sekitarnya. Dia bahkan minta tolong kenalan dia yang kebetulan tinggal di dekat kota Palembang buat cari sama memastikan keberadaan Valyn di Palembang sana.

Seharian ini Delavar udah cari Valyn. Tapi hasilnya masih sama seperti kemarin, nihil.

Karena capek dan hasilnya sama aja. Delavar milih berhenti dan mampir ke rumah salah satu sahabatnya, Milan. Buat melepas stres. Dan kebetulan juga sahabat sahabatnya lagi ngumpul semua di rumah Milan.

"Ah....",

Delavar membantingkan dirinya di sofa. Merebahkan dirinya di sofa panjang milik Milan.

"Gimana? Ketemu gak?",

"Ah boro boro ketemu. Yang ada gue dapet capek. Badan sakit semua. Seharian muter muter gak jelas",

"Udah lah. Lo minta orang aja buat cariin tuh cewek. Bayar orang",

"Iya. Daripada lo capek capek gini. Mendingan nyuruh orang, dan elo tinggal nunggu hasil aja",

"Gak bisa. Gue kudu tetep cari dia",

"Ya nyatanya lo nyari kesana kesini juga gak ketemu",

"Mau gimana juga dia calon gue. Dan gak mungkin gue diem aja, dan malah nyuruh orang buat cari dia. Nyokap bokap gue bisa ngamuk kalo gue gak cari",

"Alah. Sepenting apa sih tuh cewek? Perasaan bawaannya ngrepotin mulu",

Delavar rasanya mau marah. Dia udah capek seharian nyari Valyn, dia dateng ke rumah sahabatnya buat ngilangin stres, eh malah dapat ocehan gak jelas dari sahabat sahabatnya.

"Lo berdua mendingan diem aja deh. Gue kesini tuh mau ngilangin stres. Malah lo tambah tambahin. Lo lagi Lau, bisa bisanya lo nyuruh gue buat nyuruh orang lain cari Valyn. Tuh Valyn juga masih saudara sama lo. Bersimpati dikit dong lo!",

"Kok lo jadi marahin gue? Kan gue juga cuma ngasih saran. Kalo lo gak suka sama saran gue ya udah",

Merasa Delavar dan Luara bakal ribut, Milan langsung nyuruh Tania buat bawa Laura pulang aja.

Setelah Tania berhasil bawa Luara pulang. Sekarang tinggal Milan sama Delavar aja. Berdua.

Milan coba tenangin Delavar yang kelihatan kacau banget.

"It's okay. Lo tenangin diri dulu. Jangan emosi",

"Lo lihat sendiri kan tadi Laura gitu banget soal Valyn. Padahal dia saudaranya sendiri",

"Iya, iya. Tapi gue yakin gak gitu kok maksud Laura. Lo tenang ya",

"Gue tuh pusing, Mil. Capek juga. Gue kesini, ketemu lo pada tuh buat ngilangin capek gue, stres gue. Eh malah Laura ngajak ribut gitu",

Milan ambil tangan Delavar dan dia tepuk pelan buat nenangin Delavar.

"Udah. Ada gue di sini buat lo",

Dengan manis Milan senyum ke Delavar.

"Gue bersyukur banget punya lo, Mil. Gue butuh lo buat gue. Gak tau gue jadinya gimana tanpa lo dalam hidup gue",

Setelah itu Milan senyum kemenangan.

Entah kenapa senyuman itu terasa senyuman kalau Milan itu satu tingkat di atas Valyn.

"Iya. Gue tau kok",

Milan menuntun Delavar masuk ke pelukan dia. Dan dengan mudahnya Delavar ikut masuk ke pelukan Milan.

Di sana Milan kembali senyum. Tapi senyuman dia kali ini seakan senyuman kalau dia menang. Senyumnya orang jahat.

🍓🍓🍓🍓🍓🍓


Jogja. Di sinilah sekarang mas Kun berada.

Sekitar 7 jam jarak yang mas Kun tempuh antara Jakarta - jogja. Cukup melelahkan bagi mas Kun yang berkendara sendirian. Tapi gak masalah bagi mas Kun. Dia kan akan ketemu pujaan hatinya.

Walau sudah sampai di jogja, mas Kun masih muter muter cari keberadaan Valyn.

Terakhir kali yang mas Kun dengar dari salah satu kenalannya yang berhasil menemukan Valyn di jogja, Valyn ada di pantai parangtritis.

Kenalan mas Kun harus kehilangan jejak Valyn karena ada urusan mendadak. Alhasil sekarang mas Kun lagi muter muter di sekitar pantai parangtritis. Dan berharap Valyn masih ada di sekitar pantai.

"Semoga kamu masih di sini, Lyn",

Dengan senang dan perasaan yang masih was was, mas Kun menyelusuri setiap jalanan, masuk ke gang gang kecil, bahkan mas Kun selalu turun dari mobil saat melihat penginapan, bertanya pada resepsionis, apakah Valyn-nya itu ada di sana.

Masih asik dan fokus ke jalanan, hp mas Kun tiba tiba berdering. Satu panggilan masuk ke hp nya dari kenalannya tadi.

"Hallo",

"Gimana? Ada perkembangan?",

"Apa? Oke, oke",

"Gue langsung ke sana",

Dengan cepat mas Kun melajukan mobilnya ke arah kawasan malioboro.

"Tunggu mas, Lyn. Mas bakalan jemput kamu",

Senang?

Tentu saja.

Perasaan mas Kun saat ini benar benar memuncak, seakan ingin meletus karena sangking  bahagianya mendengar kabar soal Valyn.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear Love! [Kun NCT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang