21#Day 2

212 29 9
                                    

Steve berlari lari mengejar claire layaknya scene film film Bollywood. Mereka terlihat bahagia sepertinya, hanya berdua di hari yang cerah, angin sepoi-sepoi yang bertiup lembut menerpa wajah mereka berdua. Hamparan rumput rumput hijau yang mereka pijak seakan-akan menjadi saksi betapa bahagianya mereka hari ini.
Ah, rasanya dunia serasa milik mereka berdua yang lain ngontrak.

"Steve Brunside, aishiteru"

Hal yang mungkin mustahil claire ucapkan, kini terjadi. Rasanya steve ingin kayang saat itu juga hanya saja ia ingat bahwa dirinya harus jaga imej di depan claire.
Tapi kok rasanya hidungnya gatal ya, Padahal ia tidak merasa flu ataupun pilek apalagi alergi serbuk sari.

Hachooo!!

Steve bersin. Parahnya claire yang bersamanya ternyata hanya mimpi. Ya, hanya mimpi. Terlihat sebuah kucing dengan kalung bertuliskan "nemesis", dengan wajah "ngajak gelut" di samping mukanya. Kucing itu langsung membelakanginya.

"Jam berapa sekarang?"
-Steve Brunside

Ia melihat jam dinding sudah menunjukkan jam empat lebih lima puluh lima menit.

"Ah anjir masih pagi lanjut tidur aelah mayan tadi mimpi indah belum di lanjutin"
-Steve Brunside

Dengan segala kemageran steve ia melanjutkan tidurnya dengan khusyuk. Ternyata diam diam si kucing dengan kalung bertuliskan "nemesis" tadi sepertinya ia mempunyai dendam kesumat karena jadwal makan dia dan teman-temannya terlewatkan begitu saja. Nemesis naik keatas sebuah meja dan menjatuhkan barang barang Apapun yang ada di sana.
Mendengar benda benda terjatuh steve terbangun lagi dengan belek yang masih setia bergantungan di sela sela matanya.

Kaget

Ya, steve syok barang barangnya berserakan abstrak dimana mana.

"Ya tuhan, baru aja bangun tidur udah ada kerjaan" gerutu steve. Ditambah misuh misuh dalam hati. Katanya pengen nyate nih kucing (steve : fitnah lu thor)

Steve langsung bergegas pergi menuju kamar mandi sejenak, untuk sekedar mencuci muka nya yang absrud parah. Padahal mukanya emang udah abstrak dari orok (steve : author sampah)

Dengan perasaan hati tidak ikhlas bin ngedumel, steve yang baru keluar dari kamar mandi itu langsung mengambil sapu sepaket dengan seroknya. Ia membereskan rumah nya yang sekarang sudah menjelma menjadi kapal pecah.

Vas bunga pecah, Sofa penuh dengan karya seni garis vertikal karya si kucing, gorden gorden jendela rumah pun tak luput dari incaran para kucing kucing claire itu. Barang barang berserakan dimana-mana tak karuan.

"Di kasih makan apa sih nih kucing kalo sama claire ya gustiiii, kok bisa pada bar bar begini. Dikasih makan daging licker kah? Daging j'vo? Daging zombie? Apa steak daging megalodon ye?"
-Steve brunside

GRRRRRR .....
MEWWW....

"Sekarang apa lagi?"
-Steve brunside

Kucing kucing itu berkumpul di tempat yang sama. Meneriaki steve, seperti kucing sedang berdemo menutut hak hak mereka sebagai kucing rumahan.
Alasannya simple, STEVE BLOM NGASIH MAKAN KUCINGNYA. Pikun emang (steve : bicit ya lo author SAMPAH!!)

Meanwhile int group chat.....

Leon S. Kennedy : ingfo tukang bubur dong dimane

Piers Nivans : kamu nanyea?

Leon S. Kennedy : iya gob**g

Piers Nivans : kamu nanyea?

Leon S. Kennedy : Sekali lagi lu ngetik begitu gw cekek

Read.

Ethan Winters : Samping rumah gw belok kiri ada yang jual, tadi gw barusan beli buat rose

Leon S. Kennedy : tengs pack

Ethan Winters : tumben sarapan bubur lu

Leon S. Kennedy : lah emangnye gw biasa sarapan apa njer

Ethan Winters : batu bata sama kawat

Leon S. Kennedy : KATA SAPE NJENG

Ethan Winters : @Jack Muller

Jack Muller : FITNAHHHH, JANGAN PERCAYAAA

Leon S. Kennedy : Coekoep tau

Jack Muller : sumpah le, gak boong gw fitnah itu fitnah

Leon S. Kennedy : :)
___________________________________
"Smile through the pain"
-Jack Muller

"Awali Harimu dengan keributan"
-Ethan Winters

"Main ke rumah steve ahh, pengen liat kucing kucing claire. Pasti lucu lucu"
-Piers Nivans
___________________________________

Cerita Gaje Resident EvilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang