part 11

88 14 0
                                    

Malam tahun baru tiba, Wooseok sudah bersiap-siap mengenakan mantel tebalnya. Seungwoo bilang mereka akan naik motor ke tempat tujuan dan Wooseok harus mengenakan pakaian tebal untuk mengurangi dinginnya malam. Suara motor sudah terdengar di bawah. Wooseok pun turun dari kamarnya dan berpamitan dengan ibunya.

"Mama Seok berangkat ya" ucap Wooseok menghampiri ibunya. Wooseok masih berharap ibunya akan mencegahnya untuk pergi karena ini sudah sangat larut.

"Iya hati-hati ya, kunci udah kamu bawa kan? Mungkin pas kamu pulang mama udah tidur, jadi langsung kunci lagi pintunya ya" ucap ibu Wooseok.

"Mama kok langsung ngizinin aku pergi sih? Kan pasti pulangnya malem banget, kembang apinya kan biasanya nyala jam dua belasan, aku bisa nyampe rumah jam dua-an loh" Wooseok masih merayu ibunya.

"Kan Seungwoonya juga udah minta izin langsung sama mama, Seungwoo juga keliatan anak baik-baik kok"

"Mama kan gak tau kalo kak Seungwoo itu..." terkenal preman, suka balapan, ke club...

"Yaudah kamu cepet keluar gih, kasian Seungwoonya nunggu lama" ucap ibu Wooseok mendorong Wooseok keluar pintu.

Wooseok menutup kembali pintu rumahnya dan berjalan menuju motor Seungwoo.

"Lama ya kak?" Tanya Wooseok basa basi.

"Nggak, ini helmnya" ucap Seungwoo membuka kaca helmnya dan menyerahkan helm untuk Wooseok. Wooseok memakainya dan naik ke tempat belakang

"Kenapa kak?" Tanya Wooseok karena motor belum dilajukan. Seungwoo yang masih memunggungi Wooseok meraih tangan Wooseok untuk memeluk pingganggnya.

"Pegangan yang erat ya gue takut lu kenapa-kenapa" Semburat merah langsung menjalar di pipi Wooseok.

Motor dilajukan dengan kecepatan sedang, karena tahun baru jalan cukup ramai. Seungwoo mengambil jalan-jalan kecil untuk menghindari kemacetan. Wooseok agak takut karena jalannya cukup sepi dan gelap, jika sudah menemukan keramaian Wooseok kembali merasa lega. Motor kembali ke jalanan yang sepi, Wooseok kembali diliputi rasa khawatir.

Ini kok gak nyampe-nyampe sih? Mana jalanannya gelap, banyak pohon, dia mau bawa gue kemana sih? Gue jadi ngeri nanti tiba-tiba ada penampakan di atas pohon.

Motor yang tadi melaju cepat sudah mengurangi kecepatannya dan berhenti. Seungwoo melepaskan helmnya.

"Udah nyampe Seok" ucapnya. Wooseok pun menuruni motor dan ikut melepaskan helmnya.

"Ini dimana kak?" Tanya Wooseok.

Meskipun cukup gelap Wooseok masih bisa melihat wajah Seungwoo yang tersenyum, bukannya menjawab Seungwoo malah berjalan ke depan, Wooseok mengikutinya. Betapa terkejutnya Wooseok melihat pemandangan yang ada di depannya. Pemandangan lampu-lampu kota yang indah seperti bintang. Dia tidak menyangka ternyata dirinya sudah di atas bukit yang cukup tinggi.

"Masih ada satu menit Seok" ucap Seungwoo

"Iya?" Wooseok masih belum mencerna kata-kata Seungwoo

"Buat kembang apinya"

"Oh iya" Wooseok baru menyadari mereka datang ke sini untuk melihat kembang api di malam tahun baru.

"10,9,8,7,6,5,4,3,2,1" ucap Seungwoo menghitung mundur dan segera di sambut dengan letusan kembang api di langit, Wooseok hanya bisa terkagum-kagum "Selamat tahun baru Seok!" Ucap Seungwoo, Wooseok menoleh dan ikut tersenyum.

***

Wooseok sampai ke rumahnya pukul dua pagi, seperti yang diduga ibunya sudah terlelap. Wooseok menyuruh Seungwoo untuk segera pulang dan tidur, Seungwoo pasti capek sekali karena berkendara cukup lama, apalagi dia pasti juga menahan kantuknya.

Keesokan harinya Wooseok bangun mendekati Sore, dia menyuruh Seungwoo untuk segera tidur padahal kenyataannya dia sendiri tidak langsung tidur. Dia masih mengingat betapa indahnya pemandangan di atas bukit itu, entah bagaimana Seungwoo menemukan tempat itu karena Wooseok tidak menanyakannya.

"Mama kok gak bangunin aku?" Tanya Wooseok di meja makan.

"Kamu kan pasti kecapean, mama gak berani bangunin. Makan dulu, kamu belum makan apa-apa" suruh ibunya. Wooseok menuruti ibunya dan segera mengambil makanannya.

Wooseok membuka chat di handphonenya. Byungchan mengirim chat banyak sekali, Wooseok tidak memberitahu Byungchan perihal dirinya pergi dengan Seungwoo, jadi tidak heran Byungchan seperti menerornya karena chatnya belum dia balas. Saat membalas chat Byungchan, dia langsung menelepon Wooseok.

"Hallo..."

"Seok hape lu kecebur di closet apa gimana sih? Lama banget bales gue" teriak Byungchan, Wooseok langsung menjauhkan telinganya dari handphonenya.

"Gue baru bangun Chan, maaf"

"Astaga lu baru bangun? Ini udah jam tiga sore Kim Wooseok!! Elu itu pingsan apa gimana?"

"Tadi malem gak bisa tidur hehe" Wooseok tidak sepenuhnya bohong.

"Yaudah satu jam waktu lu buat siap-siap!"

"Hah? Siap-siap apaan?"

"Di chat kan gue udah bilang kita mau makan bareng, buruan cepetan! Satu jam lagi gue ke rumah lu bareng Hyuk"

"Gue baru makan Chan"

"Yaudah pokoknya satu jam lagi gue nyampe" Byungchan langsung menutup panggilan telepon

Saat sedang bersiap sambil menunggu kedatangan Byungchan dan Jinhyuk, Wooseok melihat syal berwarna krem buatannya. Semalam Seungwoo menyampirkan syal itu di leher Wooseok karena takut Wooseok kedinginan, Wooseok lupa mengembalikannya pada Seungwoo. Wooseok pun membawa syal itu setelah makan dengan Byungchan dia akan menemui Seungwoo.

***
Wooseok pamit duluan pada Byungchan, dia bilang dia ada janji bertemu temannya yang lain. Tadi Byungchan sempat curiga teman mana lagi yang Wooseok temui selain mereka, namun Wooseok segera menjelaskan kalau itu teman SMPnya. Byungchan pun tidak menanyakannya lagi setelah itu. Wooseok terpaksa berbohong, karena jika Byungchan tau dia akan menemui Seungwoo, Byungchan sudah pasti akan menginterogasinya.

Wooseok mengirimkan pesan untuk menanyakan keberadaan Seungwoo, sepuluh menit berlalu tidak ada balasan dari Seungwoo. Wooseok akhirnya meneleponnya.

"Halo kak..." Wooseok bisa mendengar suara dentuman suara keras di seberang sana.

"Seok, sorry gue gak bisa denger di sini berisik banget" ucap Seungwoo dengan suara keras. Wooseok sudah tau Seungwoo berada dimana, dia pun segera memutuskan sambungan telepon dan menuju tempat Seungwoo.

Wooseok sampai di club yang dulu pernah dia datangi untuk menemui Seungwoo. Sebenarnya bisa saja Seungwoo berada di club lain, tetapi entah kenapa Wooseok begitu yakin Seungwoo berada di tempat ini. Wooseok melangkahkan kakinya masuk ke dalam, malam ini club jauh lebih ramai dari yang dulu pernah Wooseok datangi. Wooseok menerawang mencari keberadaan Seungwoo. Dia berkeliling karena memang cukup ramai.

Itu dia! Seungwoo sedang berbicara dengan Seungyoun. Wooseok langsung datang menghampiri mereka berdua. Seungwoo dan Seungyoun langsung membulatkan matanya melihat keberadaan Wooseok.

"S... seok?! Kok bisa di sini?" Tanya Seungwoo kaget.

"Kok kakak ke sini lagi sih? Kenapa minum-minum lagi? Kan saya udah bilang itu gak baik!" Omel Wooseok

"Itu... gue diajak Seungyoun ke sini soalnya kan semalem gue gak ikut dia ngerayain tahun baru" ucap Seungwoo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Wooseok langsung melihat Seungyoun tajam.

"Gu... gue ke sana nemuin Jullie dulu ya Woo hehe" ucap Seungyoun kabur menyadari Wooseok begitu sinis menatapnya.

"Kok tau gue di sini?" Tanya Seungwoo meneguk kembali meneguk minumannya.

"Saya udah tau karena berisik" ucap Wooseok masih sebal. "Kok diminum lagi?"

"Minum segini doang gak bakal bikin gue mabok Seok" karena kesal melihat Seungwoo masih menuangkan minumannya ke dalam gelas, sebelum Seungwoo meminumnya Wooseok segera merebut gelas Seungwoo dan meminumnya sampai habis. "Seok jangan!"

Wooseok kembali menuangkan minuman itu dan meminumnya sampai tidak ada yang tersisa untuk Seungwoo





Bad Guy Good GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang