part 12

92 14 0
                                    

Itu adalah rasa minuman teraneh yang pernah Wooseok minum. Sekarang sudah tidak ada lagi sisa minuman yang bisa Seungwoo minum. Selesai meminumnya Wooseok merasa kepalanya sangat berat dan berkunang-kunang.

Astaga kepala gue kok pusing begini?

"Seok...? Lu gak apa-apa kan?" Tanya Seungwoo ragu melihat Wooseok. Saat ini jujur saja Seungwoo sedang ketakutan bagaimana keadaan Wooseok setelah meminum minumannya sampai habis.

"Ng...nggak apa-apa, saya... cuma... mau balikin syal ini... ke kakak..." ucap Wooseok masih memegang kepalanya yang masih nyeri.

"Gue anter lu pulang yuk Seok, gak baik lu ada di sini" Seungwoo pun merangkul Wooseok dan membawanya keluar, Wooseok yang merasa masih pusing mengikutinya saja. Sampai di luar dan sudah merasakan udara segar Wooseok berhasil membuka matanya dengan benar.

"Saya udah gak apa-apa kok kak" ucap Wooseok.

"Beneran Seok?" Seungwoo pun mencoba melepaskan rangkulannya dan melihat keadaan Wooseok, wajah Wooseok merah. "Lu demam Seok?" Tanya Seungwoo ragu.

"Nggak kok saya baik-baik aja hehe" ucap Wooseok sekarang sudah menegakkan kepalanya

"Seok lu gak apa-apa kan?" Seungwoo masih ragu

"Ng...gak apa-apa kak hehe"

"Pulang yuk Seok"

"Nggak mau, saya gak mau pulang" rengek Wooseok

Loh kok?

"Seok??..."

"Ke tempat kak Seungwoo aja yuk hehe" Seungwoo sekarang terdiam "eh kok muka kak Seungwoo banyak bintangnya sih? Saya juga mau banyak bintangnya kayak gitu, gimana caranya kak?" ucap Wooseok ngelantur sambil meraih jaket tebal Seungwoo menatap Seungwoo dengan tatapan seperti anak kecil

Mampus! Mabok ni anak!

"Seok? Kamu mabok ya?" Seungwoo ingin menangis saja rasanya, kalau begini hancur sudah reputasinya di mata ibu Wooseok, jika dia mengantar Wooseok dengan keadaan begini.

"Hah? Nggak kok kak, saya kan gak pernah minum-minum kayak kak Seungwoo hehe, kakak kali yang mabok" Wooseok masih ngelantur

"Mampus gue! Gimana ini? Bego banget kenapa juga tadi gak gue rebut balik tuh minumannya." Ucap Seungwoo panik.

"Eh itu ada taman kak! Ke sana yuk! kayaknya bunga-bunganya cantik deh" Wooseok berjalan sempoyongan ke arah taman dekat Club itu.

"Eh tunggu Seok jangan ke sana sendirian!" Seungwoo panik.

***

Wooseok sedang mencari-cari bunga yang mekar yang tak kunjung dia temui sementara Seungwoo sedang duduk kebingungan bagaimana cara mengantar Wooseok pulang dengan keadaan seperti ini. Masa dia bilang Wooseok mabuk karena meminum minumannya. Bagaimana dia menjelaskannya Wooseok bisa ke club, bisa pingsan ibu Wooseok jika tau anak kesayangannya mabuk seperti ini.

"Kak kok bunganya gak ada yang mekar sih?" Tanya Wooseok masih mencari-cari

"Ini musim dingin Seok gak ada bunga yang mekar, mereka pada rontok nanti tunggu musim semi ya pasti pada mekar deh" jawab Seungwoo seadanya, sempat-sempatnya Wooseok menanyainya soal bunga, dia sendiri dari tadi sibuk memutar otaknya memikirkan Wooseok. Seungwoo melirik tas Wooseok di sebelahnya. Dia pun mengambil handphone Wooseok, mengetik sebuah pesan dan mengirimnya

Seok maafin gue ya!

-Ma, mlm ini Seok nginep di rumah Chan ya-

"Seok yuk pulang" Seungwoo kembali menghampiri Wooseok.

"Saya kan udah bilang gak mau pulang! " ucap Wooseok tegas.

"Iya iya nggak pulang, ke tempat gue yuk katanya tadi mau ke tempat gue hehe" ucap Seungwoo akhirnya, sebenarnya dia juga ragu membawa Wooseok ke kostannya

"Yeeaaayyy! Gendong ya!" Ucap Wooseok seperti anak kecil.

"Hah?"

"Nggak mau?" Tanya Wooseok sedih

"Iya iya sini naik ke punggung gue" ucap Seungwoo membungkuk.

"Horee!!" Wooseok menaiki punggung Seungwoo, setelah itu Seungwoo mengambil tas Wooseok yang ada di bangku taman dan berjalan menuju kostannya dengan Wooseok berada di punggungnya. "Kak Seungwoo ayo cepetan jalannya!" Ucap Wooseok sambil menggerak-gerakan kakinya seperti anak kecil

"Iya sabar Seok ini juga lagi jalan, kalo cepet-cepet nanti kesandung" ucap Seungwoo sabar

"Eh iya, yaudah deh pelan-pelan aja hehe" Wooseok pun mengeratkan pegangannya di leher Seungwoo dan menyandarkan kepalanya di bahu Seungwoo. Ternyata mode mabuk Wooseok itu seperti anak kecil Seungwoo hanya tersenyum saja mengingat tingkah menggemaskan Wooseok.

***

Wooseok terbangun agak siang, dia masih memegang kepalanya yang masih sakit. Wooseok mengedarkan pandangannya pada pemandangan yang tidak pernah di lihatnya. Ini bukan rumahnya, ini juga bukan kamarnya. Dia melihat selimut dan kasur yang dipakainya, ini dimana? Pandangannya akhirnya tertuju pada foto yang ada di meja samping tempat tidur, itu foto seseorang yang mengenakan seragam SMA, itu Seungwoo.

Ini kamar Seungwoo, Wooseok masih bingung kenapa dia berada di kamar Seungwoo. Pandangan Wooseok pun menemukan Seungwoo yang tidur di bawah. Samar-samar Wooseok mengingat kejadian kemarin, dia datang menemui Seungwoo di club untuk memgembalikan syal Seungwoo. Setelah itu karena kesal Seungwoo terus minum akhirnya Wooseok minum semua minuman Seungwoo sampai habis agar Seungwoo tidak bisa meminumnya lagi, setelah itu Wooseok tidak mengingat apa-apa lagi.

Tunggu! Tidak ada sesuatu yang terjadi setelah itu kan? Wooseok segera melihat pakaiannya yang masih lengkap bahkan masih tebal. Dia merasa sangat lega. Seungwoo mulai membuka matanya karena sinar matahari sudah memasuki kamarnya. Begitu membuka mata, Seungwoo langsung berhadapan dengan tatapan mata Wooseok, dia langsung bangun dari tidurnya.

"Seok? Udah bangun? Gini Seok... itu ... hmm..." Seungwoo masih bingung bagaimana menjelaskannya.

"Makasih ya kak" ucap Wooseok tiba-tiba

"Hah?" Seungwoo bingung kenapa Wooseok malah berterima kasih padanya.

"Makasih kakak nggak nganterin saya ke rumah. Saya... tadi malem mabuk ya? Saya gak bisa fikir gimana kalo mama tahu saya sampai mabuk" ucap Wooseok menunduk.

"Lu gak minta gue ngejelasin kenapa lu bisa di sini? Hmm... maksud gue bisa aja kan gue ngapa-ngapain lu" ucap Seungwoo agak ragu.

"Saya tahu kak Seungwoo bukan orang yang kayak gitu, buktinya pakaian saya masih lengkap bahkan mantel saya pun tidak masih terpakai, dan saya... masih pakai sepatu" ucap Wooseok sambil menunjukan sepatu yang masih dipakainya.

Iya Seungwoo betul-betul takut dia akan melakukan sesuatu, jika dia khilaf. Begitu sampai kamarnya dia langsung membaringkan Wooseok di tempat tidurnya dan dia langsung tidur di karpet sambil memunggungi Wooseok. Dua jam dirinya tidak bisa tidur, akhirnya matanya bisa terpejam juga.

"Hmm... Seok maaf lu mabok gara-gara gue, harusnya gue langsung rebut minuman lu waktu lu minum, tapi gue..."

"Itu salah saya sendiri kok kak. Saya sebel banget liat kak Seungwoo tetep minum akhirnya saya abisin biar kak Seungwoo gak bisa minum lagi"

"Tetep aja itu gara-gara gue maaf Seok, gue janji sebulan ini gak bakalan ke club meskipun dipaksa Seungyoun!"

"Kok cuma sebulan? Lagian kok kakak suka sih sama minuman itu? Rasanya aneh tau" Wooseok jadi ingat betapa anehnya rasanya

"Gue coba dulu sebulan ini ya, kalau misalnya nanti Seungyoun ngajakin gue, gue sebisa mungkin akan tolak oke?" Tanya Seungwoo meyakinkan.

"Yaudah"

"Seok?"

"Iya?"

"Makasih udah perhatian sama gue" Seungwoo memeluk Wooseok.


Bad Guy Good GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang