kisah dua pria yang harus menikah karena keinginan orang tua mereka.
"mama aku ga mau nikah,aku mau kuliah dulu mam"
"nanti kamu udah nikah,bisa kuliah ko sayang"
kisah krist yang di jodohkan oleh orangtuanya karena perjanjian masa ayah krist dan sa...
Singto menghentikan mobilnya disuatu tempat yang entah ini ada dimana karena Krist belum pernah ketempat ini. "Dimana ini"tanya Krist
"Udah tidak usah banyak tanya dan tutup matamu dengan ini"singto menyerahkan kain merah kepada Krist.
"Untuk apa"
"Kan udah dibilang tidak usah banyak tanya dan pakailah kalau tidak bisa berikan kain itu kepadaku"belum sempat Krist menjawab singto sudah mengambil kain merah itu dari tangan krist dan menutup mata Krist dengan kain tersebut.
"Berikan tanganmu"Krist memberikan tangannya kepada singto,singto menggenggam tangan krist untuk menuntun Krist ke suatu tempat yang sudah di siapkan oleh singto.
Setelah sampai ditempat tersebut singto melepas genggaman tangan mereka.
"Dalam hitungan ketiga kau boleh membuka matamu"ucap singto.
1
2
3
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Krist membuka matanya dan betapa terkejutnya saat didepannya ada singto yang memberikan bunga yang berada ditangan kiri dan sebuah kotak kecil yang berisi cincin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Krist dengan ini aku singto prachaya ruangroj ingin membuktikan betapa aku mencintaimu Krist perawat ruangroj apa kau menerima aku sebagai suamimu Krist."singto mengambi satu cincin tersebut untuk dipasangkan dijari manis Krist.
Krist hanya menggunakan kepalanya dan memberikan tangan kirinya dan tanpa ba-bi-bu singto langsung memasukan cincin tersebut dijari manis Krist.
"Terimakasih Krist"singto memeluk krist dan Krist membalasnya,entah singto tau atau tidak kalo muka Krist berwarna merah padam seperti gadis yang ditembak oleh pujaan hatinya.
Singto melepaskan pelukan mereka,setelah lepas singto mengecup kening Krist membuat pipi dan telinga Krist bertambah berwarna merah.
Singto menggenggam tangan krist dan membawanya ke tempat yang sudah singto siapkan. Singto mendudukkan Krist ke kursi didepannya dan singto duduk di kursi depan Krist,entah kenapa singto tidak ingin melepas genggamannya. "Pak tua tolong lepaskan genggamanmu"ucap Krist karena singto terus menggenggam tangan.
