Akhirnya aku tiba di tempat tujuanku yaitu pantai. Angin yang berhembus dengan pelan, langit cerah serta air laut yang berwarna biru terlihat begitu indah. Aku kemudian keluar dari bus yang ku tumpangi.
"Syukurlah gue keluar dari bus biadab itu!" batinku seraya berjalan melihat keadaan sekitar.
"Apa-apan ini?" ucapku menelan ludah. Melihat isi pantai penuh dengan orang yang sedang pacaran.
Aku hanya berdiri, diam mematung memandangi mereka lagi asyik mesra-mesraan dengan pacar, atau suami dan istrinya.
Aku berfikir, tidak akan menemukan orang pacaran lagi. Seperti didalam bus yang ku tumpangi tadi, tapi ternyata aku salah. Pantai merupakan tempat yang sangat cocok untuk berwisata dengan orang yang dicintai.
Sementara aku yang masih berdiri ditepi pantai karena merasa syok dengan keadaan sekitar, tiba-tiba saja mendengar suara seorang gadis dari arah belakangku. Tempat ku berdiri saat ini.
"Ciee yang jombloh," ledek gadis itu. Suaranya yang khas membuat telinga ku tidak asing mendengarnya.
Aku berbalik kesumber suara itu, ternyata benar. Rinjani mengikutiku kepantai dan lagi, dia datang bersama pacarnya.
"Oh!!" Balasku singkat dan datar. Serta memandang mereka berdua dengan tatapan malas.
"Ayoo kita berenaaang!!" Saut seorang gadis yang tiba-tiba datang lalu menarikku menuju tepi pantai.
"Gue belom ganti baju KUNTI!" Dengusku pada gadis yang bernama Bulan Sari dengan nada yang sedikit ku tekan di akhir.
"Gapapa, kita main basah-basahan Yur!" ucapnya dengan polos tanpa dosa, seraya memercikkan air laut ke arah ku.
Aku pun membalas Bulan dengan semburan air laut menggunakan kedua tanganku.
Lalu kami tertawa geli"Sayang!! Jangan lama-lama main airnya, tar masuk angin yang?" Suara teriakan lelaki yang tak lain adalah Ibrahim Kekasih Bulan.
"Ok ayank!" balas Bulan dengan mengedipkan sebelah matanya. Bersikap sok imut, padahal aslinya dia amit-amit dah.
"Dah lah gue mau ganti baju aja?" rajukku yang ingin dicegah kemudian keluar dari air berjalan ke tepi pantai.
"Yeeeeyy, pantai!" seru Ikha, April dan Rinjani yang berlari ke arahku. Lalu mereka bermain air dengan pasangan mereka masing-masing.
"Ayang.. sini yang, ikutan gabung ma anak-anak!" Teriak Bulan memanggil pacarnya yang tengah duduk di atas kursi.
Dengan segera Ibrahim berdiri dan berlari menuju arah Bulan.
•Pasangan Bulan dan Ibrahim
"Ahahahaaa"
"Awas ayang"•pasangan Rinjani dan Devan
"Heh, jangan ketengah-tengah ay, ntar mati!"
"Tenang ayang, pacarmu ini gak bakalan mati kok!"•Pasangan Ikha dan Leon
"Mas! Jangan jauh-jauh"
"Gak kok dek!"•pasangan April dan Reihan
"Sayang ada yang gigit jempolku?"
"Mana yang, manaa?"Aku yang berdiri di tepi pantai hendak berganti baju, hanya memandang mereka dengan datar.
"Gue yang mau liburan tanpa gangguan mereka, malah kenapa mereka nyusul disini!"
Gerutu ku seraya memandang mereka menebar kemesraan."Sabaaaar... Semua akan indah pada waktunya!" Ucap ku, memberi semangat pada diriku yang jombloh lumutan ini.