Capter 4--Kesusahan

1 1 0
                                    

    Tepat pukul 21: 25 Wib aku pulang dari kampus, aku pun juga sudah beres ngerjain tugas di kosan temanku.
 
   Setibanya aku di kosan, aku merasa seluruh tubuhku sakit dan pegal karena rutinitas yang melelahkan. Tanpa membasuh wajah dan tubuhku, aku langsung merebahkan tubuhku di kasurku yang sedari tadi pagi belum ku bereskan. Masih sama seperti saat aku tinggalkan.

"Nyamannya .." Gumamku pelan.

  Aku paling senang jika berbaring di kasurku yang empuk. Situasi sunyi seperti ini membuat rasa kantuk mendatangiku. Aku lalu memejamkan kedua mata ku, mencoba untuk tidur. Mengistirahatkan tubuh serta fikiran ku.

   Belum beberapa menit aku tidur, aku sudah di kagetkan dengan suara pintu yang di ketuk pada jam segini.

Tok ... tok ... tok  ...

"Yuraaa ... Yurr .. sayurrr .." Suara teriakan dari balik pintu kosanku.

"Siapa sih? ganggu banget!" ucapku kemudian berdiri lalu membuka pintu kamar kosanku.

Krieeeett ....

"Yuraaa! sahabat gue yang paling baek sedunia?" Puji seorang gadis bersurai hitam panjang padaku. Dengan nada suara cemprengnya yang khas, membuat telingaku sedikit sakit mendengarnya.

"Oh!" balasku singkat. Dengan memasang wajah datar, karena yang datang bertamu malam-malam itu adalah sahabat ku dari kecil.

  Aihara Yuzu. Itulah namanya, dia salah satu mahasiswi di kampus ku. Hanya saja aku dan Yuzu beda jurusan. Yuzu mengambil jurusan hukum. Sedangkan aku di jurusan Bahasa Indonesia.
 
"Lo ngapain kesini?" Ujarku. Bertanya, seraya berbaring kembali di kasurku.

"Gue, tinggal disini ya. Bareng elo!" jawabnya dengan cecengesan.

"Apaaaa!" aku langsung bangun dan menatap nya dengan tajam karena kaget dengan apa yang dia ucapkan tadi.

"Lo, mau tinggal disini, Sama gue? kost an lo kenapa eek..?"
Sambung ku lagi menarik-narik pipinya yang mirip bakpao.

"Aw ...  sakit njir!" rintihnya dengan ekspresi sok imut.

"Jadi pen nabok deh.. liat muka lo seperti itu." Celetuk ku yang kesal melihatnya bertingkah sok imut. Layaknya seekor anak kelinci yang hilang.

"Iya ... iyaa, aing gemesin dan aing imut," ucapnya yang semakin menjadi-menjadi.

"Silahkan, pintu keluarya ada disana mbak!"

"Apaan sih loe," ujar Yuzu seraya menata barang bawaanya sendiri, serta merapikan tempat tidur miliknya.

"Heh!...  siapa yang nyuruh lo buat tinggal disini? kemasin barang-barang lo sekarang!" Omel ku. Setelah melihat dia menata tempat tidur nya tanpa ijin dariku.

"Ayolah Yur, aing gak punya tempat tinggal lagi, selain disini!" Balasnya memasang wajah memelas.

"Pan tadi gue tanya elu eek l4kn4t," ucapku sedikit kesal dengan tingkahnya yang suka seenaknya sendiri.

"Hiks ..." dia mulai berpura-pura nangis.

"Kost an ku disita oleh pemiliknya, karena aing gak bayar selama Enam Bulan," ucapnya dengan kesedihan yang teramat dramatis. Berharap aku akan kasihan dengannya.

"Itu mah DL!" ledekku, lalu berbaring kembali di kasurku. Mencoba untuk tidur.

"Ehh, gue laper nih. Loe masak apa Yur." Sautnya mengabaikan ku, kemudian dia mencari makanan yang bisa dia makan.

"Astagfirullaaaaah!!" suara Yuzu dengan cempreng membuatku kaget.

"Diem lo eek busuk!" ucapku melempar boneka doraemon berukuran kecil. Tepat berlabuh dikepalanya yang dungu itu.

"Eheeeheee ..."  Yuzu yang terkekeh seakan tak punya dosa.

  Aku melanjutkan tidurku. Berharap dapat mimpi indah, yaitu bertemu dengan cogan. Haha

Sedangkan Yuzu masih sibuk merebus mie instant karena merasa lapar.

   Yuzu tau, kalau aku tak bisa mengusirnya dari kamarku, itu Karena dia sangat hafal dengan sifatku yang gak tegaan melihat teman kesusahan. Apa lagi Yuzu adalah sahabatku dari kecil.

Catatan KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang