Part 6-- Perkumpulan para Gadis

0 0 0
                                    

Pagi ini, cuacanya sangat cerah. Matahari bersinar dengan indah, teriknya menyinari pohon, rerumputan serta atap rumah. Embun pagi yang tergenang di dedaunan menambah kesan indah nya alam sekitar.

  Aku bangun dari tidurku dengan suasana hati yang senang. Karena hari ini adalah hari libur ngampus, para Dosen meliburkan kelasnya karena akan mengadakan rapat, entah rapat apa itu.

"Hoaaam! pagi Yur," ucap Yuzu. Dengan ramah karena dia baru bangun tidur.

"Heem" deham ku. Dengan malas

"Lapeerr!!" keluh nya menghampiriku yang sedang memasak sarapan. Dengan keadaannya yang masih bau iler, belum mencuci wajah serta gosok gigi.

"Nafas lo bau, eek! pergi sana." Dengus ku mengusirnya.

"Lapeer .. aing laperr!" Keluhnya lagi, kemudian kembali berbaring di lantai dengan posisi yang err ...  susah dijelaskan. Dia terlihat seperti tidak makan seminggu.

"Sabar napah, mending lo cuci muka dan sikat gigi sana. Ntar lo keluar toilet, makanan udah mateng." Perintah ku, karena gak tahan melihat keadaannya yang acak-acakan.

"Iyaa," ucap nya. Seraya berjalan dengan menggaruk-garuk kepalanya.

"Sekalian mandi ya!" teriakku.

   Aku melanjutkan kegiatan memasak untuk sarapan ku dengan Yuzu. Aku juga tidak lupa untuk memasak lebih, karena hampir setiap pagi tatangga kost ku datang dengan membawa piring. Meminta makanan.

"Akhirnya mateng juga," ucapku. Mengelap kringat yang ada didahi.

"Aing laper banget Yur."

"Yaudah sini, makan!"

  Aku dan Yuzu makan bersama dengan pintu kamar yang terbuka lebar. Tapi pagi ini tak ada tetangga yang datang untuk meminta makanan ku.

"Tumbenan Ikha atau Rinjani gak dateng kesini untuk sarapan. Padahal, gue udah masak lebih."  Batin ku, merasa heran.

"Aduh ek, kalau makan tuh jangan belepotan gitu ih. Kan kotor lantainya." Tegur ku, melihat nasi yang tercecer di lantai. Serta wajah Yuzu yang belepotan kecap.

"Heekkhh .. a-a-air, air?" Ucap Yuzu terbata-bata karena tersedak nasi.

"Astagfirullah ekk!" aku langsung memberinya segelas air minum.
  Dengan segera yuzu meminumnya hingga habis.

"Makanya kalau makan tuh, pelan-pelan!" gerutu ku padanya yang selalu saja ceroboh.

"Ya maaf," ucapnya. Setelah lega habis meminum air putih.

  Setelah selesai sarapan, aku dan Yuzu menonton film di laptop miliknya karena laptop milik Yuzu lebih besar dari punyaku.

  Setelah lebih dari sejam kami menonton. Ikha, Rinjani dan April datang bersamaan ke kosan ku.

"Asyek bener tuh nontonnya!" tegur Rinjani dari balik pintu kamar kos, karena sedari tadi pagi pintu kamar ku tidak aku tutup.

   Mereka bertiga masuk kedalam kamar kosanku, kemudian Ikha duduk disampingku.

"Nonton apa sih?" tanya Ikha. Sangat ingin tahu tentang film yang sedang aku tonton bersama Yuzu.

"Film koryeaah, judulnya full house" jawab Yuzu. Seraya makan donat yang dibawa oleh Ikha.

  Sementara Rinjani dan April, sibuk membaca novel yang tersedia dirak buku kamarku.

"Kurang cemilan nih." Gerutu Yuzu, yang sudah merasa lapar lagi. Padahal tadi dia, sudah makan donat segitu banyak nya.

"Loe sadar gak sih, donat yang gwa bawa. Elo, habisin semuanya." Ikha, mencubit gemas pipi Yuzu.

"Dan lo sadar gak sih, perut kecil aing dah laper lagi." Balas Yuzu, memegangi perutnya dengan memasang wajah yang memelas.

"Kalian kek gak tau Eek aja," celetuk April. Masih asyik membaca novel.

"Yaudah, biar gue aja yang keluar beli cemilan." Rinjani, kemudian berdiri lalu berjalan keluar kosan.

"Btw, kenapa kalian ngumpul dikamar gue." Aku yang baru sadar akan situasi saat ini. Bahwa kamarku terasa penuh, dengan kehadiran mereka empat.

"Kamar lu, astetik sih!" saut April dengan lugunya.

"Astetik nenek lo"

  Setelah beberapa menit kemudian, Rinjani datang. Membawa sekantung kresek penuh cemilan dan minuman dingin.

"Kripik .. " Yuzu dengan cepat, ingin mengambil cemilan yang sedang dipegang Rinjani.

"Etss .. tidak boleh"

"Jahat ih .. jahat maneh, aing kan laper"

"Yaudah, nih makan!"  Rinjani menaruh sekantung penuh cemilan itu desamping Yuzu.

   Yuzu sangat senang. Mendapat banyak sekali cemilan.

"4ny1nk .. bagi ke gue juga lah Eek, gue juga mau." Ikha langsung mengambil beberapa kripik dan minuman.

"Itu punyaku," saut Yuzu. Menarik minuman yang dipegag Ikha.

"Gue yang ambil duluan ek," bantah Ikha. Tak mau kalah.

"Woii b4b1, b4b1 sialan. Itu yang beli gue, awas ya kalau kalian habisin." Bentak Rinjani, merasa kesal dengan tingkah mereka berdua.

  Aku dan April hanya tertawa kekeh melihat tingkah lucu mereka yang berebut makanan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Catatan KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang