7

5 1 0
                                    

Selamat membaca

.
.
.
.

“Bagaimana?” tanya seseorang di sebrang sana.

“Yha hyeong! Soonyoung hyeong malah memukulku! Aish sakit sekali..” Mingyu mengaduh kesakitan seperti anak kecil yang baru saja jatuh dari sepeda.

“Ah benarkah? baiklah, biar aku obati nanti. Siapa saja yang kau temui?”

“Hanya bertemu Soonyoung hyeong, karena sepertinya ia baru saja berbelanja. Kau tahu? celana harimaunya itu terlalu dominan, sampai aku ingin tertawa terbahak-bahak di depannya tadi. Namun ku tahan, dan dia malah menyerangku.” Mingyu sedikit tertawa dan juga meringis menahan sakit di ujung bibirnya.

“Ah begitu, baiklah cepat kemari biar aku obati lukamu.”

“Arraseo! Aku segera kesana hyeong~,” nada suara Mingyu langsung berubah manja, sepertinya dia hanya berperilaku begitu hanya pada si penelepon di sebrang sana.

“Kerja bagus Mingyu,” ujar orang itu menyunggingkan senyuman penuh kemenangan.

Mingyu bergegas pergi menuju tempat dimana si penelpon itu berada, kembali memakai kacamata hitamnya ia memasuki mobil sport hitam yang terparkir tak jauh dari sana.

Seseorang sedang tersenyum penuh kemenangan, bahkan sekarang senyuman itu berubah menjadi seringaian yang cukup menyeramkan.

“Bagaimana tuan?”

“Tenang saja, kita akan segera memulai permainannya.” memutar kursi nya dan bersedekap dada, ia tertawa dengan keras.

“Sepertinya akan ada sesuatu yang menarik.” pria bersetelan coklat itu menatap atasannya dengan tatapan yang sulit di artikan.

“Tentu saja,” mengambil gelas berisi Wine dan menghisapnya, “Kau dan Mingyu akan berperan penuh kali ini.”

“Hyeong, kali ini kau sampai turun tangan. Apa kau akan kembali terjun ke dunia robotik?”

“Tentu saja, Seokmin. Kau tahu? dua tahun aku menunggu agar aku bisa kembali.” ujar Professor muda bernama Hong Jisoo itu masih dengan senyuman di wajahnya.

“Kau terlihat mengerikan sekarang, apa aku harus memanggilmu dengan sebutan Professor Hong? Ah lebih tepatnya Professor Joshua?” Seokmin terkekeh ketika mencoba sedikit menekankan nama atasannya itu, tak di sangka-sangka Joshua pun ikut tertawa karena melihat tingkah Seokmin yang menurutnya memang lucu.

Di laboratorium, Junhui sangat fokus membuat ulang laporan. Kali ini dia memastikan agar ia tidak membuat kesalahan, memperhitungkan segala sesuatu dengan mendetail dan sangat terperinci. Setelah selesai, ia langsung memberikan laporan itu pada Professor Yoon.

Junhui memasuki ruangan tempat Professor Yoon, meletakkan laporan itu di atas mejanya. Melihat meja yang berantakan membuat tangan Junhui gemas untuk membereskannya, tangannya terhenti ketika netranya melirik ke arah pigura photo yang berukuran sedang berada di dekat cangkir kopi.

Meraih photo itu, dan memperhatikan photonya. Yoon Jeonghan yang tersenyum manis sambil merangkul dirinya dan Soonyoung, ada perasaan sesak ketika ia melihat senyuman Jeonghan yang sangat mengembang.

“Junhui? sedang apa kau disana?” suara Professor Yoon membuat Junhui terkejut dan segera menyimpan photo nya ke tempat asalnya.

“Ah, Professor.. Itu, aku.. Aku..”

Professor Yoon menghampiri Junhui, dan melihat apa yang baru saja ia simpan kemudian tersenyum tipis.

“Kau merindukannya bukan?”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NUMBER 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang