Pada malam penuh hujan.
Kau dan kapalmu masih terombang-ambing di tengah lautan perasaan.
Hanya ditemani suara gaduh lautan dan petir yang menyambar ombak nakal.
Kau berharap menemukan pulau, begitu juga kapalmu yang tak sanggup menahan beban.Matamu berbinar menatap kejauhan.
Ada pulau dan dua buah kapal.
Kau tahu maksudnya?
Kusarankan kau lebih baik mati tenggelam bersama kapalmu.
Daripada singgah ke pulau yang sudah menjadi milik dua orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
kau baca sampai selesai
Poesía❝Pada bulan ketiga sesuai dengan urutan di kelander putih serta di tahun doa-doa penyembuh masih melambung tinggi ke angkasa, aku menemukannya di sela-sela pikiran kacau yang tengah membelenggu raga bernyawa. Tidak penting tulisan ini akan sampai pa...