Kami sedang menyuarakan pendapat.
Berteriak seperti orang kesurupan.
Tak ada yang mendengar.Mereka mendadak tuli.
Tertawa sambil mengunyah kacang seribuan.
Mengganggap remeh pada kami yang sudah menjadikan mereka raja.Mereka mengemis suara.
Bermodalkan selembar uang warna merah.
Kami terima sembari terus mengingat janji-janji penuh derita.Kami meminta.
Mereka tertawa.
Mereka meminta.
Dengan senang hati kami memberi segalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
kau baca sampai selesai
Puisi❝Pada bulan ketiga sesuai dengan urutan di kelander putih serta di tahun doa-doa penyembuh masih melambung tinggi ke angkasa, aku menemukannya di sela-sela pikiran kacau yang tengah membelenggu raga bernyawa. Tidak penting tulisan ini akan sampai pa...