Harta | 11

24 7 0
                                    

Dia bercerita tentang ketidakadilan.
Aku tanya:
lantas, mengapa kau masih bertahan?
Jawaban yang kudapat sangat meresahkan.
Bisa kuukur betapa bodohnya dia.

Dia bilang:
kau tak akan paham, kau tidak berada di posisiku. kau bernasib baik, sedangkan aku tidak.
Benar juga––pikirku.

Dia bilang:
aku hanya ingin bercerita, bukan mendapat selembar nasehat penuh derita. aku muak mendengar ucapan orang bijak, kali ini biarkan saja aku ditenggelamkan oleh  kebodohan.
Aku memeluknya––membuat bajuku dibasahi air mata.

kau baca sampai selesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang