Dia bercerita tentang ketidakadilan.
Aku tanya:
lantas, mengapa kau masih bertahan?
Jawaban yang kudapat sangat meresahkan.
Bisa kuukur betapa bodohnya dia.Dia bilang:
kau tak akan paham, kau tidak berada di posisiku. kau bernasib baik, sedangkan aku tidak.
Benar juga––pikirku.Dia bilang:
aku hanya ingin bercerita, bukan mendapat selembar nasehat penuh derita. aku muak mendengar ucapan orang bijak, kali ini biarkan saja aku ditenggelamkan oleh kebodohan.
Aku memeluknya––membuat bajuku dibasahi air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
kau baca sampai selesai
Poëzie❝Pada bulan ketiga sesuai dengan urutan di kelander putih serta di tahun doa-doa penyembuh masih melambung tinggi ke angkasa, aku menemukannya di sela-sela pikiran kacau yang tengah membelenggu raga bernyawa. Tidak penting tulisan ini akan sampai pa...