F i v e

27 4 0
                                    

Five : Penguntit

A/N

Ide supermulus :w

Ada sedikit komedi disini.

Selamat membaca dan episode berikutnya ini tamat ^^

Yuki POV

Pulang sekolah, aku berusaha mengikuti Mitha ke panti asuhan. Setelah di panti asuhan, aku melihat Mitha yang ngomong sendiri. Mungkin saja dia berbicara dengan makhluk halus? Apakah panti asuhan itu tahu tentang Mitha? Ah terserah saja.

Aku berusaha mendengarkan Mitha berbicara sendiri. Gotcha!

"Aku tadi membunuh anak anak yang mengejekku di sekolah. Aku bermain main dengan mereka."

....

"Tentu saja aku berhasil Lettha"

Lettha? Apa itu nama teman Mitha yang dia ajak ngobrol? Maksudku--arwah.

"Lett, aku tidak ketahuan sama sekali. Tapi banyak yang curiga sih."

Jadi.... Mitha yang membunuh Micchan dan Yukari?! Aku harus mengatakannya ke Litha, sahabat sejatiku.

Sebelum itu aku mendengarkan pembicaraan Mitha sesaat.

"Bentar.. ada capung nih... sabar..."

Capung keluar dari mulut Mitha.

God, sori, naskahnya salah.

Mitha POV

"Aku hebat kan?" Aku melanjutkan pembicaraan. Tapi Lettha hanya tertawa saja.

"Capung di mulutmu udah keluar? Hebat banget tu capung, gimana caranya masuk ke mulutmu Mith?" Lettha melanjutkan tertawa.

"Itu naskahnya salah!" Aku membela diri.

Sori sori, back to the story. Lagi demam capung #eh

"Aku tahu tadi ada temanku yang menguntitku. Dia sepertinya pergi ke rumah Litha. Apa perlu kubunuh saja dia agar tidak ketahuan polisi?"

"Tentu."

Yuki POV

"Sepertinya ada yang mengikutiku..." aku menoleh ke belakang. Tapi tidak ada siapa siapa! Aku mempercepat lari namun aku terus merasa ada yang mengikutiku!

"LITHA!" aku sudah sampai di rumah Litha dengan keringat.

"Ada apa?" Tanya Litha yang sedang minum teh.

"Mitha membunuh Yukari dan Micchan!"

"Apa?! Kita harus melapor--"

"Melapor?"

Tiba tiba semuanya gelap.

Author POV

"Welcome to your bathroom"

Yuki dan Litha membuka matanya. Mereka baru sadar bahwa mereka diikat di kamar mandi Litha. Lagi lagi Mitha melakukan trik yang sama.

"Jangan melapor atau wipol ini akan masuk ke dalam mulutmu."

"God!" Seru Litha.

"Oke oke aku gak akan melapor..."

Mitha melepaskan tali yang mengikat Yuki dan Litha.

Apa dia pikir aku tidak akan menelpon polisi? Bodoh, pikir Litha.

Setelah itu Litha keluar dari kamar mandi dan langsung mengambil telpon. Tapi sebelum dia mengambil telpon, leher Litha telah lepas dari tubuhnya. Ternyata Mitha. Dia menusuk mata Litha dengan pisau lipat, lalu karena ingin sekali membunuh, Mitha menusuk paru paru dan urat nadinya. Tidak puas, Mitha memasukkan wipol ke dalam mulut Litha.

Litha mati dalam sekejap.

Yuki yang keluar dari kamar mandi kaget melihat kepala Litha yang berceceran di kamarnya.

"Lehermu juga akan seperti itu," Mitha muncul dan langsung menebas leher Yuki. Dia menusukkan pisau ke bola mata, dan dia menusuk paru paru dan urat nadi. Dia memasukkan wipol ke mulut Yuki. Mitha menghapus sidik jari yang ada di tubuh mereka, lalu membersihkan semua darah yang ada. Lalu cepat cepat pergi ke panti asuhan.

Keesokan harinya

"Pasti Mitha yang membunuhnya! Dia benar benar keterlaluan! Membunuh empat orang dalam dua hari!" Seru Tray. Apakah dia akan bernasib sama dengan Yuki dan Litha, atau justru dapat membunuh Mitha?

A Terrible NightWhere stories live. Discover now